Zarea 57 | Berpisah?

Mulai dari awal
                                    

"Jangan buat kakek tambah marah Zarea, jangan dekati dia!". Ucap Philip dingin membuat Zarea memundurkan langkahnya, memang Zarea tidak pernah melihat kakeknya semarah ini.

"Biarkan itu urusan kakek sama ayah yaa sayang". Bisik Zaki sambil memeluk erat Zarea.

"Saya akui saya bodoh, saya tidak mengawasi Rina dengan ketat waktu itu, saya fikir kamu bisa melindunginya. Setelah saya melihat kalian sudah saling mencintai, saya mulai percaya pada kamu-". Jeda Philip yang kemudian menggeleng keras

"-saya salah, saya bodoh telah percaya pada orang seperti kamu". Lanjutnya

"Maaf Pah, maafkan saya, papah boleh mukul saya, asalkan say-"

Bughh

"Saya memang ingin menghabisi kamu, tanpa kamu suruh sekalipun!"

Rafi terhuyung kebelakang namun tetap berusaha bangkit berdiri, membuat Zarea dan Zalvin mengalihkan pandangan mereka, tidak mampu melihat kekerasan antara keluarga mereka.

"Pukul lagi Pah!"

Bughh

"Saya pasti akan memukul kamu terus"

Bughh

"Itu buat kamu karena sudah menghancurkan hati anak saya"

Bughh

"Kamu sering melakukan ini pada Zaki bukan?, sekarang saya yang akan membalaskan semua kesakitan yang cucu saya rasakan"

Bughh

Bughh

Philip terus memukul wajah dan perut Rafi, hingga pria itu meringis kesakitan. Darah keluar dari mulut dan hidung Rafi, memang tidak main-main pukulan yang dilayangkan oleh Philip.

Saat Philip hendak memukul Rafi kembali, Zarea langsung berlari dan memeluk Philip- kakeknya. Berusaha menenangkan kakeknya yang sekarang tengah mengamuk.

"Sudah Kek, hikss, sudah cukup, Rea takut". Ucap Zarea sambil menangis sesenggukan di pelukan kakeknya, membuat tangan Philip yang terkepal itu perlahan mulai merenggang.

Philip membalas pelukan Zarea dengan tak kalah erat. "Maafkan kakek yaa sayang, kakek menakuti kamu". Ucap Philip pelan yang kemudian mengecup puncak kepala Zarea.

"Jangan pukul ayah lagi Kek, hikss, Rea sayang ayah".

Rafi yang mendengar ucapan Zarea sangat senang dan juga sedih, ia menyesal kenapa dulu lebih memilih wanita ular itu, kenapa dulu ia tidak fokus mencintai keluarga kecilnya, kenapa dulu ia menghancurkan hati Rina-istrinya, bahkan ia sering memukul Zaki anak kandungnya sendiri. Semua sudah tidak bisa diperbaiki lagi, semua hanya akan sia-sia, ia tidak pantas mendapat maaf dari anak-anaknya.

"Kakek tidak akan memukul ayah kamu lagi_". Jeda Philip yang kemudian merenggangkan pelukan mereka. Dikecupnya kedua mata Zarea yang memerah, lalu kemudian kedua pipi, dan terakhir ia mendaratkan kecupan yang cukup lama di kening Zarea.

"_Asalkan Rea gak boleh nangis lagi, Rea kan udah janji sama kakek". Ucap Philip kemudian yang mendapat anggukan dari Zarea.

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang