#50 | Pemenang Cerita

683 58 3
                                    


// divorce, cheating, angst with comfort, 4.7K word.


Mungkin bagi Chenle, berada di sebelahnya saja sudah cukup. Tapi untuk orang lain yang melihatnya, Chenle diberi banyak pilihan menyerah.


-



"Jaemin bangun, ini udah mau jam 7"

Usapan lembut diberikan Chenle pada lengan milik Jaemin disana, dengkuran halus kini terdengar perlahan menjadi lenguhan dan renggangan seseorang layaknya bangun tidur

"Mandi dulu ya, udah aku siapin handuknya di kamar mandi, habis itu turun sarapan"

Jaemin tidak menatap bahkan menyahuti perkataan dari Chenle disana, bahkan dirinya dengan segera meninggalkan Chenle yang masih tersenyum disana sambil membereskan tempat tidur miliknya

Chenle cukup sabar bukan? Di pernikahannya yang ketiga tahun bersama Jaemin tapi dirinya hanyalah sebuah bayangan yang bahkan tidak pernah di tatap sekalipun oleh dirinya

Mungkin jika ada yang bisa memenangkan orang tersabar di dunia mungkin Chenle adalah pemenangnya bukan?


-


Chenle menaruh semangkuk bubur di hadapan Jaemin yang sudah rapih duduk di meja makan milik keduanya.

"Kata Renjun, kemarin gerd-mu kambuh ya? Jadi aku bikinin bubur yang ringan buat sarapan, maaf ya aku gak bisa bikinin kamu kopi hari ini"

Tentu Chenle mengucapkannya dengan tersenyum, dan menempatkan dirinya ikut duduk disana

Kalau kalian penasaran siapa Renjun, Renjun adalah orang yang paling dicinta oleh suaminya, seseorang yang seharusnya berada pada posisinya, Jaemin pernah bilang seperti itu.

Hanya saja tempat yang seharusnya miliknya mendadak terisi olehnya, Chenle paham kalau dia hanya pengganti disini, dan tidak protes bahwasanya selama pernikahannya masih ada Renjun yang berada diantara keduanya.

Chenle menopang kepalanya, menatap bagaimana Jaemin menyuapkan satu demi persatu bubur yang dibuatnya disana.

Senang, dia senang setidaknya selama ini Jaemin tidak pernah menolak makanan yang selalu dibuatnya, setidaknya hanya seperti ini selama tiga tahun lamanya, Chenle cukup bahagia.

"Aku siapin bekal dulu ya?"

Baru saja Chenle mau berdiri, Jaemin juga ikut berdiri dari tempatnya

"Gak usah, gue hari ini pergi sama Renjun"

Chenle hanya mengangguk, memilih merapihkan sisa makan miliknya dan membawanya ke wastafel yang tidak jauh dari keduanya

"Makan malam dirumah kan? Jangan lupa minggu depan kita ada acaranya Kak Kun, kita harus datang ya"

Hanya anggukan tanpa tatapan hangat apalagi ucapan setelahnya, karena habis itu pintu rumah keduanya tertutup dari luar

Meninggalkan Chenle yang lagi-lagi hanya tersenyum

"Aku harus usaha lagi ya?"


-


Chenle itu suka sekali menyibukan dirinya. Selain dirinya bukanlah seseorang yang bisa hidup dengan uang yang cukup sebelumnya, Chenle sudah terbiasa tidak memanjakan dirinya

Candu | Chenle HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang