EMPATPULUH

10.2K 617 72
                                    

🍑🍑🍑





2 hari sesudah masalah Grup Fanbase Club.

"Kalau kalian mau jadi menantu saya, kalian harus mencari siapa dalangnya,"

"SIAP CALON MERTUA!" Mereka serempak hormat seperti ke tiang bendera.

"Heh! Kembar kamu kan anak saya, kenapa mertua?"

"Ah, ikut-ikutan aja aku Pah," jawab Langit menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan diangguki Bintang.

"Kevan aktingmu buruk sekali," tepuk Ayah di pungung Kevan.

Kevan menoleh. "Sorry Yah, kan biar menjiwai,"

"Anak Ayah ga bakat jadi artis," keluhnya menjewer kuping Kevan.

"Bintang gimana Yah?" sambung Bintang di samping Ayah.

"Bintang keren! Tapi kamu buat Eca nangis!" Dijitak kepalanya sama Ayah.

"Sorry Yah kan biar mendalami," cemberutnya mengusap jidat yang tadi dijitak Ayah.

"Kaya gue dong diam aja," ucap Langit bangga.

"Lo si batu, jadi diam juga ga heran," samber Bintang tak terima.

Mereka kembali melancarkan rencana lainnya bersama-sama.

Kevan marah kesemua orang di sekolah yang mencaci maki Eca sembarang tanpa bukti, tetapi diwakili Axel karena dia tidak mau topengnya kebaca oleh musuh tersembunyi.

Dia memilih lewat jalur belakang merusak bisnis orang lain tentu saja lewat tangan Ayah, mereka juga tidak terima putrinya diperlakukan seperti itu. Jadi, Eca bisa sekolah normal lagi karena mereka semua mendapatkan ancaman dari Ayah Kevan.

"Kevan sialan lo! Kalau mau akting ga peduli lo sendirian aja sana, ga usah ajak-ajak gue. Gak tega gue liat muka sedih Eca berlarut-larut," racau Axel dongkol sendiri, dia jadi tidak bebas mendekati Eca akhir-akhir ini.

"Nurut! Bantah aja lo sama sepupu!"

"Cih! Kalau ga inget lo sepupu gue, udah gue beberin ke Eca biar dia ga sedih lagi." Axel kembali ke dalam ruangan untuk mencari bukti.

Sebuah kesadaran kembali menarik Kevan yang sedang memandangi foto Eca di ponsel-nya.

"Eca kenapa lo semenarik itu, Abang, sepupu, sahabat gue semua suka sama lo, gue harus kalahin mereka di sini buat lo." Senyum puas datang dari kevan.

🍑🍑🍑

"Gimana nih? Axel, Melvin mencari kita!"

"Aiss ... kenapa bisa jadi begini! Lo si ga becus Lang!" gusarnya menatap Gilang.

"Kenapa lo nyalahin gue? Ini ide lo bangsat," serganya tak terima disalahkan.

Lelaki itu kembali duduk di sofa meminum kaleng soda di atas meja dengan kasar.

"Kikan tanggung jawab lo, ini baru mereka, kalau Kevan sudah turun tangan habis kita semua!" berang Gilang menatap Kikan di depannya.

Lelaki di sampingnya mengangguk setuju atas ucapan Gilang di depan. "Lagian honey kamu kenapa si gangguin Eca? Kan urusan kamu sama Kris?" tanya lelaki itu di samping wanita yang sedari tadi hanya menonton perdebatan mereka.

"Entahlah, gue cuma ingin harta Hartono aja," jawabnya acuh tak acuh.

"Jatuh miskin lo, ya? Makanya mau ambil hak orang lain," sarkas Gilang.

Kaleng bekas jatuh ke tubuh Gilang lemparan dari lelaki di samping Kikan.

"Lo berdua tau orang tua gue di penjara, gue cuma numpang hidup di sana, tapi di sana gue seperti orang asing, gue gak mau itu keluarga Hartono harus sayang sama gue! Bahkan gue sama pembantu di sana ga dianggap sebagai tuan rumah, makanya gue mau singkirkan Kris dia itu penghalang,"

ANTAGONIS URAKAN [END]Where stories live. Discover now