˚。⋆Prolog♡⋆。˚

198 32 26
                                    

halooo ketemu lagi sama mama Alvero.
Selamat datang di cerita ke-3 aku

ramein guys
pencet bintang dan spam komen biar author semangat

happy reading 💫




"Lo cantik, Lun. Tapi sayangnya nggak ada yang mau sama lo kecuali gue."

"Idih sok tau."

Rafael tersenyum lalu duduk di samping Lunna yang sedang melukis. "Sampai kapan?" tanya Rafael.

"Apanya?"

"Sampai kapan kita kayak gini terus? Ngga ada kejelasan, Lun."

Lunna menghentikan aktivitas melukisnya. Ia merapikan semua cat dan kuas yang berserakan di atas rumput taman lalu memasukkan semuanya ke dalam tas.

"Lun?"

Lunna mengabaikan Rafael. Ia membawa lukisannya yang masih basah dan meninggalkan Rafael.

"Lunna."

Lunna menghentikan langkah kakinya tanpa menoleh. Tanpa sepengetahuan Rafael, air matanya menetes.
Tidak mau Rafael melihatnya menangis, Lunna segera berlari menjauh dari tempat itu.

Rafael berdiri mematung memandangi punggung Lunna yang semakin lama semakin jauh.
"Sampai kapan, Lun?"

Rafaelluna's Diary (silent love) Where stories live. Discover now