#42 | Rain Coat

1K 82 3
                                    


ceritanya berurutan beda kejadian, saling terhubung yang beda proses, bacanya sampai habis ya karena awalnya tidak sama dengan akhirnya



Mungkin tidak ada yang menyukai hujan sesuka laki-laki manis di depannya

Terlihat dari senyuman manis yang mengembang dibawah rain coat biru kebesaran ditengah hujan yang menjatuhkan airnya padanya, kadang tawanya menjadi renyah sembari menampilkan matanya yang ikut menjadi garis lurus dengan kerutan disekitar pipinya

"Kak! Ayo kesini"

dibukanya penutup kepala menampilkan surai hitam yang kini sudah mulai basah, tawa nyaringnya terjadi begitu sosok Jaemin dengan kameranya sudah berada didepannya

Mengambil sebanyak apapun memori untuk laki-laki manisnya, tentu saja!

"Dipakai dulu topi jas hujannya, nanti cepet pilek kalau dibuka begitu"

Chenle mengangguk lalu menarik kembali penutup kepala jas hujan biru miliknya, sedangkan Jaemin tersenyum dengan lebarnya

"Kenapa hujan gak bisa datang tiap hari aja ya?"

Jaemin dibalik payungnya hanya tertawa pelan lalu mengusap pipi milik si manis kesayangannya yang sudah mulai berwarna merah muda

"Kalau hujan tiap hari nanti matahari kecil ini kapan bersinarnya?"

"Padahal aku bisa jadi bintang!"

"Kalau hujan gak akan ada bintang juga tau"


Hanya ada suara kekehan gemas dibarengi suara hujan yang mulai mereda, bibir kecil milik Chenle dimajukannya berberapa senti

Dia ingin tetap main hujan, tapi kenapa berhenti sih!

"Hujannya berhenti"

Jaemin mengangguk pelan, satu tangannya terulur keluar mengecek berapa banyak lagi hujan yang tersisa

"Kesini sebentar"

Chenle berjalan mendekat sampai keduanya sudah berdiri dihadapan satu sama lain

Jaemin tersenyum kecil, senyuman yang mungkin sebenarnya adalah senyuman paling menyakitkan dalam hidupnya

Tangannya merapihkan poni milik Chenle yang jatuh basah karena hujan

Sedangkan tangan Chenle juga meraih wajah Jaemin, menelusuri garis rahang miliknya sambil tersenyum

Tatapan keduanya seolah tengah merapalkan banyak doa sehabis hujan, doa yang sebenernya sudah mereka susun sebelum bermain bersama dengan hujan untuk terakhir kalinya berdua

"Mulai besok jangan sering main hujan lagi ya?"



Chenle mengangguk



"Karena mulai besok kamu gak ada ya?"





"Mau kemana? Diluar hujan le"

Chenle menatap ke sumber suara, menatap seseorang yang masih menggunakan pakaian tidurnya dengan roti di tangannya

Candu | Chenle HaremWhere stories live. Discover now