DUAPULUH TIGA

15.4K 938 14
                                    

🍼🍼🍼



HALLO JANGAN LUPA VOTE YA.


HAPPY READING SEMUA💓————————————————-




Hari minggu yang cerah, burung berkicau di pagi hari, angin masuk dari sela-sela jendela. Disebuah kamar yang tentram terlihat seorang gadis yang masih tertidur dengan tenang. Sampai akhirnya menggeliat karena merasakan sesuatu.

tes
tes
tes

"Lah, kamar gue bocor?" Eca yang masih terkapar di kasur dan masih menutup kedua matanya.

Tiba-tiba lubang hidung Eca dicongkel oleh sesuatu.

Dia membuka kedua matanya dan melihat ada gumpalan kentut di depan wajah dia.

"Tu-tu-tu TUYULLLLL!"

"Lho? Tuyul dari mana ini?" Eca yang langsung terduduk dan mengusap wajahnya yang terkena air tersebut. "Jadi ini air liur lo?" berang Eca menatap tuyul tersebut.

"Siapa sih, yang taruh bocil di sini!" racau Eca.

Bisa-bisanya dia terbangun dikagetkan dengan anak kecil yang entah datang dari mana.

"Lo anak siapa bocil?" Anak kecil itu pun yang ditanya hanya diam saja.

Akhirnya Eca nyerah dan membawa bocil itu ikut turun ke bawah.

"BUNDA ECA NEMU TUYUL DI KAMAR."

"INI ANAK BUNDA BUKAN."

"Eca jangan teriak teriak," tegur Bunda menghampiri Eca.

"Ini tuyul dateng dari mana si Bun?" tanya Eca heran, sambil menunjuk tuyul yang berada di gendongannya.

"Morning Eca," sapa seseorang menghampiri Eca dan bunda.

"Ngapain lo pagi-pagi udah disini!" Sindir Eca terhadap orang di depan.

"Mau main dong," timbal orang itu.

"Sepagi ini?" cemooh Eca, bisa-bisanya anak kadal ini main pagi-pagi sekali kerumahnya.

Dia mengangguk dengan mantap.

"Abi sini, Caca suapin." Caca menghampiri Eca dan mengambil bocil tersebut dari gendongannya.

"LHO, JADI INI BOCIL LO YANG BAWA!"

"Eca ga usah teriak-teriak, Caca denger kok, iya. Caca yang bawa Abi kesini," jelas Caca dan berjalan ke arah dapur mengikuti Bunda yang sudah duluan ke sana.

"Terus kenapa lo tinggalin dia di kamar gue Ca?" Eca yang menyusul sudah berada di belakang mengikuti Caca.

"Abi katanya ingin bagunin Eca tadi, makannya Caca tinggal," beber Caca menjelaskan.

"Dia anak lo?" tuduh Eca ke Caca yang masih setia menggendong tuyul itu.

Tengkuk Eca di keplak Caca.

"Caca belum nikah, ya. Sama Jeno! Jadi, ini bukan anak Caca," decak Caca kesal.

"Terus anak mami lo?" tanyanya lagi.

Caca memutar bola matanya jengah. "Ikh Eca, Caca anak tunggal. Ini anak sepupu jauh Caca," dengusnya tak habis pikir.

"Seterah lah Ca...," kata Eca sambil menatap Abi, "buntelan kentut lo lucu juga tapi." Eca mencubit pipi gembul Abi dan di balas cengiran lucu oleh bayi itu.

Caca yang melihat itu pun mendesah. "Jangan cubit cubit pipi Abi! Dia bukan kue cubit." Tangannya membalas cubitan itu dipipi Eca.

Eca merintih. "Sakit sialan." Sambil menyentuh area yang sakit.

ANTAGONIS URAKAN [END]Where stories live. Discover now