TIGA BELAS

25.8K 1.7K 27
                                    

🌳🌳🌳





Di hari minggu yang cerah ini, Bintang sedang bersantai di ruang tv dengan di sugukan buah oleh bunda.

tuk
tuk
tuk

Suara langkah kaki yang kian mendekat.

Bintang tidak perduli dan melanjutkan memakan buah kiwi.

"Widih ... apaan tuh?" tanya Eca ketika sudah di hadapan Bintang mengintip sesuatu di tangan dia.

"Buta mata lo!" Bintang melirik malas memilih melanjutkan makannya.

"Galak amad ngab." Eca yang langsung mendudukan dirinya di samping Bintang.

"Lo tau ga Tang? Ini tuh buah genit." Tunjuknya ke buah kiwi yang ada di tangan Bintang.

"Genit?" Gerakan Bintang terhenti sesaat ketika ingin memasukan buah kiwi ke dalam mulutnya. Dia menoleh menatap penuh tanda tanya.

"Iya, kiw, kiw." Eca mengedipkan sebelah matanya dan mencolek dagu Bintang.

Bintang tertegun dengan kelakuan Eca barusan, dia pun langsung berdiri, menatap sinis seklias, lalu beranjak pergi begitu saja ke atas kamarnya.

Bisa Eca lihat telinga Bintang memerah, Eca hanya cekikikan saja di tempat melanjutkan makan kiwi punya Bintang.


🌳🌳🌳

Karena dia sangat bosan Eca, sekarang dia berada disebuah taman tidak jauh dari komplek perumahan. Terdapat danau yang luas membentang taman ini, banyak yang memainkan kail ditepi danau—di sana banyak ikan kecil yang hidup di dalamnya.

"lho, kek kenal?" Eca menghampiri seseorang yang sepertinya dia kenali dari jauh. Kakinya melangkah ke bibir danau berusaha mendekat.

"DOR!"

"Sempak gue polkadot," kaget Arka memegang dadanya yang rata.

"Wah, terima kasih informasinya," ucap Eca santai berdiri di samping Arka yang tengah berjongkok.

Arka pun mendongak dengan kesal ke arah Eca.

Eca tersenyum manis melihat raut keruh Arka padanya. "Lo ngapain, Ka, di sini?"

Arka berdecih dia langsung membalikan tubuhnya kembali memungguinya. "Ngobrol sama ikan pari." Dia masih kesal untung saja dia tidak terjatuh ke danau.

"Seriusan?" tanyanya lagi memastikan, dengan membukukan tubuhnya sedikit.

"Lo liatnya gue lagi ngapain!" Arka menghela nafas kasar.

"Mancing." Tunjuknya ke alat pancingan Arka.

"Itu lo tau!" sembur Arka dongkol, dia selalu menanyakan hal yang sudah terlihat.

"Gile ... gak elit banget lo, mancing di danau punya orang," cibirnya ke Arka, seraya menggeleng pelan.

"Ga peduli, yang penting di sini banyak ikan." Sambil menunjuk ke arah danau, yang memperlihatkan ikan kecil hidup di sana.

"Seriuss lo, Ka! Wah gue mau Ka, buat tambah-tambah koleksi ikan di rumah gue." Dia yang antusias pun duduk di samping Arka, menatap berbinar ke dalam danau.

Arka mendorong bahunya ke samping menjauh, terkejut mendengar ungkapan itu. "Jangan nyusahin orang lagi Ca, udah cukup lo korbanin kolam renang lo buat ternak ikan cupang, air mancur buat ternak lele. Sekarang lo mau ikan betik mau lo taru mana lagi?"

Arka menjelaskan dengan malas mengingat tingkah laku Eca baru-baru ini sangat aneh seperti bukan dirinya.

"Widihhh, segitunya lo tau tentang gue Ka, ga nyangka gue." Tangannya bangga langsung menepuk-nepuk punggung Arka.

ANTAGONIS URAKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang