Archduke of Austria 4

851 125 23
                                    

Disclaimer : Cerita ini adalah fiksi dan murni dari fikiran penulis. Seluruh adegan dan pemeran disesuaikan dengan kebutuhan penulis. Credits untuk seluruh gambar yang digunakan dari Pinterest. Be wise and don't throw hate into the character.

Don't forget to VoMent
Happy Reading!!!

Alicia berusaha mengejar langkah Camila yang berjalan cukup cepat di depannya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Alicia berusaha mengejar langkah Camila yang berjalan cukup cepat di depannya. Sejak bertemu di kediaman mertuanya pagi tadi, Camila benar-benar tidak memberikan kesempatan kepada Alicia untuk berbicara apapun diluar pelajaran dan itu membuat Alicia merasa sangat kesal.

"Berhentilah menghindar dan jelaskan maksud tujuan mu datang ke rumah ibu mertuaku! Lalu apa? Menjadi pendamping dan tinggal di kediaman ku, apa kau benar-benar serius Camila?! Aku tidak butuh bantuan mu!" Alicia mengambil dua langkah cepat untuk mencegah langkah Camila yang kembali akan menaiki tangga di kediaman Erzherzog. Tepat hari ini, mereka kembali akan tinggal di satu rumah tapi dengan status yang berbeda.

"Bisakah kau berhenti mengacuhkan ku dan mulai bicara? Kau sungguh terlihat seperti pengecut jika terus  bungkam dan mengacuhkan ku!" teriak Alicia yang sudah tidak sanggup lagi mengejar langkah Camila. Gaun berat sialan! maki Alicia dalam hati. Kakaknya itu pun kini sudah masuk ke dalam kamar yang akan ia tempati selama menjadi pendamping belajar Alicia entah sampai berapa lama. 

Pintu kamarnya sudah tertutup tapi tidak di kunci. Peraturan umum di rumah para bangsawan mengatakan, setiap pekerja yang tinggal bersama tuannya diwajibkan untuk bersedia kapan pun bekerja jika dibutuhkan. Oleh karena itu peraturan tersebut dibarengi dengan peraturan bahwa kamar, paviliun ataupun ruang kerja para pegawai akan bebas di akses kapan pun oleh tuan mereka.

Setelah mengambil napas cukup banyak untuk mengurangi emosianya yang meluap-luap, Alicia kembali berjalan cepat menghampiri kamar sang kakak. Saat membuka pintu kamar Camila , Alicia langsung disuguhkan dengan sosok sang kakak yang terlihat sedang membongkar kopernya dengan serius.

Tanpa berniat untuk memancing perhatian Camila dengan kata-kata lagi, Alicia kini memilih untuk menghampiri Camila dengan langkah tegas dan meraih tangan Camila, membalik tubuhnya hingga mereka dan menantang kakanya dengan tatapan tegas tak mau dibantah.

"KU BILANG BERHENTI MENGACUHKAN KU!" teriak Alicia. Wajahnya sudah memerah akibat rasa marah dan sedih yang muncul secara bersamaan.

"Kau menganggu waktu ku Archduechess." ucap Camila datar. Mendapat respon yang sangat dingin dari kakaknya, membuat Alicia bungkam. Genggaman tangannya pada lengan Camila pun mengendur. Tangannya kemudian jatuh ke sisi tubuhnya dengan pasrah. Napasnya tiba-tiba terasa direnggut saat mendengar ada acuh dari kakaknya.

"Kenapa kau berubah?"

"Kau masih bertanya?" 

"Apa salah ku?"

Lali-ShootDove le storie prendono vita. Scoprilo ora