40. BADROMANCE

17.9K 756 22
                                    

Setelah mendapat info dari Regal kalau seluruh Anggota Agberos diskors dari sekolah, maka Ratu langsung menanyakan keberadaan Pangeran beruntung karena Ratu bertemu dengan orang yang tepat. Regal tau banyak hal soal Pangeran termaksud tempat cowok itu melampiaskan kemarahannya.

Pangeran bisa sangat agresif jika sedang dalam mode marah, ia akan mencari pelampiasan maka dari itu untuk menghindari korban dari keganasan Pangeran, cowok itu memilih pergi ke rooftop sekolah untuk menenangkan dirinya barang merokok satu atau dua batang agar pikirannya bisa kembali tenang.

Selayaknya rooftop pada umumnya disana terdapat kursi serta meja sekolah yang pastinya mereka ambil dari gudang sekolah walau sudah tak layak pakai tapi jika sudah dikendalikan oleh tangan—tangan handal maka barang itu bisa kembali berguna. Ratu berjalan mendekati Pangeran yang tengah duduk dikursi dengan kaki yang ia tumpukkan diatas meja dan tak lupa asap rokok yang menyebar diatas udara.

"Rokok bisa bikin cepat kita ngehadap Tuhan gak sih?" Tatapan Pangeran seketika teralihkan ke sosok yang berdiri dibelakangnya. Ratu bersedekap dada sambil menatap Pangeran yang masih terus menyesap rokoknya dengan nikmat.

"Rokok bisa bikin hidup gue tenang" balas Pangeran walau bukan itu jawaban yang Ratu harapkan.

"Geser" Ratu naik keatas meja dimana tadinya dijadikan tempat Pangeran menyimpan kakinya, ia menggeser kaki Pangeran agar ia bisa duduk dimeja itu "lo di skors berapa lama?" Tanya Ratu sambil melihat keseliling rooftop itu.

Disana bahkan terdapat satu sofa yang Ratu yakinin sebagai sofa yang dulunya digunakan di ruang kepala sekolah.

"Seminggu" jawab Pangeran lalu mematikan rokoknya dengan menginjak puntuk rokok itu.

"Wah enak dong," Itu bukan sebuah keberuntungan yang patut diapresiasi namun bagi Ratu ita adalah sebuah hal yang luar biasa. Satu minggu tidak berhadapan dengan guru—guru serta pelajaran yang baginya sangat membosankan.

"Emang beda yaa kalau orang yang udah sering diskors sama yang baru sekali" balas Pangeran.

"Gak gitu mas pacar. Maksud gue tuh enak tau lo gak perlu nunggu hari minggu lagi buat leha—leha. Ini lo dikasih waktu seminggu buset lo bisa ke clubing tau gak di daerah kemayoran ada club baru loh," Mata Pangeran lantas terbebalak saat mendengar penuturan dari gadis yang memakai cardigan biru dihadapannya ini.

Ratu bahkan belum sadar akan perubahan raut wajah Pangeran saat ia mengatakan club malam "lo sering ke club hm!," mampus Ratu sepertinya salah berucap terlihat dari wajah Pangeran yang tiba—tiba menegas seperti seekor singa yang sudah siap menerkam mangsanya.

Pangeran berdiri dari duduknya lalu menatap Ratu dengan intens. Kedua tangannya berada pada sisi kiri dan kanan meja yang tengah diduduk oleh Ratu membuat gadis itu seperti dikurung.

"Hah, eng—gak hahah ma—ksud gue Aurel pernah bilang kalau di daerah kemayoran ada club baru haha gitu," rasa grogi yang menghampiri Ratu saat ini hanya ada dua penyebab yang pertama karena ia berbohong dan yang kedua karena tatapan serta posisinya yang ia rasa kurang aman.

Ratu menahan dada Pangeran agar tidak semakin maju kedepan, karena sedikit lagi Ratu bisa terjungkal kebelakang "Munduran dikit dong mas pacar" balas Ratu berusaha setenang mungkin agar Pangeran bisa percaya dengan ucapannya barusan.

Bukannya mengikuti perintah Ratu. Pangeran malah semakin memajukan wajahnya dengan Ratu hingga kini jarak mereka hanya tersisa 1sentil saja, jika ada yang mendorong keduanya bisa saja bibir mereka bisa menyatu.

Bad romance (TAHAP REVISI) Where stories live. Discover now