DUAPULUH DELAPAN

13K 726 27
                                    

🥜🥜🥜







Hari ini Eca bersekolah dengan dijemput Langit dan Bintang. Dia dikawal karena takut Eca membolos lagi demi menemani Caca yang akan pindah.

"Jangan lesu gitu dong Ca kan masih bisa VC kalau kangen dia," saran Langit di samping Eca yang sedang berjalan di koridor.

"Hm." Dia sedang puasa berbicara hari ini.

"Lesu amat, semangat dong." Akhirnya Bintang merangkul pundak Eca.

"...."

Di depan kelas Eca bertemu Kris langsung saja mereka berjalan beriringan bersama.

Sesampainya mereka di dalam kelas, ada yang aneh mereka pun berusaha mendekat, dengan raut bingung.

"Kok lo masih di sini? Bukannya udah ga sekolah lagi, ya?" tanya Eca penasaran ketika sudah berada di depan meja seseorang.

"Caca gak jadi pindah." Dia tersenyum bahagia memberitahu kabarnya.

"Ha?" Eca dan Kris saling bersitatap berapa detik.

"SIALAN BALIKIN AIR MATA GUE YANG BERHARGA!" Eca menggoyang-goyangkan tubuh Caca secara brutal. Dia sangat kesal kenapa sudah berpamitan, tetapi malah balik lagi.

"Aduhh Eca kenapa, sih, Caca salah apa?" tanyanya dengan bingung.

"Masih nanya kenapa lo, ha!" Eca yang sudah siap-siap ingin mencekik Caca. Namun, ditahan Kris lalu dia berbisik.

"Udah Ca udah, mati yang ada anak orang, nanti kita ga punya spesies kayak dia lagi kalau punah."

Eca akhirnya melepaskan Caca dan menarik nafas sedalam-dalamnya untuk menahan emosi.

"Si Eca serem banget kalo lagi ngamuk," bisik Niel ke Arka dan hanya dibalas anggukan oleh dia.

Mereka semua yang di kelas melihat perdebatan itu sudah biasa sebenarnya, setiap pagi cuma kali ini Eca hilang kendali.

"Gue kalau ga sayang sama lo! Dari kemarin udah gue jual," ujarnya menatap Caca dengan nafas naik turun.

Kris menahan senyum, lalu bertanya, "Emang si Caca laku Ca?"

"Gak! Ditukar sama bawang juga nombok." Eca melengos pergi begitu saja dari sana, dia kesal tidak mau bertemu Caca dulu emosinya masih di atas ubun m-ubun.

"ECA JANGAN PERGI, COCO CACA BALIKIN DULU," teriaknya melihat Eca sudah pergi jauh keluar kelas.

"Coco lo ada di rumah gue." Bintang menanggapi teriakan itu.

🥜🥜🥜

Jam istirahat pun berlangsung Eca buru-buru ke belakang tempat duduknya, di mana itu tempat duduk abang kembarnya. Dia berlari ke sana dan merangkul kedua leher mereka berdua.

"Eh ada apa nih?" Bintang heran tumben sekali Eca merangkul duluan tanpa sebab.

"Ya, ampun Bang lo berdua ke mana aja? Gue kangen." Dia tersenyum bergantian ke arah mereka.

"Dari tadi kita duduk di belakang lo Ca," sambung Langit menoleh dengan wajah memanas.

Bintang menghela nafas, sepertinya dia tahu ke mana arahnya tingkah laku Eca ini. "Bilang aja lo mau minta sesuatukan?" Dia menebak sudah hafal dengan tingkah Eca sekarang ini.

"Lah, Bintang emang Abang terbaik." Dibalas dengan dengusan oleh lawan bicaranya.

Langit yang melihat itu mencolek pipi Eca agar kembali menatapnya. "Mau apa Ca?"

ANTAGONIS URAKAN [END]Where stories live. Discover now