˚。⋆10. school anniversary event⋆。

44 22 10
                                    

Hayoo siapa yang pernah ikut organisasi sekolah?

Ikut apa?

Ada yang sama kaya aza ngga? Ikut Rohani Islam (Rohis)

Happy Reading cintaa🌷


"Gue capek, anjir."

"Yang cape bukan lo doang kali."

"Bener, kita semua cape."

"Arghh, nyesel gue ikut OSIS."

"Sama, nggak ada waktu istirahat, sialan."

"Noh, ketua lo santai-santai aja di sana, kita anggotanya dijadiin babu."

"Tapi kita kaya jadi babu sekolah nggak, sih?"

"Lah, kan OSIS dari zaman baheula juga udah terkenal sebagai babu sekolah. Aneh lo."

"Lo lebih aneh lagi, emang di zaman bahula udah ada yang namanya OSIS?"

"Ada, anj-"

"WOII!" Keributan mereka dipotong oleh Ferdi yang berjalan mendekat ke arah mereka dengan tatapan tajam. "Kalo kalian ngeluh cape, mending keluar sana! Nggak usah ikut organisasi OSIS lagi."

"Fer ... jangan."

"Dulu siapa yang memutuskan untuk masuk organisasi ini? Kalian sendiri, kan? Atau ada yang maksa kalian? Nggak ada, kan?" tanya Ferdi tegas. Diikuti tatapan tajam pengurus inti OSIS di belakang Ferdi. Lunna salah satunya.

Para siswi yang tadinya ribut itu berdiri membentuk satu saf dan menundukkan kepala.

"JAWAB!" 

Dengan kompak, mereka mengangguk.

"Kalau ini dari keinginan murni dari kalian sendiri, maka resikonya juga harus kalian terima. Susah senangnya harus kalian terima. Jatuh-bangunnya organisasi juga. Lelah? Itu sudah pasti. Tidak ada kegiatan yang tidak menimbulkan rasa lelah bagi peserta maupun penyelenggaranya. Tidak ada yang malas-malasan. Semua bekerja, baik itu tenaga atau otak. Tapi apakah kalian bisa bersembunyi di balik kata lelah? TIDAK! Jadikan lelah sebagai motivasi, dengan lelahnya kita, kegiatan yang kita impikan pasti akan terwujud. Tidak ada kata mengeluh bagi anak yang benar-benar mau mengabdi dan berjuang. Jadi, masihkah kalian mau melanjutkan? Atau mau berhenti di sini?"

Tidak ada yang menjawab. Ferdi tersenyum smirk.

"Oke, kalau tidak ada yang menyahut, saya anggap kalian menyerah. Sampai jumpa." Ferdi berbalik badan. Berniat meninggalkan mereka. Tapi, seruan kompak dari mereka berhasil menghentikan Ferdi.

"Kami bertahan."

Ferdi membalikkan badannya lagi. Melihat kelima anggotanya. "Masih ingin mengeluh?"

"Tidak, kami siap berjuang kembali."

Senyuman tipis terukir dari bibir para pengurus inti Organisasi Siswa Intra Sekolah tersebut. "Terimakasih, persiapan hari ini sudah selesai. Kalian boleh pulang sekarang, jangan lupa besok pagi datang lebih pagi dari biasanya. Acara ulang tahun sekolah dimulai pukul 07.00 WIB. Sebelum itu, kita harus menyiapkan semuanya, mengerti."
 
"Siap, mengerti," seru mereka kompak.
Setelah itu, semua anggota OSIS dan Bantara bubar untuk persiapan pulang ke rumah masing-masing.

Lunna berjalan sendirian ke arah pintu gerbang sambil memainkan ponselnya. Hingga ia tak sadar menabrak seseorang di depan gerbang. "Eh ... maaf," ucap Lunna.

Rafaelluna's Diary (silent love) Where stories live. Discover now