7

500 64 7
                                    

Vote sebelum baca ya!😊

Bila ada typo, maklum.

Jangan terburu-buru, santai aja oke?!

🌻🌻🌻

"Lo?!"

"Iya, kenapa hm?"

Interaksi mereka tidak lepas dari tatapan tajam milik seseorang yang dari tadi memperhatikannya.

°°°°

"Kenapa nangis?"

"Hiks nggak tau." Ucap Feli ditengah isakannya.

"Udah udah jangan nangis lagi!" Ucap laki-laki itu sembari menghapus air mata Feli menggunakan ibu jarinya.

"Lo ngapain disini...?" Feli menggantungkan kalimatnya. Menunggu orang itu meneruskannya.

"Marvel. Gua tadi gak sengaja lewat sini. Oiya, gua minta maaf ya soal perkara kemaren. Sumpah gua nggak sengaja." Ucap Marvel. Laki-laki itu memegang ujung kedua telinganya sendiri sembari memperlihatkan barisan giginya yang rapi dan putih.

"Iya iya santuy. By the way Lo kelas?" Tanya Feli. Sekarang ia sudah berhenti menangis.

"Ah, gua ini kakel Lo tau! Kelas 12 ips2. Harusnya Lo manggil gua kakak. Manggil sayang juga boleh!" Marvel mengedipkan sebelah mata.

"Dih apaan pake ngedipin mata segala."

"Kenapa? Terserah gua dong, siapa tau Lo kesemsem sama gua!" Canda Marvel.

"Anda kepedean ya, wahai bapak Marvel yang terhormat!" Feli menekan kata-kata lalu berdiri.

"Gua pergi dulu." Feli meninggalkan Marvel yang tetap berdiri mematung.

"Mau ke mana?" Teriak Marvel.

"Rahmatullah!" Jawab Feli seadanya.

"Anjir, ucapan adalah doa woy!"

"Iye, iye bacot!" Ucap Feli. Setelahnya menghilang dari pandangan Marvel.

"Gadis aneh." Gumam Marvel disusul ketawa renyah dan gelengan kepala.

"Habis ngomongin apa Lo sama Feli, hah?" Tanya tiba-tiba Arka yang sudah berada di belakang Marvel, membuat orang itu kaget dan membalikkan badannya.

Marvel menyerigai, lalu bersedekap dada.

"Lo gak perlu tau!" Ketus Marvel.

"Gua berhak tau!" Arka bersikeras.

"Emang Lo siapanya Feli? pacar? Tunangan? Suami? Bukan kan? Yaudah terserah kita mau bahas apaan!"

Ucap Marvel membuat Arka bungkam. Arka maju selangkah, menatap mata Marvel penuh kebencian.

"Gua nggak mau Lo deket-deket Feli! Ngerti!" Ancam Arka.

"Gak bisa! Oh Gini aja, gimana kalau kita saingan? Siapa yang akan dipilih Feli, dia yang bakal menang! Ketua kelas, atau kapten volli."  Tantang Marvel. Arka tersenyum miring.

"Oke, siapa takut!" Arka menepuk-nepuk pundak Marvel lumayan kencang, lalu pergi.

Feli menghampiri teman-temannya, lalu mendaratkan pantatnya di kursi penonton.

"Gile Lo dari mana anjir? Tiba-tiba turun dari panggung gitu aja." Ucap Qian yang duduk disebelahnya.

"Nah itu masalahnya Qi! Gua sendiri nggak paham kenapa."

"Yaelah tolol Lo!" Ucap Qian sebal.

"Sayang ih jangan marah!" Bujuk Feli dengan memiringkan sedikit kepalanya, agar bisa menatap Qian.

ARKFEL (END✅)Where stories live. Discover now