Between You And Me [END]

By neshzllnn_

12.9K 887 20

Shierra kembali setelah 10 tahun, ia meninggalkan rumah yang dahulu ibunya bekerja disana, sampai dia punya s... More

•Prolog
•One•
•Two•
•Three•
•Four•
°Five°
•Six•
°Seven°
•Eight•
°Nine°
•Ten•
°Eleven°
•Twelve•
°Thirteen°
•Fourteen•
°Fifteen°
•Sixteen•
°Seventeen°
•Eighteen•
°Nineteen°
•Twenty•
°Twenty-one°
•Twenty-two•
•Twenty-four•
°Twenty-five°
•Twenty-six•
°Twenty-seven°
•Twenty-eight•
°Twenty-nine°
•Thirty•
°Thirty-one°
•Thirty-two•
°Thirty-three°
•Thirty-four•
°Thirty-five°
•Thirty-six•
°Thirty-seven°
•Thirty-eight•
°Thirty-nine°
•Fourty•
°Fourty-one°
•Fourty-two•
°Fourty-Three°
•Fourty-Four•
°Fourty-five°
•Fourty-Six•
°Fourty-Seven°
•Fourty-Eight•
°Fourty-Nine°
•Fifty•
°Fifty-One°
•Fifty-Two•
°Fifty-Three°
•Fifty-Four•

°Twenty-three°

119 10 0
By neshzllnn_

Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah dan sedang membereskan meja makan. Piring-piringnya sudah di bawa oleh Amel, Pelayan disini juga. Umurnya lebih tua dariku dan dia sangat baik.

Pagi ini Rumah terasa sangat sepi, kedua orang tua Rey sedang ada urusan di luar dan Rey juga mendadak ada Meeting sangat pagi hari ini.

Jadi di jam 7 ini Rumah sangat terasa sepi.

Aku memutuskan untuk membersihkan ruang Tamu dengan Penyedot debu setelah membereskan meja makan.

Aku tidak memikirkan suasana Rumah yang sangat sepi ini, Mungkin tidak memikirkan mereka sehari ini membuat otak ku sedikit ringan.

Aku sibuk membersihkan sofa dengan penyedot debu sembari bernyanyi kecil.

Lalu tiba-tiba aku mendengar Pintu Utama berbunyi yang menandakan disana ada tamu.

Aku melihat sekeliling tidak ada pelayan disana selain aku sendiri di ruang tamu.

Bel terus berbunyi semakin kencang. Seperti seseorang di balik pintu ini tidak sabar menunggu pintunya dibuka.

Kuputuskan menaruh penyedot debu itu dan berjalan menuju Pintu Utama Cepat-Cepat.

Lalu kubuka pintu itu dan betapa kagetnya melihat Gadis Cantik berparas Glamour.

Dia seperti habis datang dari luar negeri. Ralat! Sudah ada seminggu disini dan baru mengunjungi tempat ini.

Melihat mantel Coklatnya yang sangat tebal di tambah Tas tangan yang ia pegang sekarang.

Aku terus melihat tas tangan yang ia pegang seperti kenal produk itu.

Ah ya! Itu adalah tas tangan mewah buatan Paris.

Paris? Tunggu! Paris? Berarti dia...

"Sudah lama tidak mengunjungi tempat ini. Aku Sheriel dan aku ingin mengunjungi Rey, Seminggu yang lalu dia tidak menjemputku di Airport jadi kuputuskan untuk datang kesini. Apa Rey sedang ada dirumah?" Tanya nya tersenyum manis.

Aku mengerjapkan kedua mataku merasakan betapa sakitnya dadaku. Karena yang sedang berada di hadapanku dan bicara di depanku adalah...

Tunangan nya Rey.

•••

"A-Ah iya. Maksudku tidak! Rey tidak ada dirumah." Ucapku gugup ke arahnya.

Dia memandang diriku aneh.

"Baiklah, aku akan menunggu nya saja di dalam." Ucapnya kembali tersenyum namun aku tidak kunjung membuka kan pintu lebih lebar.

Lalu aku tersadar, dengan kikuk aku membuka pintu rumahnya lebih besar.

"Ah ya, silahkan masuk." Ucapku mempersilahkan nya dia masuk dengan anggun nya duduk menuju sofa ruang tamu yang sedang kubersihkan.

"Uhm... Maaf apa bisa berdiri sebentar? Saya belum selesai membersihkan sofa itu." Ucapku sopan dan mengambil kembali Penyedot debu yang ada di lantai.

"Oh, tentu saja." Ucapnya tersenyum kembali berdiri tidak jadi duduk dan dengan sabar menungguku menyelesaikan pekerjaanku.

Setelah pekerjaan ku selesai aku berjalan menuju dapur membuatkan teh untuknya.

Lalu aku kembali lagi keruang tamu dengan secangkir teh di tanganku.

"Uhm... Maaf, aku tidak bertanya dulu apa kesukaan mu, sebelum membuatkan teh ini untukmu." Ucapku canggung sembari menaruh secangkir teh di hadapan nya.

"Tidak apa apa, taruh saja." Ucapnya kembali tersenyum padaku.

Ku tebak pasti orang ini sangat baik.

Hadeh, kenapa Rey bisa tidak suka dengan orang sebaik dia?

Aku menggelengkan kepalaku heran kemudian berbalik untuk melanjutkan pekerjaanku.

"Tunggu!" Kalimat itu berhasil mengintruksi ku untuk berhenti.

Aku berbalik badan dan memandangnya dengan pandangan bertanya.

"Kenapa kau terlihat aneh? Apa kau baik baik saja?" wajahnya tersirat kekhawatiran melihat ke arahku.

Aku merubah mimik wajahku agar terlihat santai.

"Ah ya, aku baik baik saja." Jawabku tersenyum sopan.

"Mungkin karena baru pertama kali melihatmu, aku pelayan baru disini." jelasku yang membuat dirinya terkekeh.

"Oh, maaf aku kira kamu pelayan lama disini. Karena semua pelayan disini tau dan kenal diriku, jadi agak aneh saja melihat pelayan yang melihatku dengan canggung apalagi gugup." Jelasnya dengan senyuman nya.

Lihat, seluruh pelayan saja kenal dirinya. Memang, mungkin mereka sudah di jodohkan sebelum adanya aku disini.

"Nona Sheriel?! Apakah benar ini anda?!"

"Astaga! Sejak berapa lama kau disini?"

"Nona kami merindukanmu!"

"Kau pergi kesini ingin bertemu dengan tuan Rey? Sayangnya Tuan Rey sudah berangkat ke kantornya sangat pagi tadi."

"Ya! Seperti ada urusan mendadak."

"Astaga! Kau semakin cantik kembali dari paris."

"Andai aku bisa sepertimu, melihat dirimu di tabloid majalah sangat mengagumkan!"

"Ya! Kau benar!"

Aku terdorong ke belakang akibat pelayan pelayan yang berada di depanku, mereka sangat excited saat melihat kepulangan Nona besar nya.

Aku tersenyum kecut, merasa bahwa aku bukan lah apa apa jika di bandingkan dengan dirinya.

Aku seperti upik abu dan dia seperi Tuan Putri dari negeri dongeng. Tentu saja, kami sangat berbeda.

Aku berbalik badan memutuskan pergi dari sana dan kembali ke dapur untuk menaruh Nampan yang aku bawa tadi.

Berdiri disana terlalu lama membuat dadaku terasa sakit dan sesak.

"Sheriel?!" Teriakan menggema dari depan pintu berhasil membuat ku berhenti berjalan menuju dapur.

Aku menolehkan kepalaku dan melihat Rey dengan wajah kagetnya berdiri di ambang pintu melihat Tunangan nya yang sudah berada di ruang Tamu tepat di hadapan nya.

"Rey! Aku sangat merindukan mu! Bagaimana kabarmu?" Sheriel bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Rey, dia langsung memeluk Rey dengan erat sedangkan Rey tidak membalas pelukan dari Sheriel.

Hatiku terasa nyeri melihatnya, aku berusaha menahan air mataku yang ingin jatuh dan tepat pada saat itu Rey melihat kedua manik mataku yang sedang menahan air mata.

Aku segera berbalik, berlari menuju dapur untuk segera menaruh Nampan dan pergi dari dapur sebelum Rey mengejarku sampai dapur.

"Shierra!" Teriaknya sangat kencang saat aku berlari ke arah dapur.

Aku tidak memperdulikan teriakan nya, aku terus berlari dengan kencang. Sampai dapur aku segera menaruh Nampan di atas meja.

"Hey, kau baik baik saja?" Tanya pelayan yang melihatku karena kedua mataku keliatan memerah menahan air mata yang sedikit lagi ingin jatuh.

Aku mengangguk singkat dan berlari ke atas menuju kamarku.

"Kenapa sayang? Kenapa kau berteriak begitu kencang pada Shierra dan siapa Shierra?" Sheriel bertanya kebingungan melihat ke arah Rey dan ke arah tatapan Rey.

"Ah pelayan baru itu, dia tadi yang membuka kan pintu untuk ku." Jelas Sheriel yang membuat Rey menoleh ke arahnya.

"Membuka kan pintu untukmu?" Tanya Rey lagi.

Sheriel mengangguk polos.

"Ya dan dia terlihat sangat gugup." Ucap Sheriel membuat Rey menghela nafas dan memijit pangkal hidungnya merasa pusing.

Rey berusaha melepaskan pegangan tangan Sheriel.

"Aku pusing, banyak kerjaan. Jangan ganggu aku." Ucap Rey dengan dingin nya pergi dari hadapan Sheriel.

"Eh, eh? Ada apa?" Gumam Sheriel merasa sedih Melihat kepergian Rey.

Lalu ia melihat ke arah Pelayan yang hanya menunduk kan kepala mereka dan ikut pergi dari hadapan Sheriel.


"Kenapa ya? Apa karena perempuan itu?" Ucap Sheriel dalam hati membuat dirinya berfikir

•••

Sheriel Linsen Aldebora🍒


Jangan lupa tinggalkan jejak. Xixi❤

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.3M 169K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
Queen of Artanta By ...

Historical Fiction

86K 8.7K 14
Spin off; Ken & Cat Bagi sebuah kerajaan, pewaris tahta adalah segalanya. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlangsungan kekuasaan, Pangeran Albern y...
3.7M 397K 56
Dada Sera berdenyut nyeri, seakan tertimpa benda berat tak kasat mata. Pria yang ia cintai selama ini, bertindak tidak bermoral dengan menghamili wan...