Efek Obat Bius

1.3K 126 73
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest. Be wise and don't put a hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Don't forget to VoMentHappy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Main Cast bukan Jungkook. Yang ngga suka stop sampe sini dan get out. Jungkook sibuk wamil jadi ngga bisa diganggung....













Sebuah brankar dengan papan nama bertuliskan Kala Nadi Dharajani itu di dorong keluar dari ruang operasi. Nadi, mahasiswi semester 7 jurusan Teknik Lingkungan itu mengalami patah tulang di lengannya saat nekat membawa motor di area KKN. Kini, gadis yang berusia menjelang 22 tahun itu masih tak sadarkan diri akibat efek anastesi.

Seorang perawat memanggil keluarga Nadi yang sejak sebelum operasi di lakukan, sudah stand by dan menunggu anak gadis satu-satunya yang mereka miliki. Tak lama, tiga sosok berbeda generasi terlihat masuk ke ruangan dimana kini Nadi belum sadarkan diri.

"Aduh geulisnya mbu." kata ibu Nadi yang sudah hampir menangis melihat anaknya.

"Ibu, bapak, ini pasiennya sudah selesai di operasi. Sementara sampai pasien sadar dan efek obat biusnya berkurang, pasien belum bisa di bawa ke kamar rawat. Ibu dan bapak kalau mau menunggu disini boleh, tapi kalau mau tunggu di kamar rawat pasien juga boleh." kata seorang perawat cantik dengan name tag Ayu.

"Kira-kira berapa lama sadarnya sus?" tanya ayah Nadi.

"Biasanya ngga sampai satu jam pak."

"Yaudah, kita tunggu disini aja ngga apa-apa ya sus?" 

"Gapapa pak. Sebentar lagi dokter Diwa kesini untuk ngejelasin detail operasinya ya pak, bu. Mohon di tunggu." ibu dan ayah Nadi mengangguk dan perhatian mereka kini beralih sepenuhnya pada Nadi yang masih terlihat pulas tertidur.

"Mbu, teteh kok senyum-senyum sendiri gitu sih? Aneh banget." celetuk seorang anak kecil berusia 10 tahun. Adik Nadi satu-satunya yang lahir saat usia Nadi 11 tahun.

"Efek bius dek. Udah jangan usilin kakaknya dulu." ibu menepis tangan Kala yang dengan jahilnya mencoba menggoyang-geoyangkan lengan Nadi yang tidak di gips. Iya, nama adik Nadi juga Kala. Tepatnya Kalandra. Ayah dan ibu terlalu malas mencari nama untuk anak kebobolannya itu.

Lali-ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang