Helping Hand

Mulai dari awal
                                    

Taehyung meringkuk di atas kasur, telanjang bulat. Daerah pantat dan pahanya mengilap akibat cairan yang terus-terusan keluar dari lubangnya. Poni menempel manis di kening dan dua tangan memeluk kain kemeja milik Seokjin yang semula dibawakan oleh Yoongi. Dari caranya merintih, Taehyung sedang kesakitan, Yoongi tahu.

"Y-Yoongi ... Kumohon ... Buat rasa sakit ini pergi. Kumohon." Taehyung terus memelas. Pelan-pelan, isakan ikut keluar dari mulutnya.

Wajahnya sudah merah merekah dan mata berlinang air mata. Ia benar-benar kesakitan dan butuh sesuatu yang bisa membuatnya lebih baik.

Mungkin orgasme.

"Oh, maafkan aku, baby. Maafkan aku karena memang sakit. Aku akan membantumu sekarang, oke? Jangan khawatir."

Yoongi langsung bergerak cepat saat tahu Taehyung bukan lagi menjelma sebagai seekor hewan. Ia memberinya minum dan menyuapinya biskuit agar Taehyung bisa lebih bertenaga. Yoongi juga membantunya sedikit berseka karena keringat berlebih dan cairan lubrikasi yang lengket di selangkangan pasti membuatnya merasa tidak nyaman.

Ia mengelap tubuh Taehyung sebisanya dengan lembut, tahu betul bahwa kulitnya akan menjadi sangat sensitif ketika heat. Setelah itu ia bantu Taehyung untuk berbaring dengan posisi yang lebih nyaman dan memperbaiki sarangnya yang sedikit oleng dan berantakan.

"Taehyung, aku akan menyiapkan toys untukmu, oke? Baru nanti aku pergi untuk memberimu privasi," ucap Yoongi lembut.

Taehyung beralih menatapnya. Pupil biru laut tersebut sudah tidak fokus. Sebentar lagi Taehyung tidak akan bisa sadar lagi. Yoongi harus bergerak cepat.

"T-tak bisakah ... Seokjin memban--"

"Taehyung. Seokjin tidak bisa membantumu," potong Yoongi cepat.

Ia ingat pesan Taehyung ketika ia masih koheren. Yoongi harus bisa menjaga amanahnya dengan baik.

"Ka-kalau begitu, bolehkah aku pinjam J-Jungkook? Kau bilang aku ... boleh bersamanya."

Yoongi yang sedang merogoh ke bawah kasur langsung membeku. Dia memang ingat pernah membolehkan Taehyung untuk tidur dengan Jungkook.

"Ma-maafkan aku, Taehyung. Tapi Jungkook ... tidak mau," jawabnya pelan sembari mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang dari bawah kasur. Begitu tutupnya dibuka, berbagai macam sex toys milik Yoongi dan Jungkook semua ada di sana.

"J-Jungkook tidak mau?" Taehyung berusaha bangkit duduk. Yoongi melihat bagaimana matanya sudah basah. "Ka-Kalau begitu, dengan siapa? Ap-apakah aku omega yang jelek?"

"Tidak, tidak. Taehyung, kau tidak jelek. Kau cantik, Sayang." Buru-buru Yoongi bangkit dan beringsut duduk di samping Taehyung.

Dua tangan sudah mengeluarkan dua buah dildo berukuran standar. Satu yang biasa dan satu lagi yang mengandung vibrator. Yoongi betul-betul berharap dua ini cukup untuk Taehyung.

Taehyung mendapat sebuah pelukan erat dari Yoongi. Feromon susu stroberi merebak, beriringan dengan wangi musk yang melayang-layang di dalam ruangan tersebut. Yoongi lakukan itu supaya Taehyung bisa lebih tenang.

Rencananya berhasil, tentu. Rasa panik dan takut dari Taehyung pelan-pelan menyurut, menyisakan tanda-tanda Taehyung yang memang sudah di ujung tanduk untuk orgasme. Hanya itu yang sedikitnya bisa meredakan rasa sakit dan panas di sekujur tubuhnya.

"Kau adalah omega yang paling cantik. Mengerti? Jangan sekali-kali mengira dirimu tidak cantik," hibur Yoongi sambil terus mengusap rambut Taehyung yang lembab.

Omega dalam pelukannya pelan-pelan meleleh ke dalam dekapannya dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yoongi, mencari wangi susu stroberi yang menenangkan.

[taejin] ZOMBIE.ZIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang