Kalu's First Love Story

745 109 37
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka-i, ayo dong. Undang temen-temen Ka-i kesini. Kan 3 hari lagi Kalu mau berangkat ke Jakarta." Kalula masih saja mengikuti tubuh Kaiel yang bolak-balik mengambil peralatan untuk mengganti oli motornya.

" Kalula masih saja mengikuti tubuh Kaiel yang bolak-balik mengambil peralatan untuk mengganti oli motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gabisa dong Kalu. Lagian ngga ada hubungannya juga temen-temen Ka-i dateng. Kan yang mau pergi Kalu bukan Ka-i."

"Ish Ka-i mah gitu. Lagian ada hubungannya tau. Kan temen-temen Ka-i sering main ke rumah. Kenal juga sama Kalu. Sering main bareng. Mereka pasti mau deh, ikut acara perpisahan sebelum Kalu pergi." Kalula masih berusaha membujuk kakak laki-lakinya itu. Ia bahkan tak berhenti merengek sejak kemarin malam.

Ka-i yang lelah terus menerus mendengar rengekan sang adik, akhirnya berdiri dari posisi jongkoknya. Ia meninggalkan motor kesayangannya yang sedang mengeluarkan oli kotor dari badannya sebelum di ganti dengan oli baru. Tangan Ka-i terlihat kotor dan menghitam sehabis memegang mesin motor.

"Jujur deh sama Ka-i. Sebenernya kamu bukan mau ketemu sama temen-temen Ka-i kan? Kalu cuma mau ketemu sama Sadam doang kan?" Kalula mendadak panik saat ditatap menyelidik oleh kakaknya.

"E---engga kok. Kalu juga mau ketemu sama kak Dimas, kak Chandra, kak Sammy, terus sama yang lain juga." katanya gagap.

"Ck emang dikira Ka-i ngga tau? Kalu naksir kan sama Sadam?" mata Kalula membola. Wajahnya memerah karena niat aslinya ketahuan.

"Tuh liat, mukanya langsung merah. Jadi bener kan, Kalu suka sama Sadam? Masih kecil juga." kalau tangannya tidak kotor, Ka-i sudah pasti akan mengusak rambut Kalula, menjawil hidungnya dan lalu membawa wajah menggemaskan adiknya itu ke dalam pelukannya erat-erat.

"Kalu, Ka-i cuma mau bilang kalau mending Kalu fokus belajar aja dulu. Gausah mikir cinta-cintaan." karena sudah ketahuan, Kalu akhirnya memilih untuk trobos dan terus terang sekalian.

Lali-ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang