DUAPULUH EMPAT

14.9K 817 25
                                    

👻👻👻






Pagi hari ini akan diadakan ulangan dadakan di kelas Xl IPA 1.

"Ppssttt ... Eca nomer 5 udah belum?" bisik Caca yang duduk di belakang.

Eca menoleh sekilas. "A,"

"Sttt ... Kepan liat dong?" Eca menyenggol lengan Kevan di samping.

Kevan pun langsung menggeser lembar jawabnya.

"Makasih ganteng," puji Eca langsung mencatat isi jawaban Kevan.

Kevan yang di puji pun tersenyum bahagia. Yang lain mendengar pujian Eca pun langsung panas. Lalu tiba-tiba saja semua kertas ulangan sudah berada di depan wajah Eca dari segala sisi.

"Wah apa, nih?" Eca mendongak perlahan tampak wajah bingung di sana, kenapa mereka semua kasih lembar jawaban ke Eca.

"Buat lo, cepet puji gue juga!" desak Axel tak mau kalah.

"Gue gini-gini juga pinter lo, Ca!" Sekarang giliran Arka bersuara.

"Gak! Gue lebih pinter," timpal Melvin dari arah samping Eca.

"Ca gue lebih terpecaya, ga liat lo? Gue sampai bangun dari bangku, udah Ca, terima punya gue aja," tekad Niel memberitau.

"Gue jauh lebih pinter dari pada mereka, Ca!" protes Bintang dari belakang bangku Eca.

"Lo percayakan, Ca? Abang lo ini paling pinter di kelas," beber Langit tak mau kalah yang berada di samping Bintang.

Eca jadi bingung sendiri, senang memang, tetapi kan tidak semuanya juga.

"KALIAN SEMUA NGAPAIN KUMPUL DI SITU! BUKANYA KERJAIN SOAL ULANGAN YANG BAPAK KASIH," berang Pak Guru yang melihat anak muridnya sedang berkumpul disatu titik di saat ujian sedang berlangsung.

Tuhkan firasat gue jadi ga enak

Setelah mendengar seruan tersebut, mereka semua pun kembali ke tempat duduknya masing-masing.

Pak Guru tersebut berjalan dengan cepat ke arah meja Eca, lantas mengambil soal yang tengah Eca kerjakan.

"Eca sini soal kamu, kamu nyontekkan!" terang Pak Guru tersebut.

"Pak kok malah saya sih yang ditegur? Kenapa gak mereka aja, tuh sih Niel sampai lintas negara ke meja saya," adu Eca yang tak terima soalnya sudah berada di tangan Pak Guru.

"Ga usah banyak bicara kamu! Soal kamu saya sita, kamu keluar dari kelas saya sekarang juga!" titah Pak Guru tersebut berbalik badan ke arah meja guru kembali.

"Aliando galak banget si," cibir Eca kemudian langsung bangkit dari bangku dan bergerutu terus sambil berjalan keluar kelas.

Geng Triger pun sama bangkit dari bangku. Mengumpulkan lembaran ulangan mereka ke meja guru. Kemudian pergi meninggalkan kelas mengikuti Eca.

👻👻👻

"NGAPAIN LO SEMUA IKUTIN GUE! GA TAU LO GUE DIKELUARIN DARI KELAS GARA-GARA KALIAN SEMUA!" sembur Eca yang melihat ke belakang ada anak Triger sedang mengekor dirinya.

"Sorry Ca," sesal Arka melihat kemarahan Eca di depan.

"Udah Ca, mending kita ke kantin aja yuk, gue traktir." Tanpa menunggu lama Bintang menarik pergelangan tangan Eca lembut membawanya ke kantin.

Eca yang kesal pun akhirnya menurut dan sesampainya di kantin, dia memesan makanan sebanyak-banyaknya.

"Eca lo kuat makan sebanyak itu?" tanya Niel berkomentar melihat cara makan Eca.

ANTAGONIS URAKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang