10 - Pernyataan

79 41 84
                                    

Pagi ini Greysia merasa sangat bahagia. Ia merasa bahwa kebahagiaan sedang berpihak kepadanya.

Hari ini hari Minggu, jadi ia tidak perlu repot-repot mandi cepat untuk berangkat ke sekolah. Ia mengingat kejadian semalam yang membuat dirinya tersenyum-senyum sendiri.

Flashback on

Angkasa memberikan satu balon berwarna putih itu kepada Greysia. Greysia yang tak mengerti pun mengerutkan keningnya dan meminta jawaban dari Angkasa.

"Coba lo pecahin balonnya, dan lo jawab isinya."

Greysia pun mengambil anting-antingnya untuk memecahkan balon tersebut. Saat balon pecah, ia melihat gulungan kertas diikat dengan pita merah keluar dari balon itu. Dengan segera, Greysia mengambil gulungan dan membukanya untuk dibaca.

To: Greysia Ghea Loovany

Ini sebuah pernyataan perasaan yang tersimpan dan muncul melalui perkenalan yang tak mengenakkan.
Gue tau, gue bukan Roman picisan yang jago merangkai puisi cinta. Gue hanyalah seorang Angkasa Dewangga Putra yang menulis pernyataan cinta dengan rasa yang tak biasa.

Jika perasaan bisa arahkan, mungkin gue ngga mau kalau jatuh cinta ke cewe gila kaya lo. Tapi perasaan itu tidak bisa diarahkan, ia muncul tanpa diminta dan menetap lama hingga sang empu berkata apa yang dirasa.

Gue bilang sama lo, 'kan? Gue itu ngga jago ngerangkai kata-kata. Jadi sekarang lo gulung kembali itu kertas, terus liat ke gue.

From: Angkasa Dewangga Putra, anak dari mama Clara dan papa Alvano.

Greysia mendengus kesal, penyataan cinta macam apa itu. Masa menyatakan cinta dibarengi mengejeknya dengan sebutan cewe gila. Dasar Angkasa aneh.

Dengan amat sangat terpaksa, Greysia pun menatap ke arah Angkasa kali ini. Jantungnya berpacu lebih cepat, ia tidak mengerti mengapa tiba-tiba jantungnya seperti itu.

Angkasa berlutut dihadapan Greysia. Greysia pun mengerutkan keningnya dan menatap kesana kemari apakah ada orang selain dirinya dan Angkasa.

"Grey, gue minta maaf udah ngatain lo 'cewe gila'. Tapi jujur, sejak saat itu gue ngeliat lo gue ngga tau kenapa hati gue selalu mengarah ke lo. Bahkan, rasa sayang itu muncul tiba-tiba saat gue ributin hal ngga jelas sama lo. Gue bingung, itu cinta atau bukan. Tapi yang jelas, tiap malem cuma bayang-bayang lo yang muncul di pikiran gue. Gue mau jujur sama lo, kalau sebenarnya gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, dan gue ingin lo jadi pacar gue. Apa lo mau?"

Greysia tercekat, ia tak menyangka jika Angkasa akan berbicara seperti itu. Jujur, sejak bertemu dengan Angkasa hati Greysia sudah tak karuan. Dengan mudah ia merasa nyaman padahal perkenalan mereka adalah perkenalan yang menyebalkan. Terkadang Greysia bingung, mengapa hal itu bisa terjadi. Karena Greysia merasa ia juga menyayangi dan mencintai Angkasa, Greysia pun menganggukkan kepalanya menyetujui bahwa dirinya kini resmi menjadi kekasih Angkasa.

Angkasa pun langsung bangkit untuk memeluk Greysia. Ternyata Jesslyn hanya singgah dan semoga Greysia sungguh untuk mencintai dan bersama dirinya hingga seperti Evan dan Jesslyn.

Flashback off

"Grey, ada Den Angkasa di bawah," ujar Fatimah memberitahu Greysia. Greysia membelalakkan matanya, ada apa pagi-pagi sepeti ini Angkasa datang ke rumahnya?

Greysia pun berjalan ke kamar mandi untuk menyikat giginya dan membasuh wajahnya sebelum ia menemui Angkasa.

"Sa, lo ngapain pagi-pagi ke rumah gue?"

Heartache (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang