Part 21.

307 48 4
                                    

Jangan datang untuk menciptakan luka baru.
Datang lah menciptakan cerita baru dengan cara yang berbeda .

Feliana Adisastro Diningrat.

Feli berlari sekuat tenaga ke arah kamarnya, menabrak semua orang yang menghalangi jalan nya. Apa yang baru saja dia lihat dan dengar berhasil menghancurkan segalanya. Siapa sebenarnya Aliska? Kenapa dia memiliki kalung milik Dion?

Disisi lain Sam yang sedari tadi mengetahui apa yang dilakukan oleh Feli, bahkan Sam mendengar semua percakapan antara Feli dan Aliska dari awal hingga akhir.

Sam tau Feli kembali kedalam keterpurukan nya, Feli kembali ke duka nya. Sam menyesal membawa Feli ke Australia. Karena bukan kebahagiaan yang Feli dapatkan disini, tapi luka baru.

Feli masuk ke kamar nya dan mengunci pintu kamar, tubuh nya merosot kebawah lantai sembari memegangi kalung bertuliskan nama Dion. "Kenapa Lo seakan datang setelah gua punya kebahagiaan baru gua? Kenapa Lo muncul disaat gua sudah hampir berhasil melupakan semua tentang Lo? Kenapa Dion? Kenapa Lo senang lihat gua menderita?"

Sam berlari mengejar Feli, hatinya cukup khawatir dengan Feli. "Fel!" Panggil Sam.

"Pergi Sam, biarkan gua sendiri." Terdengar suara Feli dari dalam sana.

Amira datang bersama Bana dengan raut wajah khawatir. "Feli kenapa?" Tanya Amira.

Sam mulai menceritakan semuanya dari awal pertemuan Feli dengan Aliska, ini juga membuat pertanyaan besar siapa orang tua Aliska? Kenapa dia menyebut nama Dion dan membawa Kalung Dion?

"Kita harus cari tau siapa Aliska yang sebenarnya? Kalo memang benar Dion masih hidup apa yang bakal Lo lakuin?" Tanya Bana pada Sam yang tampak hanya diam.

"Mencintai bukan berarti memiliki 'kan? Merelakan karena dari awal pun gua sama Feli hanya sekedar sahabat."

Amira segera mengambil kunci mobil dan tas nya. "Sekarang gak penting itu semua, yang penting sekarang kita harus cari tahu siapa Aliska itu? Manatau semua hanya kebetulan."

"Tapi, Ra. Diluar hujan, dan siapa yang bakal jaga Feli disini," peringat Bana.

Amira menatap Bana dengan jengah. "Ban, Lo bukan gula 'kan? Kalo kena air langsung meleleh. Feli bisa di jaga Amanda, sekarang kita harus pergi."

Amira, Bana dan Sam pergi dari sana, dan mencoba kembali ke arah Danau. Mereka hanya menggunakan payung seadanya.
Keadaan diluar sebenarnya sangat lah dingin karena hujan.

Sam melihat seorang wanita berdiri disamping mobil bersama putrinya yang sedang menangis, Sam mengenali gadis kecil itu. Dia adalah Aliska.

Sam berlari ke arah mereka mencampakkan payung di genggaman nya, tidak peduli dengan hujan yang membasahi tubuhnya.

"Excuseme!"

Akhirnya Sam berhenti tepat dihadapan wanita itu, wanita itu tampak menjauh sembari memeluk Aliska. Mungkin dia berfikir bahwa Sam adalah orang jahat karena pakaian nya yang basah kuyup.

Amira dan Bana menghampiri Sam, mereka tahu bahwa anak kecil itu Adalah Aliska. Terlihat dari kalung yang melingkar di lehernya.

Feliana's Story [SELESAI]Where stories live. Discover now