#9 | Putus atau Terus?

2.5K 166 18
                                    


Jenle x Chanle


Chenle menatap lurus ke partitur notes di hadapannya, tangannya hanya memencet asal dari tuts piano dihadapannya.

Rasanya sangat hampa, seperti ruangan kedap suara yang biasanya tempat dia menyalurkan sebuah nada yang terdengar indah bersama pianonya.

Namun Chenle kini tidak memiliki mood untuk itu, berberapa kali handphonenya berdering lalu berhenti. Notifikasi pesannya juga tidak membuat handphone itu berhenti berkelip

Chenle menangis, rasanya sangat sakit sekali ketika mengetahui bahwa kekasihnya, Lee Jeno. Pacarnya selama 4 tahun ini jalan dan menggandeng lengan selain dirinya. Dan nampaknya bahagia?

Chenle ingat hari ini, dia hanya jalan sendirian ke mall untuk membeli sesuatu namun Chenle justru melihat pemandangan lain

Jeno disana sedang tertawa bahagia dengan orang lain, dan jangan lupakan tentang tangan mereka yang dengan eratnya tertaut disana.

Rasanya hancur, tentu saja. Chenle ingin terjatuh namun untuk apa? Mungkin ini akhirnya dari perjuangannya selama 6 bulan ini memperbaiki hubungannya dan Jeno, mungkin ini akhirnya semua usahanya harus selesai

"Chenle?"

Jeno hanya menatap si pemilik mata hazel yang sangat dicintanya dulu kini sudah mengalirkan air matanya, Jeno berusaha dengan cepat melepaskan tangannya dari seseorang disebelahnya. Chenle tentu kenal siapa orangnya. 

"Haruskah? Haruskan dia Jeno?"

Chenle menatap bergantian antara Jeno dan seseorang yang adalah Haechan, teman yang juga sekretaris Jeno.


Chenle ingat, dulu Renjun pernah bilang padanya kalau dia melihat Jeno dan Haechan jalan bersama, namun Chenle tidak ingin percaya hal itu. Tapi hari ini kenapa semuanya terasa nyata?

Chenle hanya berjalan mundur ketika Jeno kini berjalan kearahnya, air matanya menetes cepat. Chenle hanya tidak sanggup lagi dia segera berlari darisana meninggalkan Jeno yang ingin mengejarnya namun tangan Haechan dengan segera meraihnya membuat Jeno berhenti disana


Chenle meraih handphonenya dan tersenyum kecil menatap sebuah notifikasi panggilan telfon disana, masih dengan nama yang sama yang selalu dia rindukan. 

Chenle mengangkatnya, mendengar suara tarikan nafas lega dari ujung sana yang justru membuat sesak dadanya. Bibirnya di gigit agar isakannya tidak terdengar olehnya.

"Le aku bisa jelasin semuanya"

Penjelasan tentang kebahagiaan mereka bukan? Chenle kini menutup mulutnya, isakan dan sakit di dadanya semakin terasa

"Aku sama Haechan cuman temen gak lebih"

Siapa yang bisa dipercaya dari itu Lee Jeno? Chenle tidak tahu apa ini cuman sebuah formalitas dari yang dia perbuat atau hanya alasan agar dia yang tidak persalahkan karna hadir diantara sebuah hubungan?

Ada hening disana

"Jeno aku gak tau apa diantara kita yang masih memiliki perasaan yang sama cuman aku atau kita? Apa cuman aku yang memperbaiki semua hubungan yang renggang ini sendirian, atau kamu yang tidak lagi menginginkan hubungan ini tetap ada Jen"

kini isakannya tidak dapat dipendam lagi, mungkin akan terdengar semenyedihkan itu bagi semua orang yang mendengarnya bukan?

"Kamu juga ngerasain kan Jen, kamu udah buat jarak yang bahkan sudah terlalu lebar untuk aku tutup lagi hehe.. sekarang kita harus gimana Jen? Aku gabisa maksain hati kamu selalu buat aku, kita sekarang cuman menunda perpisahan kita kan Jen selama 6 bulan ini? Aku selalu tanya sama diri aku Jeno, sebaiknya kita putus atau terus?"

Candu | Chenle HaremOnde as histórias ganham vida. Descobre agora