-33

34 6 1
                                    

Haiii gaiiis, aku baliiik!

Jangan lupa untuk apa? Yap, vote and comment, xixi:D

Happy reading!^^

.....

Dira membuka pintu kamarnya lebar-lebar, matanya mengedar mencari sesuatu yang berbulu.

"Imiw! Dimana sih kamu?" Dira menunduk mencari sesuatu di bawah kasur, namun tak ada.

"Ish! Vinvin!" Dira keluar dari kamar sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Arvin menoleh sambil menyedot bubble tea-nya. "Apa, Raraaa?"

"Mana si imiw?" Dira mengerucutkan bibirnya.

"Aku nggak tau lah, aku jarang banget maen sama dia." Arvin kembali fokus menatap televisi di depannya, akhir-akhir ini Arvin sering menonton film.

Dira berdecak. "Jarang apaan, kamu sering tidur bareng dia."

Gadis itu duduk di sebelah Arvin, matanya tidak sengaja menatap sesuatu yang sedari tadi ia cari berada di atas lemari.

"Imiw!" teriak Dira menghampiri lemari itu sambil membawa kursi.

"Turun-turun, turun nggak? Turun." Dira menggendong hewan berbulu lebat itu lalu kembali duduk di sebelah Arvin dan menyimpannya di atas pangkuannya.

Dira mengusap-usap kepala kucing itu lembut. Masih ingat kucing yang selalu datang ke rumah pohon? Kucing yang pernah mencakar lengan Arvin? Mereka memutuskan untuk merawat dan memelihara kucing itu karena saat mereka terakhir rumah pohon, kucing itu sudah kurus tak terawat.

Arvin tersenyum kecil, mengusap kepala kucing itu dan mencium pipi Dira cepat. Gadis itu diam saja, sudah terlalu lelah memarahi Arvin karena selalu mencium pipinya.

Ting!

Arvin mengambil ponselnya, membaca pesan dari Miko. "Ra, Miko ngajak ke cafe nih, mau nggak?"

Dira mengangguk-angguk. "Ayo aja."

Arvin membalas pesan Miko dan menyimpan ponselnya. "Ganti baju."

"Aku gini aja."

"Ok, aku ambil sweater dulu bentar."

Setelah bersiap-siap, mereka pun pergi ke cafe yang sudah Miko beritahu. Arvin memarkirkan mobilnya lalu turun dan masuk ke dalam cafe, di sana Miko, Diaz, Anin, dan Kinan sudah menunggu kedatangan mereka berdua.

"Mau pesen apa, Ra?" tanya Kinan.

Dira duduk diantara Kinan dan Anin. "Milkshake cokelat sama cola satu."

Kini mereka duduk di meja melingkar. "Ada apa nih, tumben ngajak ke sini?"

"Itu, si Hellena ngundang kita-kita ke pestanya nanti malem," ucap Kinan.

Awalnya SMA ANGKASA akan mengadakan acara untuk semua anak kelas XII, namun karena tiba-tiba ada kendala, sekolah membatalkan acara tersebut.

Sebagai gantinya, Hellena mengajak semua teman-temannya untuk datang ke pesta di rumahnya nanti malam.

"Lo pada mau dateng?"

"Gue mau dateng aja, mayan bisa makan gratis cuy," ucap Arvin sambil tertawa keras.

"Heh, lo kagak malu apa cium-cium Anin di tempat umum kek gini?" tanya Dira sambil menatap Miko jijik.

"Dianya aja diem, kok lo yang berisik sih?" Miko kembali menciumi pipi Anin. Sekarang-sekarang ini, Miko lebih berani mencium pipi Anin dari sebelumnya.
Anin menjauhkan tubuh Miko dan memelototinya.

RAVIN [SELESAI]Kde žijí příběhy. Začni objevovat