TIGAPULUH TIGA

9.4K 588 66
                                    

☔️☔️☔️





Eca bercermin meraba wajahnya yang menampilkan sudut bibir di wajahnya lebam. Dengan darah mengering karena semalaman Eca terus mengigit bibirnya, melawan pikirannya yang penuh semalaman.

Perasaan hati Eca sekarang benar-benar tidak karuan seperti ada sesuatu yang mengganjal.

Angin yang berembus dari jendela menerbangkan rambut bergelombang Eca, dia menghirup udara itu dalam-dalam.

"Semangat Cantik, Hari ini hari ini, hari esok, ya, liat besok aja!" Tunjuknya ke diri sendiri.

Memvalidasi diri sendiri dengan pikiran positif di pagi hari sedikit membangun rasa percaya diri Eca.

☔️☔️☔️

Eca berjalan dengan semangat ke arah kelas, walaupun diperjalanan menuju kelas dia selalu mendapatkan tatapan penuh kebencian dari beberapa murid yang pro dan kontra terhadap dirinya.

Potong bebek Arka, tonjok 5x
nona minta dansa, dansa 4x
serong ke kiri serong ke kanan Lalalalalala

Eca terus bernyanyi sampai masuk ke dalam kelas yang sudah ramai dengan penghuninya.

Eca sengaja berangkat kesiangan karena dia malas berada di tempat yang menurutnya tidak nyaman lagi.

Menjauhi hal-hal yang tidak nyaman itu penting untuk menjaga kewarasan diri sendiri dari hal-hal negatif.

Eca berjalan ke tempat duduknya di sana sudah ada anggota Triger. Akan tetapi, sahabat Eca belum pada datang.

Ia menghela nafas berat, jadilah Eca di sana sendirian, ini sangat tidak nyaman.

Ada yang aneh, kenapa tempat duduk di sebelahnya diisi orang lain bukan Kevan.

Eca berjalan ke arah tempat duduknya, setelah sampai dia langsung menanyakan ke intinya.

"Kok lo di sini Gilang?" Sambil
meletakan tasnya di bangku.

Orang yang di panggil namanya medongak ke asal suara. "Iya, Kevan gak mau duduk sama lo lagi, dia mau sama Raffi." Tunjuknya ke bangku barisan paling depan.

Eca melihat arah yang di tunjuk Gilang, ternyata Kevan memang sudah tidak sudi berdekatan dengannya lagi ternyata.

Eca pun mendudukan bokongnya di bangku sambil menunggu para sahabatnya.

Sebenarnya banyak sekali bisik-bisik yang berdatangan dari kelas ini juga tetapi Eca bisa apa? Menutup mulut mereka semua, tangan dia kan cuma dua lebih baik dipakai untuk nutup telinga.

Eca memasang earphone di telinganya dan melangkupkan wajahnya di atas meja.

"ECA, CACA DATANG!"

Caca berlari dari depan kelas ke arah Eca, kemudian langsung mengoyangkan tubuh Eca, sesudah sampai di tempat duduk Eca.

"Eca bangun dong! Masa tadi mobil Kris mogok Ca, Caca jadi telatkan untung gak dihukum ...," bebernya dan tetap menggoyangkan tubuh Eca yang tak bergeming sama sekali.

ANTAGONIS URAKAN [END]Where stories live. Discover now