DELAPAN BELAS

21.7K 1.3K 19
                                    

🤡🤡🤡


BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA.



HAPPY READING SEMUA💓
—————————————————



Sudah tiga hari berlalu semenjak acara kemping. Bisa Eca liat di bawah sana Kikan sedang mengejar-ngejar Kevan lagi, sampai Arka pernah bilang Kikan itu versi ke-dua Eca, habis Eca terbitlah Kikan.

"Ini sudah bukan rana protagonis lagi Kikan, ini rana antagonis jadi ini kehidupan gue, kehidupan lo di dunia novel ... gue udah ga mau urus, lo mau sesuai alur atau membelok yang penting kehidupan gue kali ini ga akan gue sia-sia kan. Entah ini kehidupan gue yang sesungguhnya atau suatu saat nanti gue bakal balik lagi ke dunia gue." Dia menghela nafas kasar sejenak.

"Yang pasti selama gue di sini! Gue bakal merubah dunia gue yang dulunya terlalu berisik, menjadi dunia yang penuh akan kebahagiaan untuk diri gue sendiri. Lo boleh anggap gue egois Kikan, tapi lo ga tau gimana kehidupan gue dulu. Gue di sini gak merebut apapun punya lo, gue udah berusaha menjauh, tapi mereka yang mendekat," gumam Eca sambil memperhatikan Kikan di depan sana.

Ajib bener nih tubuh antagonis berasa main filem

"MAK, DOA EMA TERJABAH ANAKMU SEKARANG SUDAH BAHAGIA, WALAPUN DI DUNIA LAIN!" Eca berteriak sambil menatap ke arah langit.

"YANG DI ATAS SANA KAMU HANTU?" OB yang kebetulan lewat taman belakang dan melihat ada seorang siswi duduk di atas pohon.

Eca langsung melihat ke arah suara, lalu berseru. "MANUSIA PAK."

"Lo sekarang gantiin job penunggu di situ Ca?"

Eca langsung menunduk melihat Bintang yang berada di bawah pohon mangga, diapun akhirnya mempunyai ide.

"Tang tangkep gue Tang." Eca berancang-ancang untuk lompat ke Bintang dan

Hap

"Hehe maksih Tang, LHO! KOK LO SI XEL YANG TANGKEP GUE." Eca terkejut dengan pipi memerah.

Axel dong yang tangkep, Bintang tadi mau menangkapnya, tetapi keduluan Axel.

"TURUNIN GUE." Eca berontak di pelukan Axel berusaha untuk tetap turun.

"Lo emang sengaja, ya? Mau di gendong gue terus." Axel tersenyum ringan melihat Eca digendongannya.

"Iya, sih, eh—tapi enggak! Enak aja lo, Axel turunin!" Eca semakin bergerak ke sana kemari dipelukan Axel.

Axel semakin memperkuat gendongannya takut mereka terjatuh bersama. Bintang yang sedari tadi melihat itu memilih membuang muka.

"Bilang baik-baik baru gue turunin," titah Axel.

"Axeeeelllllll turunin," rengek Eca dengan menjulurkan bibir bawahnya.

Axel tak sanggup dengan wajah Eca, akhirnya dia turunin Eca dan main pergi begitu saja.

Eca melihat arah kepergian Axel. "Lah? Maen pergi aja dia."

Kemudian Eca mengingat masih ada satu orang lagi di sini, dia kembali menatap Bintang dan berjalan mendekat.

"Tang lo kok gue liat-liat makin hari makin cakep aja." Eca membidik penampilan Bintang dari atas sampai bawah dengan tersenyum jail.

"Mau minta apa lo!" sungut Bintang yang sudah tahu jalan pikiran Eca.

"Bintang emang pacar idaman deh." Tangannya terulur mencolek dagu Bintang.

Bintang yang diperlakuan seperti itu pipinya memerah, memainkan lidahnya di dalam pipi.

ANTAGONIS URAKAN [END]Where stories live. Discover now