30. BADROMANCE

20.1K 950 10
                                    

"Peperangan dan hukuman"

***
The girls devil terdiri dari 20 orang 6 diantaranya merupakan anggota inti salah satunya.

Susan purnamasari diantara semua anak-anak The girls devil susan terkenal cukup tertutup ia lebih suka menyendiri saat anggota yang lainnya tengah berkumpul. Susan lebih suka terjun langsung daripada menunggu anggota yang lainnya, Susan cukup aktif dalam eskul bela diri termaksud taekondow ia sudah masuk sabuk hitam bahkan sudah pernah mengikuti lomba antar kota dan berhasil membawa pulang piala. Mungkin itulah alasan susan di nobatkan sebagai pelindung dalam the girls devil karena ia selalu bisa melindungi the girls devil saat dalam bahaya, namun kini susanlah yang menggundang bahaya untuk teman-temannya.

"Penghianat lo San" teriak Jelita dari belakang tubuh Ratu, gadis itu tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepan sana, salah satu anggota inti the girls devil ternyata seorang penghianat.

"Gue, penghianat ketua lo ini yang berhianat!" Balas susan sambil menunjjuk kearah Ratu.

"Maksud lo apa San" sahut Yuri

"Gue gak percaya lo bunuh Rania!" Ucap Ratu sambil menatap tajam ke arah Susan.

Susan maju selangkah mendekati Ratu sambil menatap gadis itu. "Queen, kematian Rania itu karena takdir gue cuman ngebantu Tuhan biar lebih cepet" balas Susan sambil tersenyum miring.

"GILAA LO SAN" Ratu mengepalkan tangannya berniat memukul wajah gadis yang tengah berdiri dihadapannya ini, namun ia sadar susan tetaplah temannya.

"Hahah, Queen Queen lo mau hajar gue silahkan tapi dengan lo ngehajar gue, itu juga gak bakal balikin sahabat terbaik lo itu" Susan melihat kepalan tangan Ratu yang sudah siap memukulnya, ia juga sengaja menekankan kata sahabat.

"LO KENAPA SIH SAN HAH!, SALAH RANIA APA SAMA LO SAMPAI LO TEGA NGEBUNUH TEMAN LO SENDIRI" ucap Ratu dengan emosi yang kini menguasai dirinya, ia tidak percaya kalau susanlah yang sudah membunuh Rania.

"Salah Rania?, karena dia udah ngambil jabatan yang harusnya buat gue, asal lo tau gue sakit hati pas tau kalau lo nyerahin jabatan lo sama Rania. Queen, lo udah pernah janji sama gue ketika lo kena musibah yang negharusin lo keluar dari the girls devil jabatan lo sebagai ketua sepenuhnya lo serahin ke gue. TAPI APA HAH! LO NGEHIANATIN ITU SEMUA LO MALAH NYERAHIN JABATAN LO SAMA RANIAA, JADI DISINI YANG BISA DISEBUT PENGHIANAT ITU SIAPA GUE ATAU LO?" Ujar Susan emosi yang mengebu-gebu.

"Gue benci sama lo Queen, seharusnya juga bukan Rania yang mati tapi lo, hanya saja Rania terlalu baik sampai dia nyerahin nyawanya buat lo, kalau hari itu Rania bisa ngebujuk lo pulang ke Bandung, mungkin sekarang lo udah gak disini tapi, di NERAKA!" lanjutnya.

Ratu terdiam ia tidak tahu harus berkata apa, ia tidak percaya bahwa keputusannya hari itu akan menggundang sakit hati untuk Susan, Ratu benar-benar menyesal karena telah menghianati janjinya ke Susan tapi ia punya alasan untuk itu semua ia punya alasan mengapa tidak memilih Susan yang mengantikan jabatannya.

"San gue minta maaf tapi gue ngelakuin itu semua karena gue gak mau nama baik the girls devil hancur, Gue cuman nungguin sampai lo sadar biar the girls devil bersih dari barang-barang haram San" Jelas Ratu membuat Susan semakin emosi.

"KURANG AJAR LO RAA!" Ucap Susan sambil menampar pipi Ratu, membuat semua Anggota the girls devil panik dan langsung menarik Ratu untuk menghindari Susan.

"Gue gak nyangka lo percaya sama itu semua hah! Lo gak pantas disebut ketua lo pikir gue orang bego yang mau pake barang haram kayak gitu, jadi hari itu lo percaya kalau gue pake barang itu hah! " ucap susan.

2 hari sebelum kepindahan Ratu ke Jakarta, Polisi datang ke sekolah mereka. Karena mendapatkan laporan dari seorang siswa bernama Bagus, ia melihat beberapa temannya tengah menikmati narkoba di belakang sekolah, dan hari itu kebetulan Susan juga tengah berada dibelakang sekolah tapi tidak sedang menggunakan barang haram itu melainkan Susan berniat bolos karena mendapatkan kabar bahwa markas the girls devil sedang di serang oleh anak buah Daffa.

Namun sialnya Susan malah ikut di seret ke kantor polisi karena Bagus mengatakan bahwa semua yang berada dibelakang sekolah tengah menikmati barang haram itu, The girls devil yang saat itu memang tidak berada disekolah tidak tahu menahu soal kejadian itu, mereka tahunya dari info grub sekolah, itulah alasan mengapa Ratu memutuskan untuk menyerahkan jabatannya kepada Rania.

Tapi ternyata setelah kepindahannya ke Jakarta Susan kembali ke the girls devil karena permintaan Rania.

"Lo inget waktu markas the girls devil di serang sama Daffa, gue berniat pergi ke sana lewat belakang sekolah tapi sialnya gue ikut diseret kekantor polisi karena dituduh make barang haram itu, tapi gue gak nyangka kalau kalian ternyata percaya gue make, gue pikir kalian udah kenal gue, tapi ternyata kalian lebih percaya sama omongan orang daripada gue"balas Susan.

"San kita minta maaf San kita bener-bener gak tau San" sahut Jelita.

"Lo semua benci kan sama gue, kalian ngejahuin gue bahkan setelah gue kembali ke the girls devil kalian natap gue selayaknya penjahat" balas Susan.

"Kalian gak pernah mau dengerin penjelasan gue karena kalian emang gak pernah percaya sama gue, gue benci sama kalian semua" lanjutnya.

"San, gue minta maaf sama lo maafin gue San" Air mata Ratu jatuh membasahi pipinya ia benar-benar sudah sangat salah karena menuduh temannya sendiri melakukan hal sekeji itu.

"Hahah maaf, lo pikir semuanya bisa selesai pakai kata itu. Basi tau gak" balas Susan.

"Kasian bangett sih lo San, didepak terus dituduh lagi" balas Daffa sambil menepuk bahu Susan seolah memberikan penyemangat kepada temannya itu.

"Gue pengen lo adu jotos sama gue di sana" ucap susan sambil menunjjuk kearah ring tinju. Yang membuat seluruh perhatian orang-orang yang berada disana seketika tertuju kearah ring tinju yang ternyata sudah siap untuk digunakan itu, sudah ada alat tinju berserta jubah yang akan mereka gunakan sebelum bermain.

"Gue gak mungkin ngelawan teman gue sendiri" balas Ratu.

"Gue bukan temen lo dan sampai kapanpun lo bukan temen gue tapi lo musuh gue" balas Susan lalu naik lebih dulu kearah ring tinju.

"Queen jangan" ucap Jelita sambil menggelengkan kepalanya agar Ratu tidak melakukan apa yang Susan minta.

"Buruan, buktiin kalau lo emang pantes di sebut Ketua" teriak susan dari atas ring.

Ratu menatap kepada anak-anak The girls devil yang juga menatapnya dengan tatapan seolah melarang Ratu untuk naik keatas ring.

"Jangan Raa!" Ucap Yuri sambil menahan lengan Ratu agar tidak maju kedepan sana.

Ratu menggeleng kemudian melepaskan tangan jelita dan juga yuri, gadis itu berjalan kearah ring tinju lalu naik keatas sana, namun belum sempat ia menggunakan sarung tangan tinju, namun sebuah suara menginstruksi aksi mereka semua dan seluruh mata kini tertuju kearah pintu yang dipaksa terbuka dengan tendangan.

"Lawan gue dulu!" Teriak seseorang dari arah pintu.

Bad romance (TAHAP REVISI) Where stories live. Discover now