23- Pria Bayaran

54 5 0
                                    

Janu menghela napas saat selesai mengangkat tubuh Ari ke kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Janu menghela napas saat selesai mengangkat tubuh Ari ke kamarnya. Mata Janu menatap Ari yang sudah terlelap. Hari ini mungkin sangat berat baginya. Janu hanya diam berpikir, siapa Pria bejat itu? Apa ada orang atau tidak di balik itu semua?

"Lo berat, Ri. Lain kali jangan tertidur di dekat gue," ucap Janu datar.

Ari sudah terlelap dalam tidurnya. Janu memutuskan untuk pergi dari kamar Ari. Ia menutup pintu kamar Ari dengan pelan. Saat ingin naik ke lantai atas, Sella sudah berada di hadapannya sambil menyilangkan tangannya.

"Kenapa sama lo? Kenapa lo baik dengan bawa dia ke kamar?" tanya Sella tajam.

"Dia pacar gue," jawab Janu dengan tenang.

Mata Sella berhasil di buat membelalak karena terkejut. Wajah Sella mendadak merah. Mulutnya menganga dan sulit untuk tertutup.

"Lo gila ya?" tajam Sella. Sella masih tidak percaya apa yang dikatakan oleh Janu.

"Lo tenang aja. Lagipula tujuan gue macarin dia, hanya untuk mempermudah mengusir dia dari rumah," ungkap Janu.

Hm, Ari tidak salah. Pirasatnya tentang niat Janu menjadikan pacarnya itu benar. Jika Ari mendengar itu, mungkin saja Ari sudah merobek kertas perjanjian itu, dan tidak ada lagi perjanjian.

Sella mengernyit bingung, ia masih belum paham apa maksud dari omongan Janu itu.

"Gue nggak ngerti! Jelasin dengan jelas!"

"Makanya otak lo pake!"

"Brengsek!"

"Dengan buat Ari jatuh cinta lagi. Setelah Ari jatuh cinta lagi sama gue, gue akan patahkan hatinya. Dengan begitu, gue akan mencoba bersama dia lagi, dengan syarat, dia harus pergi dari rumah," ungkap Janu licik. Ya, dia adalah Pria licik. Ia sangat berbeda dengan yang di depan ataupun belakang.

Sella berpikir sejenak, ia mencoba mencerna semua. Perlahan sudut kanan bibirnya terangkat. Ia pikir ide Janu bisa di coba. Lagipula, meskipun seperti itu, Sella masih akan menjahili Ari, tanpa perlu menunggu Ari patah hati karena Janu.

"Ya, lumayan untuk otak kecil seperti lo," ledek Sella.

"Hei, adik brensek!"

🌙🌙

Malam ini Alan baru pulang ke rumah setelah menemui gadis yang sering ia temui jika ingin berangkat ke sekolah. Alan pikir tidak ada orang di rumah. Tapi Alan salah, ketika ia membuka pintu, ada Renoㅡpapa Alan yang sedang duduk di sofa.

"Dari mana saja kamu anak sialan?" Reno bangkit berdiri sambil menggebrak meja di dekat sofa dengan keras. Ia menatap tajam ke arah Alan yang sedang menutup pintu.

Alan menghela napas gusar, ia memutar bola matanya malas. Bahkan Alan tidak menyalimi tangan Papanya, dan memilih melangkahkan kakinya menuju lantai atas kamarnya.
"Anda mendengar saya tidak anak sialan?" teriak Reno lagi dengan keras dan kasar. Telinga Alan semakin panas mendengarnya.

JanuAri [COMPLETE]✔Where stories live. Discover now