👙20👙

3.8K 252 40
                                    

Sekuel Bintang untuk Elang udah bisa di baca ya, jangan lupa tambahin ke perpustakaan.

-

Matahari sudah muncul untuk menjalankan tugas nya. Sinar nya yang masuk melalui celah jendela hotel tak mampu membangun kan suami istri itu.

Di antara Alana dan Alga. Alana yang duluan bangun. Wanita itu sudah sepenuh nya sadar, tapi posisi nya membuat nyaman. Jadi Alana hanya diam. Beberapa detik kemudian ia tersadar dengan posisi nya. Buru-buru Alana menjauhkan wajah nya dari Ketiak Alga.

Alana menatap nanar guling yang menjadi penghalang nya, guling itu terdampar mengenaskan di atas lantai. Tatapannya beralih menuju objek di depan mata nya. Alga, pria itu terlihat sangat menggemaskan saat sedang tidur.

Bibir Alana terangkat menjadi senyum tipis. Sahabat yang ia cari belasan tahun sudah menjadi milik nya. Ketakutan akan kehilangan sahabat kecil nya sudah hilang terbawa angin.

Alana menggelengkan kepalanya. Ia harus sadar dengan apa yang terjadi sekarang. Alga adalah penyebab hancur nya masa depan Alana. Jika Alga memberi tahu Alana bahwa dirinya adalah sahabat kecil nya dengan cara yang benar, mungkin Alana tidak akan semarah ini.

"Selamat pagi istriku" Ucap Alga sambil tersenyum manis.

Tidak ada pipi merona seperti orang lain saat seseorang yang spesial menyapa nya di pagi hari. Tidak ada detak jantung yang berdetak tidak normal. Alana tidak merasakan bahwa dirinya masih mencintai Alga. Perasaan itu hilang seolah terbawa angin.

Tanpa membalas ucapan Alga, Alana langsung bangkit untuk mandi. Alga hanya bisa bersabar. Mungkin Alana masih kecewa atas perbuatan nya. Alga yakin kok Alana pasti akan balik lagi seperti dulu.

Selesai membersihkan diri, Alana dan Alga turun untuk sarapan, sebenar nya ini masih terlalu pagi untuk sarapan. Tapi tak apa, sekalian langsung pulang juga ke kota Bandung.

Di saat sedang menikmati sarapan, seseorang datang menganggu waktu sarapan Alana dan Alga.

Dia adalah Rara, Kakak dari Jara yang tak lain adalah sodara Alana. Wanita itu duduk di samping Alga. Mata nya menatap benci Alana. Tangan nya terkepal menahan rasa kesal.

"Kak Rara? Kok bisa ada di sini?" Tanya Alana basa-basi.

"Aku minta kunci kedai sama kunci rumah" ucap Rara ketus.

Alga bergerak gelisah mendengar ucapan Rara. Di dalam hati Alga sudah mengucapkan sumpah serapah kepada Rara. Kenapa wanita ini malah datang di saat yang tidak tepat?. Bahkan perjanjian nya tidak seperti itu.

"Maaf, kak. Buat apa ya?" Tanya Alana sopan.

Bukan hanya Alga yang bergerak gelisah, Alana juga sedang gelisah. Dia sudah tau niat Rara jika sudah minta kunci kedai dan rumah.

"Aku udah umur 25 tahun, sesuai perjanjian kita dulu"

Benar kan apa yang Alana duga. Rara akan mengambil alih kedai di saat umur nya menginjak 25 tahun.

Seolah ada yang berbisik. Alana jadi ingat sesuatu.

"Bukannya aku udah kasih kakak seratus juta ya? Perjanjian kita juga, kalo aku udah kasih kaka 100 juta kakak enggak bakal ambil kedai sama rumah aku. Lagian itu rumah peninggalan papa aku, dan kedai juga hasil kerja keras aku dari nol. Aku cuma minta modal aja sama om Falan. Bahkan aku udah kembaliin uang modal itu" Ucap Alana membela.

Wajah Alga semakin pucat. Alga yakin Alana semakin marah setelah mengetahui kebenarannya.

Rara tersenyum sinis. Wanita itu melirik Alga melalui ujung ekor matanya. Dengan sengaja, Rara mendekatkan kursi tempat nya duduk dengan kursi Alga. Tidak ada celah antara Rara dan Alga, benar-benar menempel sempurna.

REUNITEDWhere stories live. Discover now