13. BADROMANCE

24.2K 1.3K 9
                                    

Setelah menyimpan motornya di garasi Pangeran masuk kedalam rumahnya yang bernuansa putih gray, walau sebenarnya ia sangat malas untuk tinggal disana lagi tapi demi peri kecilnya ia harus rela melakukannya, ia tidak mau egois dengan mementingkan dirinya sendiri.

Pangeran masuk kedalam dan langsung disambut dengan keadaan rumah yang sepi seperti biasanya orang-orang yang ada didalamnya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Kadang kala Pangeran merasa asing dirumahnya sendiri.

Ia melangkah lebih dalam kedalam rumah, dan baru saja sebelah kakinya akan berpijak pada marmer tangga suara seseorang dari arah barat  membuatnya berhenti kemudian membalikkan tubuhnya.

"Kamu dari mana aja jam segini baru pulang?" Tanya sofia ibunda Pangeran.

"Main" balas Pangeran cuek dan kembali melangkah menaiki anak tangga namun lagi-lagi ditahan oleh sang bunda.

"Sini bentar bunda mau ngomong" ucap Sofia sambil menepuk kursi disampingnya

"Aku capek mau istirahat" balas Pangeran terlalu malas untuk membahas hal yang selalu ditanyakan sofia saat ia pulang kerumah.

"Pangeran!" Kalau panggilan sofia sudah seperti itu maka Pangeran tidak punya kuasa untuk mengelak lagi alhasil ia memilih berjalan menghampiri sang bunda yang tengah duduk diruang keluarga.

"Hmm" balasnya setelah ia menjatuhkan bokongnya disofa.

"Kamu udah ketemu sama papa?" Tanya sofia

"Ngapain?" Pangeran bertanyak

"Tadi papa nyariin kamu" ucap Sofia

"Pangeran bukan anak kecil lagi yang perlu dicariin" balasnya tanpa melihat kearah bundanya ia malah fokus ke layar hpnya yang menampilkan percakapan teman-temannya di grub.

"Papa itu cuman pengen yang terbaik buat kamu" ucap Sofia

"Terbaik buat dia belum tentu terbaik buat pangeran" balasnya

"Kamu tuh seharusnya bersyukur karena punya papa kayak papa daniel, dia itu care sama kamu papa sama bunda cuman pengen kamu punya masa depan yang baguss bukan cuman ugalan-ugalan sama temen-temen kamu itu" ucap sofia membuat pangeran mengepalkan tangannya karena pembahasannya sudah sangat sensitif bagi Pangeran.

Pangeran berdiri dari duduknya menatap bundanya yang duduk dihadapannya "bunda gak tau apa-apa soal Agberos jangankan soal Agberos soal pangeran aja bunda gak tau karena yang bunda tau cuman nurutin kemauan dari suami bunda"

"Pangeran dia itu papa kamu yang sopan" balas Sofia dengan nada yang naik satu oktaf.

"Dia suami bunda bukan papa aku" ucapnya sebelum akhrinya beranjak meninggalkan sofia, karena semakin lama ia berada disana maka pertengkaran antara keduanya akan semakin memanas dan pangeran tidak ingin itu terjadi mau bagaimanapun sofia adalah ibunya.

"Pangeraan bunda belum selesai bicara. PANGERANNN!" Teriak sofia dari lantai dasar tapi pangeran menulikan telinganya dengan tetap berjalan menuju kamarnya.

Pangeran masuk kedalam kamarnya membanting semua barang-barang miliknya inilah pangeran saat cowok itu tengah emosi maka semua barang yang ada didekatnya akan hancur lebur ditangannya. Saat pangeran tengah mengamuk dari arah pintu muncullah seseorang gadis cantik yang langsung memeluk tubuh pangeran dari belakang seolah memberikan ketenangan untuk cowok itu.

"Abang udah bang" ucap Sarah adik pangeran yang teramat ia sayangi, dan salah satu alasan terkuat pangeran tidak mau meninggalkan rumah itu.

Bad romance (TAHAP REVISI) Where stories live. Discover now