#13 | Waktu Berhenti

2.3K 176 29
                                    

Jaemin x Chenle

[ warn : angst 2.7K word]


Apakah kalian tau kapan waktu yang tepat untuk berhenti? 

Chenle ingin sekali berhenti dari semua kenyataan yang selalu tidak berpihak padanya, haruskah?

***

Katanya tidak ada sahabat yang berteman lama tidak menaruh sebuah perasaan di dalamnya.

"Le temenin ke mall dong, Renjun bentar lagi ulang tahun. Kira-kira apa ya yang bagus buat ulang tahun dia nanti?"

Jaemin teman kecilnya, sahabatnya dan orang yang paling disukainya memang tidak menaruh perasaan lebih dari teman padanya, Chenle sadar hanya saja Chenle tidak tahu gimana harus berhenti menyudahi perasaan yang sejak kapan hadir di dalam dirinya

Jaemin menyukai sosok Renjun, kakak tiri Chenle tepatnya. Dimana suatu hari mereka hadir di tengah-tengah antara Chenle dan Jaemin

"Moomin?" 

Jaemin terlihat berfikir 

"Lagi? Kayaknya dia bakal bosen gak sih le? Gue juga mau sekalian nembak dia gitu kira-kira ada ide gak?"

Ada rasa yang jatuh di dalam dada Chenle, sesak sekali tapi Chenle hanya bisa tersenyum bukan?

"Kalo itu gue gak bisa bantu sih Jaem, lo tau sendiri gue gak deket sama Renjun"

Memang itu kenyataannya, mereka memang tidak dekat. Mereka memang tinggal serumah namun tidak pernah ada sapaan atau obrolan disana, tidak akan pernah ada. 

"Tapi gue akhir-akhir ini sering liat dia nonton-in cara buat flower crown pas lagi sarapan. Mungkin dia suka?"

Jaemin hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum dengan ide yang di berikan Chenle

"Lo temenin gue ya? Sekalian gue mau beliin gelang buat dia"

Chenle hanya mengangguk, lagipula gak ada alasan untuk Chenle menolaknya

Bukankah sahabat akan selalu membantu sesusah apapun itu?

***

Chenle dan Jaemin sudah berada di mall, kini Jaemin tengah menimang gelang apa yang cocok untuk Renjun

"Kira-kira dia suka yang mana ya le?"

Chenle hanya menatap bergantian gelang yang di pajang di hadapannya

"Mungkin yang gambar bulan sabit? Dia suka gambar bulan sabit soalnya"

Jaemin langsung tersenyum dan mengambil pelan, menimang gelang berwarna silver dengan bandul berbentuk bulan sabit itu. 

Lalu akhirnya menganggukan kepalanya menyetujui saran yang di berikan Chenle

"Mbak saya ambil yang ini ya, sama kotaknya yang hitam"

Pelayan disana mengangguk dan mengambilkan gelang baru dari dalam laci

"Mau dicoba dulu untuk ukurannya agar bisa saya saya sesuaikan"

Jaemin hanya mengangguk dan menatap Chenle

"Le lo coba deh, pergelangan tangan lo sama dia kan hampir sama"

Jaemin menarik tangan Chenle dan menyematkan gelangnya disana, ada perasaan senang di hati Chenle ya walaupun Chenle tau itu bukan miliknya, namun bolehkah Chenle merasakannya sebentar saja?

Candu | Chenle HaremWhere stories live. Discover now