The Director

1.7K 256 42
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Seorang wanita yang baru saja keluar dari gate bandara berhasil mengambil atensi dari beberapa pengunjung lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita yang baru saja keluar dari gate bandara berhasil mengambil atensi dari beberapa pengunjung lain. Beberapa wartawan yang memang sedang berada disana pun langsung mengenali sosok itu dan tidak menyia-nyiakan kesempatan mereka untuk mengambil gambar sebagai bahan headline mereka.

Tanpa memperdulikan sekitarnya, ia langsung menghela napas lega saat melihat seseorang yang ia kenal berjalan mendekatinya dan dengan sigap menyambut lalu mengambil alih koper dari tangannya.

"Beruntung lo ngga telat hari ini. Gue capek banget dan ngga ada niat buat nunggu lama." Lucas, asisten pribadi Auralisa hanya bisa menghela napasnya sendiri. Tidak hanya Lisa yang bersyukur atas kedatangan Lucas yang tepat waktu, tapi Lucas juga lebih bersyukur karena bisa terhindar dari amukan bosnya yang terkenal akan semakin ganas saat kelelahan. Ia mungkin akan dimaki seharian penuh jika berani membuat Lisa yang sedang kelelahan, menunggu barang 5 menit saja.

Tanpa banyak bicara, Lucas benar-benar berniat memberikan service maksimal untuk bosnya. Dari mulai memarkirkan mobilnya dengan jarak yang sedekat mungkin hingga Lisa tidak perlu berjalan jauh. Sampai menyediakan kopi kesukaan bos nya itu lengkap dengan beberapa camilan gurih yang biasanya mempan untuk menaikan mood Lisa. 

Lucas kembali menghela napas lega saat Lisa tak lagi bicara banyak sesaat setelah bokongnya menyentuh kursi mobil. Lisa kini sudah duduk tenang sambil bersandar. Rasanya Lucas memang memiliki kesempatan besar untuk terhindar dari amukan Lisa hari ini jika semua berjalan lancar dan sesuai dengan selera Lisa.

"Sekarang kita kemana?" tanya Lisa. Saat mengintip dari rearview, Lucas dapat melihat Lisa yang menyandarkan kepalanya pada punggung kursi mobil sambil mengatupkan mata. Satu tangannya sedang memijit pelipisnya sendiri. Lucas ingin sekali meringis, ini pertanda yang tidak baik. Penerbangan selama hampir 17 jam yang Lisa lalui pasti membuat tubuhnya benar-benar kelelahan. Dan jika sudah begitu--

"Kita harus ke gedung SDS buat ikut meeting sekaligus reading mba." Lucas hampir saja berjengit karena mendengar decakan nyaring dari bibir Lisa. Tangannya yang sedang memegang kemudi mobil sontak mengerat dan mendadak banjir keringat saking gugupnya.

"Apa ngga bisa gue pulang dulu? Badan gue lengket banget, mau mandi." Lisa kesal, tentu saja. Ia baru saja mendarat di negara kelahirannya setelah 2 tahun tidak pulang sama sekali. Tapi hal pertama yang harus ia lakukan adalah bekerja dengan keadaan badan lengket belum mandi.

"Sorry mba, tapi mas Anwar udah berkali kali bilang kalo proses pembacaan naskah pertama bareng semua aktor harus diadain hari ini juga. Tadi gue juga sempet di telfon sama asistennya mas Anwar. Dia bilang reading-nya dimulai 1 jam lagi, jadi lo ngga bisa pulang dulu kayaknya." cicit Lucas hati-hati. Bahkan jika saat ini Lucas harus mengabarkan bahwa kucing kesayangan Lisa mendadak mogok makan pun, Lucas harus menyampaikannya dengan cara yang paling tenang. Atau Lucas yang akan mati dimakan Lisa.

Lali-ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang