Kalu's First Love Story 5

509 121 19
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Ngga boleh egois! Ngga boleh egois! Ngga boleh egois!

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Ngga boleh egois! Ngga boleh egois! Ngga boleh egois!

Adalah mantra yang selalu Kalula gumamkan selama hampir satu bulan belakangan untuk mengingatkan dirinya sendiri. Hubungannya dan Sadam sudah membaik. Maksudnya, sudah lebih cair daripada saat Kalula dengan terang-terangan menghindari pria itu. Untuk mengobrol lama, Kalula sudah tidak terlalu tersiksa. Pun Kalula juga sudah tidak pernah lagi menolak Sadam yang belakangan beberapa kali mengajaknya untuk keluar berdua, barang sekedar makan siang di sela jadwal kelas Kalula, atau untuk membantu Kalula mengerjakan proposal skripsinya.

Ditambah hampir setiap weekend Kalula menginap di rumah dinas Kaiel. Sudah tidak ada jalan lain selain berdamai dengan keadaan.

Iya, Kalula akhirnya bisa melakukannya. Dengan bantuan mantra itu, Kalula berhasil menahan perasaannya sendiri, menguburnya dalam-dalam hingga hampir terlupakan. Walaupun belum benar-benar hilang, setidaknya perasaan Kalula masih bisa dikendalikan. Lumayan bukan?

Kalau Kalula ditanya apakah dirinya masih menyukai sosok Sadam, jawabannya adalah masih. Pemuda itu adalah sosok yang sulit sekali dibuang dari isi kepalanya. Saat mereka berjauhan selama tiga tahun terakhir ini saja, Kalula bahkan masih sering meratapi kisah cinta pertamanya yang gagal. Bagaimana jika kini hubungan mereka kembali baik dan dekat? Semakin susah untuk Kalula.

Kalula maklum, Kesya bahkan pernah patah hati hebat selama hampir satu tahun hanya karena pria yang ia taksir kurang dari 3 bulan ternyata sudah punya pacar. Tapi tak apa, silaturahmi dan hubungan baik antar manusia memang harus diusahakan. Jika mulai tergoda dan goyah, ingat mantranya. 'Tidak boleh egois Kalula!'

Meja yang ia tempati diketuk beberapa kali. Membuat Kalula yang sedang mengerjakan proposal skripsinya mendongak sambil melepas satu earphone yang sebelumnya terpasang di telinga kanannya.

"Hai Kal, kok sendirian?" sapa Putra, salah satu senior di fakultasnya.

"Hai kak. Yang lain---" Kalula tampak memikirkan jawabannya. "---di kantin mungkin. Tadi Kalu terlanjur misah karna harus konsul." Putra mengangguk beberapa kali dan bergerak duduk di hadapan Kalula.

"Udah ngga ada kelas?"

"Udah selesai. Cuma kelas pak Ganto tadi pagi."

"Yaudah gue temein deh, biar ngga ada yang iseng lo. Denger-denger lo udah mulai ngerjadi proposal skripsi?" Kalula mengangguk.

Lali-ShootDove le storie prendono vita. Scoprilo ora