Affected [COMPLETED]

By tenfullsun_

58.1K 7.6K 4.4K

"Jadilah pacarku, hanya 6 bulan. Kau bisa mengatur kontraknya." - Jung Jaehyun (Completed) (Berlanjut ke Dadd... More

Coffe
He Was My Ex
Agreement
First Meeting
Late Night Date
Healing
Trouble
Sunday Morning
Apple Cheeks
Daddy's Little Girl
Lost
Premenstrual Syndrome
Fellow
Encounter
Special Chapter: Missing (U)
Persevere
Spesial Chapter: Cousin
No Manner
Revealed
Special Chapter: Hangover
He Loves Her
Baby
Runaway
Unfulfilled Promises
High Tension
Special Chapter: Babysitting
Decision
Daydream
Dreams Come True
Sorry
Daddy's
Reconciliation
Final Chapter: Her
New World

He (Still) Loves Her

1.2K 174 103
By tenfullsun_

"She's so tiny, right?"

Suara Jaehyun memecah lamunan Doyoung. Pemuda itu menoleh mencari sumber suara, mendapati Jaehyun tengah tersenyum memandangi objek yang sama. Si bayi kecil yang masih tidur dalam inkubatornya. Untungnya alat bantu napas bayi itu sudah dilepas, perkembangannya bagus tapi ia masih harus dalam pengawasan dokter. Jika dalam tiga hari tidak ada masalah, bayi mungil itu mungkin diperkenankan untuk dibawa pulang.

"Kau, sudah menyiapkan nama untuknya?" Jaehyun bertanya lagi, kali ini ia menatap lawan bicaranya.

"Sudah, tapi aku harus bertanya dulu pada Hyunji." Jaehyun hanya mengangguk tidak menanggapi. Baginya itu bukan masalahnya lagi. Tanggung jawabnya hanya sebatas memastikan bayi itu aman dan baik-baik saja. Bukan tidak mungkin jika tiba-tiba ibu Hyunji bertindak nekat untuk membawanya diam-diam.

Untuk masalah Hyunji dan Doyoung, sampai sekarang Hyunji masih tidak mau berbicara dengan Doyoung, bahkan dengan Jaehyun. Beberapa kali Doyoung membesuk dan menemaninya saat Hyunjo harus lembur tapi Hyunji tetap bungkam, tidak pernah menjawab jika Doyoung mengajaknya berbicara.

Setelah hari pengakuan Doyoung waktu itu, Hyunji tidak bisa mengelak lagi. Kebohongannya sudah terbongkar. Namun mengingat apa yang terjadi dengannya adalah gara-gara ulah Doyoung dan Jaehyun, ia masih menolak untuk berbicara dengan mereka.

"Kau, bagaimana dengan Ahra? Semenjak Hyunji masuk rumah sakit sepertinya kau tidak pergi kemana-mana selain bekerja. Kau selalu ke sini tepat waktu. Kau sudah menjelaskan padanya?"

Mendapat pertanyaan yang tidak terduga dari Doyoung, tiba-tiba dada Jaehyun dipenuhi sesak. Ada rasa marah yang menggelayut di sana, ia kembali teringat pada hari itu saat Ahra memutuskan kontrak mereka secara sepihak. Walaupun sekarang teknisnya ia sudah tidak butuh status itu lagi, tapi jujur ia tetap merasa kecewa dengan gadis itu. Ahra adalah orang yang ia harap akan terus percaya padanya, tapi nyatanya tidak begitu.

"She left me. Kami sudah putus." Dari ekor matanya, Jaehyun bisa melihat Doyoung kembali membuka bibirnya. Jadi sebelum Doyoung mengajukan pertanyaan yang aneh-aneh lagi, ia segera memotong.

"Kau bagaimana dengan Hyunji? Hari ini dia masih tidak mau berbicara denganmu?" Doyoung mengatupkan bibirnya. Terdengar helaan napas dari lelaki yang sekarang resmi beranak satu itu.

"Ya kau tahulah sendiri." Doyoung menolak menjelaskan lebih lanjut. Memikirkannya saja membuatnya lelah. Tidak ada yang lebih keras kepala dari Hyunji. Perempuan itu sendiri sebenarnya sudah boleh pulang hari ini, tapi karena ingin menunggui bayi perempuannya, ia memutuskan untuk memperpanjang masa inapnya.

"Tapi kau yakin tidak mau memberi penjelasan padanya?"

"Pada siapa?"

"Siapa lagi? Tentu saja Lee Ahra bodoh!"

"Aku-"

"Ya jangan sampai kau menyesal saja nanti." Setelah mengatakannya Doyoung berbalik pergi, membuat Jaehyun kembai bertanya.

"Kau mau kemana?"

"Memperjuangkan calon keluargaku!"

Mendengar jawaban itu Jaehyun berdecak lalu tersenyum. Kalau dipikir lagi, Doyoung itu kuat juga bertahan selama ini. Jaehyun bisa melihat jika pemuda masih menyukai Hyunji. Pemuda itu mungkin sudah tidak bekerja tiga hari ini hanya untuk menjaga Hyunji. Jaehyun juga merasa lega akhirnya Doyoung mau mengaku. Sekarang semua keputusan tinggal ada ditangan Hyunji.

Dipikir lagi, sebenarnya semua masalah ini tergolong sederhana untuk diselesaikan. Jika dari awal Doyoung tidak melarikan diri, Hyunji mengaku dan mau membuka hati untuk Doyoung, masalahnya tentu tidak serumit sekarang. Jaehyun jadi bertanya-tanya, apa ia melakukan kesalahan yang fatal di masa lalu sehingga mendapatkan balasan masalah seperti ini?

Ia juga tidak tahu pasti. Ia cuma bisa berharap yang terbaik untuk semua orang, terutama bayi kecil di hadapannya.

"Babygirl, ayo kita berdoa supaya ayahmu berhasil."

🍑🍑🍑


Saat bangun dari tidurnya, Hyunji tidak mendapati siapapun di ruangan itu. Namun terdapat kelegaan dan rasa kecewa yang tiba-tiba menusuk secara bersamaan. Ia juga tidak tahu kenapa bisa merasakan hal seperti itu. Dari kecil ia sudah biasa ditinggal sendiri, jadi harusnya ia tidak perlu merasa terlalu sedih sekarang. Harusnya ia sudah terbiasa, tapi walaupun sudah tahu begitu nyatanya ia tetap merasa kecewa.

Untung saja Doyoung tidak ada di sini, ia masih belum siap untuk membicarakan rencana mereka ke depan. Ia sudah tidak mungkin untuk meminta Jaehyun menikahinya, walau mungkin ia bisa mengancam Jaehyun dengan alasan kejadian kemarin. Namun jujur melihat emosi Jaehyun waktu itu membuatnya takut.  Ia tidak pernah melihat Jaehyun semarah itu dalam 24 tahun hidupnya. Jaehyun yang biasa ia kenal sangat tenang ternyata bisa begitu menakutkan saat lepas kendali. Jadi wajar saja jika sekarang ia masih merasa takut dengan pemuda itu.

Perlahan Hyunji mencoba mendudukkan diri. Ia tidak boleh banyak bergerak sembarangan sekarang, bekas jahitan yang ada di perutnya belum lagi kering sempurna. Dengan hati-hati ia meraih gelas minum yang ada di sampingnya. Tenggorokannya terasa kering karena habis bangun tidur.

"Kau sudah bangun?" Pertanyaan tiba-tiba itu berhasil membuat Hyunji tersedak. Doyoung buru-buru masuk menghampiri Hyunji, lalu mengambil gelas yang sebagian airnya menumpahi baju dan selimut perempuan itu.

"Maaf-maaf, aku mengejutkanmu ya?" Pemuda itu menepuk pelan punggung Hyunji tapi perempuan itu segera menepisnya. Gara-gara itu, Doyoung jadi bingung harus berbuat apa. Suasana di antara keduanya semakin canggung.

"Hng, kau mau makan sesuatu? Aku tadi baru mau membangunkanmu. Sebentar lagi jadwal Jiae minum susu." Doyoung tidak berharap banyak, ia hanya mencoba menghilangkan rasa canggungnya.

"Jiae?" Di luar dugaan, Hyunji menyahut, mempertanyakan nama yang barusan Doyoung sebut.

"Nama anak kita." Doyoung menjawab sebelum akhirnya mengulas senyum samar.  Diam-diam ia senang melihat semburat kemerahan di wajah Hyunji.

"Kim Jiae, artinya kebijaksanaan dan cinta. Kuharap dia akan menjadi tumbuh gadis yang bijaksana dan penuh cinta. Terutama dalam mencintai seseorang." ia melanjutkan.

Tidak tahu kenapa, ia merasa ada pesan khusus dalam penjelasan Doyoung. Ia tidak tahu harus menjawab apa, ia menyukai nama itu, tapi terlalu malu dan gengsi untuk mengatakan setuju. Di tengah kebimbangan yang terasa menghimpit, Hyunji bersyukur saat petugas pengantar makanan mengetuk pintu lalu masuk.

"Maaf, hari ini sedikit terlambat, ada sedikit gangguan tadi."

"Oh tidak masalah, terima kasih." Doyoung menerima makanan Hyunji lalu menatanya di meja yang sebelumnya sudah ia pasang.

"Selamat menikmati!"

Sepeninggal petugas itu, tanpa menunggu lagi, Hyunji langsung meminum susunya. Sementara itu Doyoung membantu Hyunji membuka makanan. Mereka kembali saling diam, hanya suara detik jam dinding dan suara gesekan sendok yang mengisi kesunyian di antara mereka. Sebenarnya Doyoung masih menunggu jawaban Hyunji. Perempuan itu tidak menunjukkan penolakan, tapi tidak juga memberikan persetujuan.

"Hyunji?"

Tidak ada jawaban dari si pemilik nama.

"Bagaimana?"

Masih tidak ada respon. Jangankan dijawab, dilirik saja tidak.

"Tolong jawab per-"

"Iya."

"Hng? Apanya?" Hyunji menghela napas, memandang Doyoung dengan jengkel.

"Aku setuju. Kim Jiae nama yang bagus."

Doyoung rasa ada banyak kembang api yang sekarang meletus di dalam dadanya. Ia mengulas senyum. Merasa senang karena Hyunji menyetujui nama yang ia berikan kepada anak mereka.

🍑🍑🍑

*Reuni*

How was your holiday? Aku jujur masih merasa kurang wkwk. Padahal kerjaannya juga cuma rebahan dan nonton. Btw sebulan penuh ini aku wfh, jadi lumayan ya kalo istirahat bisa langsung berguling ke kasur hoho.

Kukira karena jadi lumayan ada waktu luang bakal rajin nulis, tapiii gravitasi kasur mengalahkan segalanya wkwk. Kadang pas nulis malah ngantuk sendiri hehe. Ide dan mood nulis kadang muncul di waktu yang tidak terduga kayak sekarang.

Semoga kalian belum bosen dengan ceritaku yaa, kukira ini bakal end 2-3 part lagi. Tapi ternyata setelah ditulis belum bisa memastikan, kayaknya bakal lebih :')

Anyway seneng bgt ya hari ini lihat Jaehyun dan Winwin lagi, ada si abang Ten dan Lucas juga >.< Selain itu video nya Doyoung dan Renjun juga menghibur banget :3

Oh ada satu lagi,
Happy Birthday Markyyy
My first bias in NCT (sebelum oleng kesana kemari~) All i can say in here is wish him all the best. The rest will be keep it as secret :)

Udah ya banyak bgt ngomong, see you di kolom komentar^^

Continue Reading

You'll Also Like

934K 87K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
110K 11.5K 47
Dia dingin, acuh, tapi aku mencintainya. © chanchan_cdp 21 Januari 2019 - start 27 Juni 2019 - end #44 in hunrene #31 in hunrene #3 in hunrene
35.8K 4.4K 24
JAVIER ALARIC ZHICO a.k.a MR. J Dokter spesialis obgyn yang merangkap menjadi dosen pada hari sabtu di Stikes Bimajaya. Dosen killer yang penuh ketel...
76.9K 6.5K 27
[Completed] [Mature content ⚠] [Tidak dianjurkan untuk pembaca yang berusia dibawah 19 tahun 🚫] © Copyright _______///___________///________________...