11

411 49 8
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca! & coment ya!

Kalau ada typo maklum.

Happy reading<3

°

°

°

🌻🌻🌻

"Arka sayang, aku kangen tau." Teriak Dira tiba-tiba. Gadis itu masuk ke kelas 11 ips 3 lalu memeluk Arka dari belakang. Padahal laki-laki itu sedang duduk di bangku guru.

Arka duduk di bangku guru ada sebabnya, tadi ia diamanatkan oleh Bu Beta, untuk merekap biodata siswa dan memberi tahu teman-temannya tugas dari Bu Beta selaku wali kelas dan guru ppkn.

"Arkaa, ihh kamu nggak kangen aku apa?" Tanya Dira manja, lalu meletakkan dagunya di pundak kanan Arka. Perlakuan Dira tak lepas dari tatapan teman-teman sekelas Arka.

Arka melirik Dira sekilas lalu melanjutkan merekap biodata. Gadis di sampingnya itu melepaskan pelukannya, melangkahkan kedua kakinya menuju bangku Ula. Bangku urutan pertama nomer dua dari pintu.

Dira mengebrak meja Ula. Ula mendongak, menatap gadis asing itu dengan dahi sedikit mengkerut. Dira tersenyum miring, jari telunjuknya ia tunjuk ke kursi Ula dan digerakkan tepat disamping kursi yang Arka duduki.

Semua anak-anak kelas 11 ips 3 menatap Dira dengan tatapan jijik dan hina. Karena tidak mendapat respon dari orang didepannya membuat ia menggeram kesal, tangannya langsung menarik rambut sebahu Ula.

Ula memegang tangan Dira sembari minta dilepaskan. Permohonan yang keluar dari mulut mainannya, sangat membuat Dira senang. Bukan Dira namanya kalau tidak melihat mainannya sengsara.

Feli menatap Arka, tetapi apa yang dilakukan laki-laki itu hanya diam saja? Ara yang duduk disampingnya sengaja menyenggol lengan Feli, memberi isyarat lewat matanya.

Feli berdiri dari kursinya, berjalan ke arah Ula dan Dira. Feli diam mematung, ternyata gadis yang tengah melakukan aksinya itu belum menyadari kehadirannya.

BRUKK

Feli mendorong bahu Dira tanpa kasihan sampai gadis itu terjatuh. Feli menatap mata Ula dengan bibir tersenyum.

"Lo nggak usah takut, dia jadi urusan gua." Feli menunjuk Dira yang menatapnya dengan tatapan permusuhan.

Feli maju mendekati Dira yang masih terduduk sembari memegang pergelangannya yang tadi tertekuk. Feli berlutut.

PLAK

Feli tersenyum miring setelah tangan kanannya menampar pipi Dira. Ia memegang dagu Dira, menatapnya menantang.

"mangkanya jangan sok jadi jagoan!" Ucap Feli dengan nada mengejek sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo tuh yang sok jadi pahlawan kesiangan!"

Oh, shit!

Tangan Feli ditepis. Dira berdiri, Feli pun ikut berdiri. Kini Suasana kelas mendadak mencekam. Kedua gadis sedang tersulut emosi dengan tatapan yang sangat tajam. Semua anak-anak kelas 11 ips3 baru pertama kali melihat sisi berani Feli, yang mereka tau Feli cuma gadis manja, aneh, keras kepala.

ARKFEL (END✅)Where stories live. Discover now