Bagian Tujuh Belas

73.7K 5.9K 46
                                    

"Senang berbisnis sama lo!"

Lavina tertegun karena seringai yang Keana pamerkan. Berhubung pertandingannya akan segera dimulai, jadi Keana memilih untuk menjauh dari keadaan mencekam itu. Begitu tubuhnya berbalik, Keana dipaksa untuk menelan ludah.

Rasanya benar-benar menakutkan, apa lagi Sebastian enggan mengalihkan mata tajamnya. Sebenarnya Keana sadar akan amarah Sebastian, namun dia tetap bertingkah gila dengan melawan kakaknya itu.

Maafin gue Bang, gue kaya gini juga demi lo. Lo kan tau sendiri otak gue cetek, jadi cuma ini yang bisa gue pikirkan supaya lo selamat.

"You look pale."

Keana meraba dadanya yang bergemuruh. "I'm so nervous." Gumamnya.

"Bisa gue bayangin sih." Evron menimpali, disertai kekehan lucu.

Keana turut tersenyum. Sepertinya semua sudah berakhir. Hanya perlu menjaga jarak serta memutus hubungan dengan Morgan, dan ia yakin semuanya akan baik-baik saja. Meski berat namun Keana akui jika kegilaannya diawali dari Morgan, jadi rencana awalnya adalah menjauh dari Morgan agar semua orang tetap aman.

Keana menelisik wajah tampan Evron yang tengah menatapnya dengan seutas senyum. Kata Bang Virgo nih bocah ketua Vechter. Kalo gue salah ngambil langkah, bisa jadi gue bakal mati di tangan Vechter.

Keana tak bodoh. Vechter adalah musuh Erector, dan Keana masih memiliki keterkaitan dengan Erector yaitu melalui Morgan dan Sebastian.

"Bentar lagi lombanya dimulai, lo nggak mau gabung sama yang lain?"

Keana terkesiap. Wajahnya berputar cepat ke arah kerumunan. Memang benar peserta yang lain sudah mulai mengambil posisi, dan artinya Keana juga harus pergi.

"Kalo gitu gue pergi dulu,"

Evron mengangkat dagunya sesaat. "Butuh dukungan nggak nih? Kalo butuh gue bisa minta Al sama Theo kesini."

"Thanks buat tawarannya, tapi nggak deh. Mereka pasti lagi sibuk,"

"Paling tuh bocah lagi pada ngutang di kantin, apanya yang sibuk." Gerutu Evron.

Keana terkekeh. Tanpa sepengetahuan Evron, Keana menelisik ekspresi yang lelaki itu pamerkan. Selama masa bed rest Keana mendapatkan beberapa fakta perihal Evron. Di tengah kebungkaman mereka, kepala Keana menuntun si empunya untuk mengingat percakapannya dengan Virgo.

"Gue harap lo jangan terlalu percaya sama Evron,"

Keana yang hendak meminum jus mangga-nya dipaksa untuk menoleh. "Kenapa?"

"Dia ketua Vechter!"

"Terus hubungannya sama gue apa?"

Mendesah berat. "Walaupun lo udah keluar dari Erector, tapi lo masih punya hubungan sama Bastian dan Morgan. Jadi secara nggak langsung lo masih ada ikatan sama Erector," jelas Virgo, sama sekali tak mengalihkan perhatiannya dari dedaunan yang bergoyang jauh di depan matanya.

"Jadi Bang Virgo curiga sama Evron, gitu?" Tanya Keana, matanya menyipit tak habis pikir.

"Kita nggak tau niat asli seseorang, jadi gue cuma minta lo buat waspada aja."

Virgo mengambil sebuah rokok dan hendak menyalakannya. Namun bola matanya tanpa sengaja bertemu dengan wajah Keana, hingga membuatnya harus mematahkan rokok itu lalu membuangnya.

"Walaupun mau, tapi lo nggak bisa bener-bener lepas dari Erector. Karena itu nggak menutup kemungkinan musuh Erector bakal nyerang kita lewat lo, secara sekarang pengawasan terhadap lo udah melemah."

SECOND CHANCE (END)Where stories live. Discover now