#5 | Sesal & Rindu

3.4K 196 21
                                    


Rasanya seperti ragamu masih terus hadir disini, menemani setiap langkah yang terlalu berat dilalui sendirian

" kamu mau croissant plus butter atau roti coklat?"

" kopi atau coklat panas?"

rasanya seperti baru kemarin dia menayakan hal itu tepat ditempat ini

rasanya gila karna hanya aku saja kah yang menatapmu? merasakan kamu masih menggenggam tanganku dengan erat?

" kamu masih tetap disini kan?" 

sedikit pertanyaan nanar dan kau masih mengangguk dengan pasti sembari menunjuk letak jantungku berada

" disini?"

" bolehkah kamu tetap tinggal diluar sini dan bukan didalam sini?"

dia menggeleng kecil sembari tersenyum, dan menarikku kedalam pelukannya.

rasanya takut, seperti pertanda bahwa itulah saat terakhir aku dapat melihatnya senyata ini

apakah benar kita tidak bisa berada di ruang waktu yang sama selamanya?

pelukannya hilang

rasanya kembali sedingin es

" kau benar- benar hanya ingin mengucapkan selamat tinggal ya?"

senyumku menyakitkan hati, apakah aku masih bisa tersenyum untuk esok hari?

rasa jemarinya sudah tidak berasa, bahkan sisa kecupannya yang dalam sudah menghilang

" tapi... aku juga tidak bisa mengucapkan kata maaf dan selamat tinggal yang benar untukmu?"

akankah waktu dapat diulang kembali? sehingga hujan saat itu dihentikan — dan kita tidak terjebak di masing masing dimensi yang tidak bisa kita tembus bersama?


***


"Le kemarin gue liat Lucas jalan sama Yeri kakak kelas lagi"

Chenle hanya tersenyum kecil, memainkan tuts piano dihadapannya sedangkan renjun yang baru saja duduk di sebelahnya hanya menghela nafasnya kasar

Renjun bingung kenapa Chenle selalu memaklumi kegiatan pacarnya yang selalu saja bermain dengan yang lain bahkan secara terang-terangan

"Le lo harusnya tuh marah tau gak sama dia? Kemaren Haechan bahkan hampir nonjok Lucas Le saking keselnya, tapi lo pacarnya malah kayak gini"

Renjun sudah jengkel setengah mati padanya namun Chenle tentu saja hanya mengabaikannya dan justru melanjutkan kembali permainan pianonya


Chenle tau kok bahwa Lucas kakak kelasnya yang menjadi pacarnya itu tidak benar-benar pernah menyukainya, iya Lucas yang mengatakan padanya kalau itu hanya dare yang dilakukan oleh genk-nya.

Lalu kenapa Chenle justru menerimanya saja?

Hey iya, Chenle menyukai kakak kelasnya itu dari awal masuk ke sekolahnya, tentu bukan hanya itu alasannya. Alasan lainnya adalah, mungkin ini adalah awal dan akhirnya dia bisa merasakan jatuh cinta?

"Le lo mimisan lagi"

Haechan menarik tissue di sebelahnya dengan kasar dan segera mengarahkannya kearah Chenle, ini bukan pertama kalinya bagi Haechan dan Renjun melihat Chenle mimisan. Apalagi mimisan yang dialami Chenle kadang sampai membuat tubuhnya jatuh karna terlalu lemas.

Candu | Chenle HaremWhere stories live. Discover now