1

3K 129 27
                                    

Hari Senin merupakan hari yang menyebalkan bagi Feli, ya kerena sekarang semua murid sedang upacara dan parahnya cuma Feli sendiri yang telat. Salahin aja bang Satria, ngaret banget ngehidupin motornya, eh tau taunya bensinnya habis. Motor bagus, beli bensin nggak mampu. Dan ya, jalan terakhir dan satu satunya mesen gojek dan berakhirlah Feli didepan pagar SMA VENUS yang tertutup rapat.

"Bangke banget si bangsat, tau gitu gua nggak bakal minta anter. Haduh panas lagi." Gerutu Feli sambil mengibas ngibaskan tangannya ke wajahnya. Saking keselnya ke Abang satu satunya itu. Entah gimana tiba tiba ide cemerlang muncul di otaknya.

"AHA!, Gua tau gimana caranya." Feli menjentikkan jarinya dan kemudian dia berlari ke pagar belakang sekolah. Dimana tempat itu biasanya digunakan tempat kabur bagi siswa yang suka bolos. Setelah sampai ia memanjat dengan lihainya, setelah sampai diatas, Feli melemparkan tasnya kebawah dan disusul oleh dirinya

BRUKKK

"Wadoh mantap pinggang gua encok." Pekiknya sambil memegang pinggangnya yang sedikit sakit, kemudian memungut tasnya yang ia lempar tadi dan berdiri sambil menepuk rok bagian belakangnya yang sedikit kotor.

"Ini nggak ada yang kesini kan?"

PLETAK

Feli menoyor kepalanya sendiri, dan mengaduh kesakitan.

"Ya nggak adalah bego."

Itulah Feli, ngajuin pertanyaan tapi dijawab sendiri.

"Ayo fel gass entar keburu kepergok!"

Sampainya didepan pintu kelas Feli menumpu tangannya ke lutut.

"Huh huh huh gila gila, gua capek." Feli melangkahkan kakinya ke bangku pojok paling belakang tempat ia duduk. belum sampai ke bangku nomor tiga dari depan, tiba tiba sebuah kaki lengkap dengan sepatu hitamnya menghalangi jalan Feli. Karena Feli tidak memperhatikan jalannya, akhirnya ia nyungsep ke depan. Untung tangannya reflek nahan badannya sendiri. Seandainya nggak, fiks harus operasi kresek!!

Feli berdiri dan menghampiri pelaku yang hampir membuatnya celaka. Feli berdiri di depan cowok yang sedang tertidur di tiga kursi yang dijejerkan. Feli melipatkan tangan ke perut dengan menahan emosi diubun ubunnya setelah melihat sang pelaku.

"ARKA!!! LO LAGI, LO LAGI, BOSEN HIDUP YA? MENDING MATI SAJA SANA!!!!" Feli langsung memukul Arka dengan tas warna pink yang tadi ia gendong. Arka yang tadinya tidur dengan melipatkan tangannya hingga menutupi separuh wajahnya kini terpaksa harus bangun.

"Astaghfirullah apaan sih Lo?"

Bodoh, pertanyaan bodoh_batin Feli

"LO!...GAUSAH PURA PURA BODOH KALAU ASLINYA EMANG BODOH!, LO HAMPIR NGEBUAT GUA OPERASI PLASTIK, TAU NGGAK!!"

Kedua tangan Feli mendadak terangkat berniat memukul Arka lagi. Tetapi, Arka langsung mencengkeramnya dan mendorong Feli kebelakang hingga tubuhnya membentur tembok dibelakangnya.

"Akkhh F*ck" ringis Feli saat merasakan punggungnya sakit. Feli menatap tajam manik mata Arka, yang kini menatapnya lebih tajam dan dalam.

"Apa hm?"

Bangke, bunuh gua bunuh!!....apa apaan pake hmm emang nisa sabyan? T-tapi huaaaa eommaaa_jerit Feli dalam hatinya

"Ha?  A-apa?"

Feli mendadak gelagapan sendiri dan memalingkan wajahnya, dengan seenak jidat Arka malah memegang dagunya sehingga kini wajah Meraka saling hadap hadapan. Sedetik kemudian, Feli menundukkan wajahnya.

ARKFEL (END✅)Kde žijí příběhy. Začni objevovat