Jungkook benar. Hanya kekhawatiran Yoongi saja yang mengganggunya terus menerus. Heat atau rut, itu adalah kejadian alami. Semua individu pasti mengalaminya. Tak ada yang bisa mengubah itu.

Sekarang, yang harus Yoongi lakukan adalah menunggu dan membantu dua orang asing di rumahnya sampai keadaan menjadi lebih baik.

***

Genap satu minggu setelah insiden ledakan itu. Genap satu minggu pula, Seokjin menetap di kediaman sepasang mate bernama Min Yoongi dan Jeon Jungkook.

Seokjin merasakan banyak hal yang bercampur dalam dadanya. Antara lega, malu, resah, sampai ketakutan. Terlalu banyak hal terjadi semenjak ia meninggalkan kota dan Seokjin sadar betul bahwa selama ini ia memang sendirian.

Berkali-kali Seokjin sampaikan rasa terima kasih dan maaf untuk Yoongi juga Jungkook karena kebaikhatian mereka yang ingin membawa Seokjin dan Taehyung masuk. Bahkan mengobati luka mereka dan membantu Taehyung menjalani heat di sana.

Apa yang Yoongi dan Jungkook lakukan sangatlah beresiko tinggi karena bisa saja kehadiran mereka memicu banyak zombi untuk menerobos.

Namun, selama Seokjin menetap di dalam basemen tersebut, tak ada insiden apapun yang membahayakan mereka semua. Tempat itu terisolasi rapat dari dunia luar dan segala macam bahaya di atas sana.

Jungkook keluar sesekali untuk mencari makan dan memperluas jangkauan yang bisa dia raih. Tujuannya adalah untuk mencari siapapun yang bertahan. Kemungkinannya memang sangat kecil, tetapi Jungkook senang berpetualang dan cukup kuat menghabiskan banyak waktu di luar. Itu semua menjadi kesehariannya yang sangat normal, kata Yoongi.

Dalam waktu luang, mereka bertiga akan berkumpul secara otomatis di ruang tengah. Seokjin di atas ranjangnya (yang sampai detik ini tidak tahu mengapa bisa ditaruh di ruang tengah) lalu Yoongi bersama Jungkook bergelung dalam satu selimut duduk di atas sofa warna burgundy yang sudah usang, semua menggenggam kokoa panas di tangan.

Saat itu, mereka akan berbincang hangat, bercerita sembari menunggu Taehyung selesai. Kurang lebih isinya hanya mereka yang penasaran tentang satu sama lain.

Seokjin menceritakan tentang dirinya dan sedikit tentang Taehyung yang dia tahu. Cerita yang Seokjin bawa terdengar datar dan sederhana karena ia memang hanya seorang ilmuwan yang mengejar satu hal selama tiga tahun tanpa ada perubahan signifikan. Seokjin akui ia memang gigih di sana. Tidak mudah untuk mempertahankan mimpi selama itu dalam kondisi gila ini. Tapi Seokjin sampaikan apa adanya, sampai ia kisahkan tentang desa di puncak Taebaek, desa asal Taehyung.

Yoongi dan Jungkook tampak tertarik, karena kondisi apokalips betul-betul membuat manusia tak bisa bertahan lama, apalagi membuat pemukiman. Sebetulnya mungkin-mungkin saja, tapi sejauh ini belum pernah terdengar kabarnya.

Seokjin beritahu secara lengkap bagaimana kondisi di sana. Tentang sebuah desa berisi hanya pria dan laboratorium rahasia yang menyimpan senjata untuk menghapus zombi di dunia.

"Kapan proyek itu akan dilakukan?" tanya Yoongi serius.

"Seminggu lagi," jawab Seokjin jujur. "Itu sebabnya kami harus kembali sebelum itu. Tidak ingin mati tragis bersama zombi, tentunya."

Jawaban Seokjin sebetulnya memicu sesuatu dari Yoongi dan Jungkook. Seolah-olah memberitahu bahwa mereka juga tidak akan aman di sana.

Tapi Seokjin tidak katakan apapun. Ia tahu apa arti dari bulatan mata pasangan itu. Seokjin hanya berpikir jika mengajak mereka pergi sekarang, terdengar tidak sopan. Mungkin nanti setelah Taehyung selesai, Seokjin akan beranikan diri untuk bertanya.

[taejin] ZOMBIE.ZIPWhere stories live. Discover now