*** Hari ini Aurel dan Ratu sudah memiliki janji dengan Fara, mereka akan membantu Fara di coffee shop tempat Fara bekerja. Gadis itu sudah menjadi barista di coffee shop milik omnya Aurel.
Nuansa Coffee shop yang sangat tenang itu membuat siapapun yang berada disana akan merasa sangat nyaman dan serasa tidak ingin pulang, Coffee shop dengan nuansa serba putih dan sedikit sentuhan warna coklat itu di hiasan bunga-bunga disetiap sudut ruangan bahkan dibagian atasnya pun terdapat pohon yang daunnya menjuntai turun hingga membuatnya terlihat sangat aesthetic.
Saat ini ketiganya sedang duduk di kursi yang berada dibagian belakang coffee shop. Coffee shop ini memang terbagi menjadi tiga ruangan bagian dalam ruangan biasanya di isi oleh orang-orang yang mau mengerjakan tugas sekolah atau para pekerja kantoran yang mau mengerjakan kerjaan sekalian ngopi-ngopi santai, sedangkan dibagian atas di isi oleh orang-orang yang ingin merokok atau sekedar bersantai-santai menikmati suasana coffe shop yang terbuka. Sedangkan dibagian belakang coffe shop diisi oleh orang-orang yang ingin bersantai serta mengobrol dengan teman-temannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Yaa terus gimana dong ya kali gue nolak Raka" Aurel menceritkan soal kedekatannya dengan Raka yang semakin maju itu, Ratu bahkan tidak tahu soal hubungan Aurel dan Raka akhir-akhir ini, bahkan dia tidak tahu kalau Raka sudah menembak sahabatnya itu.
"Gue sih terserah lo aja kan yang mau jalanin elo, tapikan lo tau. Raka itu playboy lo gak takut dia genit ke cewek-cewek lain selain lo" ucap Fara, ia cukup mengenal Raka sebab ia dan Raka sudah kenal sejak mereka masih duduk dibangku taman kanak-kanak ia tahu betul bagaimana sifat dari seorang Raka sakabumi.
Raka memang terkenal playboy ia sangat jago dalam hal gombal, wajar jika banyak gadis yang bisa dekat dengannya tapi Raka memang tidak pernah tertarik dengan gadis manapun selain Laras, perempuan yang ia temui saat ia masih duduk di bangku sekolah menegah, ia jatuh cinta pada Laras gadis berparas cantik dan lugu itu memang sudah lama menjadi incaran Raka. Tapi ia tahu bahwa sekuat apapun dia mencoba mendekati Laras saat gadis itu memang tidak ditakdikan untuk dia kejar maka akan selalu ada jalan untuknya lepas.
Sebenarnya Fara masih belum bisa yakin dengan keputusan Raka, ia takut sahabatnya yang satu ini hanya menjadi pelampiasan Raka saat cowok itu sudah lelah mengejar Laras. Fara tau betul bagaimana cintanya Raka kepada Laras dan tidak mudah melupakan cinta pertama.
"Emang Raka nembak lo dimana?" Tanya Ratu, ia belum mengenal semua teman-teman Pangeran ia hanya tahu nama tapi tidak begitu fasih dalam melihat karakter seseorang hanya dengan sekali bertemu.
"Di taman dekat rumah gue" ucap Aurel sambil meminum lemon tea salah satu minuman favoritnya.
"Yaudahlah lo jalanin aja dulu. Ya gak Far?" Ucap Ratu.
"Iyaa jalanin aja dulu kali aja sama lo Raka bisa berubah" Fara merangkul bahu Aurel memberikan semangat kepada sahabatnya itu.
"Makasih yaa geng" balas Aurel dengan raut bahagia, walau sebenarnya iapun ragu dengan keputusannya, tapi kita gak akan tau apa yang terjadi kedepannya kalau kita gak berani nyoba.
