˚。⋆21. recovering from a coma⋆。

60 17 16
                                    

Assalamu'alaikum Annyeong
Update malem-malem nyuri waktu

Happy Reading💞

Seorang gadis remaja yang sedang terbaring lemah di rumah sakit itu tiba-tiba menggerakkan jarinya. Suster yang sedari tadi menjaganya segera melakukan penanganan, mereka memanggil Dokter untuk memeriksa keadaannya.

Setelah dicek detak jantung, mata gadis itu perlahan terbuka. Ia mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Melihat sekeliling, ia hanya menemukan seorang Dokter laki-laki dan 2 orang Suster yang ada di sampingnya.

"Halo, selamat malam," sapa Dokter.

"Malam," jawab gadis itu lemah.

"Nama kamu siapa?"

"La-Lauren. Mikha Laurencia."

"Lauren, apa yang Lauren rasakan sekarang?"

"Pu-pusing."

"Yasudah, Lauren istirahat dulu, ya. Jangan memikirkan yang berat-berat dulu, nanti ditemani suster."

Lauren mengangguk. Dokter tersebut keluar ruangan.

"Suster," panggil Lauren.

"Iya? Lauren mau apa?"

"Kenapa semuanya beda? Aku kenapa?"

Kedua Suster itu saling pandang. "Lauren, tadi kan kata Dokter, belum boleh mikir yang berat-berat dulu, Sayang."

Lauren mengedarkan pandangannya ke segala arah. Semuanya terlihat asing baginya. Ia memang tidak tau awalnya dia masuk ke ruangan ini, tetapi rasanya sangat jauh berbeda.

"Suster," panggil Lauren lagi.

"Iya?"

"Aku mau pinjam hp bentar, boleh?"

Salah satu Suster mengangguk. "Ini, Ren mau ngapain emang?"

Lauren melihat layar ponsel yang menampilkan jam 19.30 WIB dan tanggal 16 Desember 2023.

"2023? Aku nggak mimpi, kan?" Lauren mendadak gemetaran. Ia hampir menangis.

"Lauren, Lauren kenapa, Sayang?" tanya Suster.

"Ayah .... Ayah ... Ayah di mana? Kenapa Ayah nggak ada di sini?" Lauren tiba-tiba menangis terisak.

Kedua Suster yang ada di sana mencoba menenangkan gadis yang nyaris tantrum itu dengan memeluknya. Kemudian salah satu Suster menghubungi orang tua Lauren.

"Nggak mungkin, ini nggak mungkin." Lauren menggigit jarinya.

ʚɞ

Liam dan Rizal masih mengobrol berdua di dalam gedung. Sebuah mobil berhenti di depan gedung mengalihkan atensi mereka. Seorang pria dewasa dengan setelan formal keluar dari mobil tersebut.

"Damian?" gumam Liam.

Direktur PT Bima Angkasa Medan yang akrab disapa Damian tersebut berjalan memasuki gedung dengan langkah elegan. Ia menyapa sahabat lama sekaligus manager keuangan di perusahaannya yang saat ini sedang melakukan perjalanan dinas.
Tiba-tiba telepon masuk dari rumah sakit mengagetkannya.

"Selamat malam, Bapak Damian."

"Ada apa?"

"Nona Lauren, Pak. Dia sudah sadar dan mencari Bapak."

"APA?" Damian mematikan telepon.

Pria itu segera berlari menuju mobilnya lagi. "Ke Bandara, cepat!" ujarnya pada supir pribadinya.

Rafaelluna's Diary (silent love) Where stories live. Discover now