12

5.8K 1.1K 39
                                    

SUASANA di restoran tidak terlalu ramai. Tenang dan membuat pengunjung nyaman.

"Icung gak mau peluk Tante dulu, nih?"

Jennie cemberut saat Jisung lebih sibuk pada makanannya. Kalau sedang serius begini, tampak jelas kalau Jisung benar-benar duplikat Chanyeol.

"Biar bisa cepetan ke pasar malem, Jen." Kata Lisa sambil menahan tawa.

"Duh, udah lama gak ketemu. Sekali ketemu cuma sebentar gini."

Lisa mencubit bibir Jennie yang maju.

"Mulut maju mulu, kayak bebek aja. Udah bukan anak kecil juga, sok imut!"

"Idih, sewot banget Mamamu, Cung." Jennie mengadu, berusaha menarik perhatian Jisung.

Sayangnya Jisung cuma melirik sejenak, lalu memfokuskan diri ke makanan lagi.

Ia sangat lahap, walau masih menyisihkan sayuran yang bukan kubis dan wortel. Omong-omong Jisung mau memakan kedua sayuran tersebut.

Hasilnya Jisung bisa menghabiskan sepiring makanan dalam porsi orang dewasa. Sendirian pula.

Hebat kan?

Jennie menggelengkan kepala heran.

"Pasti tingginya bakal kayak Bang Chanyeol, setinggi tiang listrik."

Lisa tersenyum, ia juga setuju. Di silsilah keluarganya, para anak laki-laki memang punya tinggi badan yang berlebihan.

Contohnya Chanyeol. Tinggi sekali, hingga Lisa yang cukup tinggi di kalangan perempuan hanya sampai sepundaknya.

Dan melihat nafsu makan Jisung yang besar, pasti ia akan seperti sang ayah.

Mengenang semua hal tersebut membuat Lisa semakin rindu dengan Chanyeol. Tiba-tiba ia ingin mengajak Jisung ke makam Chanyeol minggu depan.

Lisa pikir Jisung harus mulai mengenal orang tuanya yang asli.

"Kalau ke pasar malam hati-hati, banyak copet di sana. Awas Jisung kalau lari sendirian juga."

Lisa mengangguk paham. Kemudian melambaikan tangan dan berjalan menyeberangi jalan.

Dari tempat makan milik Jennie, sudah banyak pedagang yang menjajakan berbagai macam mainan.

Ada pula makanan ringan. Tapi karena di pinggir jalan, Lisa sedikit ragu membeli.

Masalahnya jalanan begitu ramai. Kerumunan manusia sedang lewat membuat lebar jalan yang digunakan menyempit. Berjalan saja harus berdesak-desakan.

"Ma! Lihat!"

Telunjuk mungil Jisung mengarah ke bianglala yang mulai kelihatan puncaknya.

"Mau naik itu?"

Jisung mengangguk ribut di gendongan Lisa. Fokusnya terarah pada bianglala yang sangat tinggi dan warna-warni karena cahaya lampu.

"Dua kali di atas, Ma!"

"Oke," Lisa pun juga ingin naik bianglala. "Jalan sendiri mau? Tapi jangan lepasin tangan Mama, ya."

Jisung mengangguk patuh. Setelah menginjak tanah, ia segera menarik Lisa ke arah pedagang makanan.

"Padahal baru makan nasi loh." Gumam Lisa heran.

Nafsu makan Jisung lumayan tinggi untuk anak seusianya. Tetapi bukannya semakin berisi, Jisung malah semakin tinggi.

"Mama, mau crepes rasa cokelat."

Lisa menatap ke adonan yang belum dibuat. "Pak, crepes dua rasa cokelat."

"Siap, Buk!"

Ia hanya tersenyum, sudah biasa dikira ibu-ibu karena kehadiran Jisung. Tapi ada untungnya juga--banyak pemuda yang tidak berani menggodanya, dikira istri orang.

Lisa mengamati keadaan sekitar. Malam masih pukul tujuh tapi sudah sangat ramai. Niatnya hanya sampai jam setengah sembilan karena harus pesan go-car saat pulang.

Mata Jisung tak kalah sibuk. Ia memandang berbagai permainan dengan mata berbinar.

"Abis ini mau main apa?"

Jisung mendongak. "Main mancing ikan di sana ya, Ma?"

Senyuman muncul di wajah Jisung karena Lisa mengizinkan. Setelah mendapatkan crepes favoritnya, Jisung hampir menyeret Lisa ke stand permainan.

"Awas, pelan-pelan!"

Lisa menahan tangan Jisung. "Mama yang bawa Icung ke sana, jangan lepasin tangan Mama."

Akhirnya Jisung mengangguk patuh. Yang terpenting ia bisa bermain banyak hari ini.

"Ma," panggil Jisung sambil menggoyangkan tangan Lisa.

"Apa?" tanya Lisa agak keras, karena pasar malam cukup ramai.

"Icung suka Mama, jadi Icung gak sendiri!"

Lisa memejamkan mata sejenak.

Batinnya berteriak agar Jisung tidak mengungkit hal tersebut lagi, ia takut dirinya nanti berubah egois.

[tbc.]

02/12

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

02/12

nanaourbunny

[1] StoryWhere stories live. Discover now