9. Hadiah untuk Flora

Mulai dari awal
                                    

Arki memutarkan bola matanya malas, ia sudah tidak heran dengan sikap Arthur dihadapannya

"Ya terus masalahnya apa Arthur?"Tanya Arki meminun whiskynya

Arthur mengerjapkan matanya, "Gue bingung kenapa si Flora ngajuin pengunduran diri"Ucap Arthur bingung

Arki membelalakan kedua matanya, "Flora sekertaris lo?"Arthur menganggukan kepalanya

"Dia kan udah 9 tahun sama lo, bosen kali-"Ucao Arki dengan santai yang mendapatkan tatapan tajam dari Arthur

"Ya maksud gue itu, dia bosen sama sikap arrogant lo, sikap narsis lo, sikap memerintah lo-"

"Terus! Apa lagi yang mau lo omongin"Ucap Arthur memotong ucapan Arki dengan tataoan sengitnya

"Ya maaf deh, maaf"Sahut Arki

Arthur menghembuskan nafasnya frustasi, "Lagian, kalau Flora resign, lo cari aja sekertaris baru"Ucao Arki memberikan solusi

"Enak banget lo ngomong. Flora itu udah sama gue 9 tahun, mana ada yang bisa gantiin dia dengan waktu yang singkat?"Bantah Arthur menatap Arki

"Yaudah, kalau gitu lo coba aja cari sekertaris baru dan lo beradaptasi sama dia"Arthur memutarkan bola matanya kesal

"Gak secepat itu dong, dongo"Ucap Arthur dengan kesal

"Ya sekarang mau lo gimana?"Tanya Arki menatap Arthur dengan serius

"Gimana caranya biar Flora itu gak resign?"Tanya Arthur menatap Arki

Arki tampak menimbang-nimbang dan tiba-tiba saja ide brilian muncul di otak jeniusnya

"Gue tau"Ucap Arki dengan senyumannya menatap Arthur

"Gimana?"Tanya Arthur tak kalah serius

"Coba lo bayangin, Flora itu kerja sama lo 9 tahun dan lo cuma ngasih dia gaji tiap bulan serta uang tunjangan lainnya. Sedangkan, kalau lo tau Flora itu setiap pagi naik angkutan untuk ke kantor"Ucap Arki menjelaskannya pada Arthur

Arthur tampak berpikir, "Intinya?"Tanya Arthur

"Logikanya, kalau ada orang yang kerja sama lo bertahun-tahun, terus mengabdikan dirinya sama lo bahkan nih-"Arki mendekatkan dirinya apda Arthur

"24 jam dalam sepekan dia ada buat lo, dan lo gak pernah ngasih hadiah apapun ke Flora"Ucap Arki

"Jadi gue harua kasih dia hadiah nih?"Tanya Arthur

Arki menganggukan kepalanya, "Gue rasa sih gitu, kemungkinan besar hadiah itu bisa mengubah jalan pikiran Flora untuk gak jadi resign dari kantor"Ucap Arki

Arthur menganggukan kepalanya dan tersenyum menatap Arki, "Lo gak bego-bego amatlah ya"Ucap Arthur seraya tersenyum

Arthur menuangkan whisky dihadapannya dan menenggaknya hingga tandas

"Ye, gue pinter lo aja yang gak peka-"

Arthur menatap tajam mata Arki, "Iya, gue yang bego"Ucap Arki memutarkan bola matanya malas

Arthur kembali ke ruangannya dan ia menghentikan langkahnya di depan meja Flora

"Flo, batalkan jadwal saya hari ini, saya ada acara lain"Ucap Arthur pada Flora dan langsung memasuki ruangannya

Flora menatap Arthur dengan senyuman yang mengembang di bibirnya

"Perasaan tadi pagi masih ketus banget mukanya, sekarang udah seneng lagi. Benar-benar mood swingnya cepat sekali berubah"Lirih Flora kembali mengerjakan tugasnya

Flora kembali menata ulang jadwal pertemuan Arthur pada hari ini, tiba-tiba saja laki-laki itu meminta jadwal hari ini untuk di kosongkan

Entah ia akan pergi kemana, Flora juga tidak ingin tahu lebih lanjut, tih ia tidak akan lama lagi disini

Flora sudah menyebarkan persyaratan untuk pengganti dirinya sebagai seketaris

Beberapa syarat juga lowongan pekerjaan menjadi sekertaris Arthur Simeon Achilles sudah di unggahnya dilaman website resmi milik perusahaan

"Selesai"Ucapnya Flora puas dengan surat lamaran sebagai Sekertaris Arthur Simeon Achilles sudah rerunggah

Dan mungkin ada beberapa orang yang nantinya akan melamar, Flora tinggal menunggu pelamar dan interview langsung dengan Arthur setelah itu ia bisa melepas pekerjaannya dan menjalani hidup yang selama ini tidak ia dapatkan

Flora melangkahkan kakinya ke pantry untuk mengambil air putih dingin

"Flo"Ucap Zara yang juga berada di pantry

"Hai"Balas Flora pada Zara

"Tadi Pak Arthur kok mukanya tegang banget kenapa?"Tanya Zara mengerutkan keningnya

Flora meminum air putih yang berada di botol yang baru saja ia ambil dari kulkas itu dan menggelengkan kepalanya

"Kan emang mukanya dari dulu kaya gitu"Ucap Flora pada Zara

Zara menganggukan kepalanya, "Iya juga sih, emang mukanya dari dulu kaya gak ada bahagianya, datar banget"Ucap Zara

Tak terasa Flora menyunggingkan senyumannya, menurut Flora Arthur tidak sedatar itu dan tidak semenakutkan apa yang dipikirkan oleh karyawan kantor

Beberapa kunjungan yang diikuti oleh Flora sebagai sekretaris pribadi Arthur selama 9 tahun membuatkan jauh mengenal lelaki itu

Saat Theodore melamar Kalea sang istri dulu, Flora juga berada disana, Floea ingat betul bahwa Arthur adalah orang yang mudah tersenyum pada keluarganya

Bahkan saat pernikahanan Auristela yang dilaksanakan di Bali Arthur terlihat sangat menyukai anak kecil

Terbukti dari sikap Carrisa yang merindukan Arthur bahkan memintanya untuk digendong

"Kenapa senyum-senyum?"Tanya Zara

Flora mengerjakan matanya dan menggeleng, "Gapapa"Ucap Flora

"Tapi kok bisa tahan sih Flo, sama sikap Pak Arthur?"Tanya Zara dengan penuh selidik

Flora tertawa dan menepuk pundak Zara, "Ya, di kuat-kuatin aja. Udah ah, balik kerja gih, kalau Pak Arthur tau kita sedang menggosipkannya, bisa di pecat nanti"Ucap Flora meninggalkan pantry

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Flora Ramsey (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang