˚。⋆16. invitation cancelled⋆。

28 16 8
                                    

Selamat malam

Siapa yang tarawih malam ini?

Siapa yang tarawih besok bareng aku?

Happy Reading 🐣

Malam ini, Lunna sedang dibuat pusing oleh soal matematika limit fungsi aljabar. Menurutnya, soal-soal yang ada di bank soal ruang guru itu jauh lebih sulit daripada yang diberikan guru di sekolah.

Besok adalah hari terakhir UAS ( Ulangan Akhir Semester) gasal. Dan sialnya, di hari terakhir yang seharusnya plong itu malah menjadi mematikan bagi anak yang benci matematika seperti Lunna.

Terkadang ia heran pada salah satu sahabatnya, Shakira. Gadis itu terlihat santai, namun nilainya selalu tinggi, bahkan ia selalu mendapatkan juara umum. Apa Shakira mendapatkan ilmu laduni?

"Frustasi gue, istirahat bentar kali, ya? Udah sejam juga belajar." Monolog Lunna.

Gadis itu lalu berdiri dari kursi belajarnya dan mengambil gelas yang ada di pojok meja. "Yah, habis. Sebenernya males turun, tapi gue butuh minum susu."

Dalam keadaan mengantuk, Lunna pergi ke dapur untuk membuat segelas susu hangat. Memang terlihat seperti anak kecil yang harus minum susu setiap malam. Tapi Lunna punya alasan tersendiri.

Dulunya, Lunna pernah mengalami stunting dan penyakit kulit. Dirinya selalu menjadi bahan bullying sejak kecil. Tidak ada yang mau menjadi temannya kecuali seorang anak laki-laki yang bisa dibilang penggemar art sejak dini. Andika Fahreza. Nama yang selalu Lunna ingat setiap kali dirinya melukis.

Dan dengan bantuan susu, Lunna bisa tumbuh normal seperti teman-teman sebayanya. Setelah itu, ia tak lagi dibully, Lunna memiliki banyak teman, tapi sayangnya, teman melukisnya harus pergi bersama kedua orang tuanya karena tugas sang Ayah.

Ia juga harus ditinggal pergi sang Ibunda ke negri gingseng, Korea Selatan karena suatu alasan yang belum ia ketahui. Dika dan Laras, Ibunda Lunna. Mereka yang selalu ada di saat Lunna butuh. Mereka yang menemani Lunna periksa, membeli obat, dan susu khusus di apotek.

Bagi Lunna, semua itu adalah kenangan yang berarti. Segelas susu sebelum tidur, sama saja dengan melihat kehadiran Dika dan Laras yang mengucapkan selamat malam.

ʚɞ

Rafael, Jendra, dan Alvian sedang duduk melingkar di gazebo. Setengah jam lagi ulangan akan dimulai. Mereka bekerjasama memecahkan soal-soal matematika yang menurut mereka sangat sulit.

"Ini bukannya difaktorkan, ya?"  tanya Alvian.

Jendra menjitak kepala Alvian. "Beda, njir. Lo nyimak nggak sih penjelasan Rafael tadi?"

"Ya kan gue belum ngerti, Jen. Jelasin lagi coba."

Jendra membuka buku catatan Alvian. Ia menuliskan sesuatu sambil menjelaskan. "Ini kan nilai fungsi buat x mendekati a, nah tadi a itu bilangan riil, jadinya bisa dicari dengan cara substitusi," jelas Jendra.

"Kenapa harus subtitusi?" tanya Alvian lagi.

"Raf, lo yang jelasin deh," pinta Jendra.

Rafael yang sedang mencoret-coret buku matematikanya dengan berbagai angka itu menoleh. "Kenapa nggak lo aja? Kan tinggal ngulang penjelasan gue tadi?"

"Gimana, ya? Gue paham, Raf. Tapi nggak bisa jelasinnya, gitu pokoknya."

Rafael tersenyum. "Bagian mana, Al?"

Rafaelluna's Diary (silent love) Where stories live. Discover now