Under the table.

948 156 36
                                    


Sini biar aku kasih liat tampilan keluarganya Mbak Mey di masa lalu, ini saking gapernahnya cari visual pria dewasa.

Makanya aki gapernah bikin kisah manusia di atas 30tahun, kurang nyaman juga.

Ini Papa Sehan (masa kini)

Ini Papa Sehan sama Mey (sebelum mereka berpisah)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini Papa Sehan sama Mey (sebelum mereka berpisah)

Ini Papa Sehan sama Mey (sebelum mereka berpisah)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terakhir, Papa Sehan sama Mama Ashila.

Di masa lalu.

Di masa lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

"Papa?"

Seketika tawa yang sempat mengudara dari bibir pria bertubuh kekar nan tinggi yang duduk di sudut warung tenda lenyap tanpa sisa saat bola mata serta pendengarannya berkoalisi mengartikan segala hal yang ia tangkap dari perempuan berjaket denim nan mematung di tempatnya seraya meluruhkan air mata.

"Papa?" Sekali lagi, Meira ingin mengatakannya—menyapa pria yang sudah bertahun-tahun menghilang tanpa jejak. Riska yang kini berdiri di belakang Meira hanya bisa mematung menyaksikan segala, kisah tentang pertemuan ayah dan anak setelah tahun demi tahun berlalu.

Tiba-tiba saja atmosfer tempat tersebut menjadi berbeda, tiada lagi suara obrolan pengunjung di sana, semua orang—termasuk Mbok Darti memberi ruang temu rindu untuk anak dan ayah malam ini.

TurtledoveWhere stories live. Discover now