˚。⋆08. who are you?⋆。

56 21 0
                                    

Selamat pagii 🌷
Gimana kabarnya hari ini?
Semoga badan dan kuota aman yaa
Biar bisa ngikutin kelanjutan Rafael

Happy Reading 💐

Rafael datang ke basecamp ketika Alvian dan Jendra sedang mabar MLBB di sana. Cowok itu membawa sekantung plastik cemilan favorit mereka, yaitu kacang telur.

Rafael meletakkan camilan itu tanpa sepatah kata pun. Ia juga tak mau mengganggu kedua temannya yang sedang asyik bermain game.

Alvian menyadari kedatangan Rafael. "Raf? Kenapa lo? Nggak biasanya diem. Ada masalah?" tanya Alvian sambil sesekali melirik Rafael.

"Iya nih. Biasanya dateng-dateng tingkahnya udah random kayak orang gila. Lah ini? Diem kaya kerupuk mlempem. Lo kenapa? Berantem lagi sama Ashel?" sambung Jendra.

"Bukan itu, gue lagi ngerasa bersalah."

Mendengar itu, Jendra dan Alvian kompak mematikan game mereka.

"Maksudnya?" tanya Alvian.

"Dia jadi pulang kesorean dan pastinya dicariin sama orang tuanya gara-gara bantuin gue bikin proposal."

Alvian dan Jendra saling pandang, lalu mereka tersenyum.

"Ehm, Al. Gue keselek tiba-tiba."

"Uhuk. Sama, Jen. Kok bisa barengan, ya?"

"Nggak tau nih."

Rafael menatap kedua sahabatnya tajam. "Gue tau, yaa maksud kalian apa."

Jendra menoleh ke arah Rafael. "Kita juga tau isi hati lo apa, Raf." Lalu ia melirik ke arah Alvian. "Lalunna," seru mereka bersamaan.

Jendra dan Alvian bertepuk tangan. "Akhirnya Rafael peka juga sama cewe setelah gamon bertahun-tahun," ucap Jendra.

"Bener. Gue nunggu loh momen ini, jadi lo udah bener-bener lupain dia, kan?"

Rafael berdecak kesal. "Udah, jadi kalian nggak usah bahas dia lagi."

"Alhamdulillah," ucap Alvian.

"Tadi lo mau apa?" tanya Jendra.

"Lunna sukanya apa, ya? Gue mau kasih sesuatu gitu buat tanda terimakasih karena udah bantuin gue."

"Gue nggak tau, sih kalau Lunna. Nggak terlalu deket juga soalnya. Coba tanya Kanaya," jawab Jendra.

"Al, minta nomor wa Kanaya."

"Oke, tapi jangan macem-macem, ya! Gue penggal kepala lo."

"Anjir. Gue bukan orang yang suka rebut pacar temen kali."

"Nah, sip."

Alvian mengirim nomor Kanaya. Saat itu juga, Rafael langsung mengirim pesan kepada pacar sahabatnya itu.

Serra Kanaya

Hai, Kanaya
Ini gue, Rafael.

Oh, hai juga

Anu, Nay
Gue boleh tanya sesuatu nggak?

Boleh

Tentang Lunna
Gue mau ngasih dia gift sebagai permintaan maaf karena udah nyita waktu dia dan sekaligus terimakasih karena udah mau luangin waktu buat gue.
Lunna sukanya apa?

Ohh itu, Lunna suka segala sesuatu yang berhubungan dengan coklat dan semua barang berwarna biru laut

Itu doang?
Nggak ada yang lain?

Rafaelluna's Diary (silent love) Where stories live. Discover now