" Yang, pulang yuk " ajak Mila, terlihat wajahnya mulai tampak pucat.
" Lho muka kamu kenapa? Kamu kok pucat sih mukanya yang? Kamu sakit? "
Kevin langsung memegang kening Mila yang mulai hangat, kemudian ia dengan cepat menggendong Mila menuju ke rumah.
Setibanya di rumah, Kevin langsung membaringkan Mila di tempat tidur sambil ia mencari obat yang biasa di konsumsi oleh sang isteri.
" Yang, ini minum dulu obatnya " ucapnya, sambil memberikan obat dan air putih kepada Mila.
Ia heran padahal tadi pagi kondisi Mila masih baik – baik saja, Kevin sangat bingung sekaligus panik karena kondisi sang isteri yang tiba – tiba menurun.
Setelah Mila selesai mengkonsumsi obat, Kevin langsung membaringkan tubuhnya sambil memeluk sang isteri erat.
" Udah enakan belum yang? " tanyanya sambil mengusap kening sang isteri lembut
" Iya, tapi masih agak pusing " sahut Mila, sambil mengeratkan pelukannya.
" Ini pasti karena kamu kebanyakan mikirin masalah Ule deh, makanya kamu jadi drop kayak gini. " omel Kevin
Mila mengerucutkan bibirnya, tanda ia kesal dengan omelan sang suami.
" Ihh enggak kok yang, aku gak terlalu mikirin masalah Ule tapi kan emang tadi panas jadinya kepala aku mulai pusing tau, kamu mah gak boleh asal nuduh kayak gitu tau ihh "
" Awas aja kalo bohong, bakalan aku biarinin aja kamunya " ujar Kevin sambil mendengus kesal.
Melihat kondisi Mila yang seperti ini membuat hatinya sedih, ia tau sebenarnya sang isteri pasti sangat memikirkan adiknya. Hampir setiap malam ia selalu mendengar Mila terisak, selama ini dirinya memang pura – pura tertidur karena ingin membiarkan sang isteri untuk meluapkan perasaanya.
Setiap Mila selesai menangis dan terlelap dalam tidurnya, Kevin selalu mengompres kedua mata sang isteri agar keesokan paginya tidak terlihat terlalu bengkak.
" kamu tuh ya kenapa jadi bawel banget sih kayak burung beo, pusing aku tuh dengernya " sahut Mila
" Kalo kamunya gak aku bawelin, pasti gak bakalan mau nurut salah sendiri lagian jadi orang kepala batu banget " sahut Kevin tidak mau kalah
Mila langsung membalikan tubuhnya sambil menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, membuat Kevin yang melihat tingkah sang isteri hanya menggelengkan kepalanya.
" dasar bocah, udah mau jadi mama tingkahnya masih aja kayak anak SD umur lima tahun ampun deh " cicitnya
" biarin, habisnya suaminya nyebelin isteri lagi sakit bukannya di manjain malahan di omelin mulu " curhatnya dari dalam selimut
Kevin tertawa mendengar curhatan sang isteri, iapun membuka selimut dan menarik Mila kembali ke pelukannya.
" oooo jadi ada yang minta di manjain nihh, dee mommy kamu manja banget yaa " ledek Kevin, membuat pipi Mila tiba – tiba bersemu merah
" yampun yang, itu pipi kok tiba – tiba blushing gitu? Astaga mana mirip banget lagi kayak tomat "
Refleks, Mila langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya entah mengapa dirinya tiba – tiba menjadi gugup dan jantungnya berdebar kencang.
Kevin yang bisa merasakan debaran jantung Mila, tiba – tiba tersenyum geli sambil menatap sang isteri.
" yang, astaga kamu kenapa tiba – tiba jantungnya berdebar kayak gini sih? Ampun macem kayak anak ABG aja yang baru jatuh cinta deh, ciee ciee "
" ishh kamu mah nyebelin banget sih yang, udah ahh aku mau bobo peluknya yang erat biar aku pules bobonya "
" ehh kalo terlalu erat, kasian dedenya dong sayang "
" oh iya, ada dede maafin mommy ya sayang "
Kevin hanya bisa kembali menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang isteri yang sangat luar biasa hari ini.
----
Sementara itu, terlihat Ule yang tampak termenung duduk di pinggir kolam. Tadi pada saat ia sedang menuju ke dapur untuk mengambil makanan, ia melihat sang kakak ipar sedang menggendong kakaknya. Sepertinya sang kakak jatuh sakit, karena terlihat dari raut wajahnya yang lumayan pucat.
Beberapa hari yang lalu sebenarnya Ule tidak sengaja mendengar percakapan kedua kakaknya, memang benar rasa sakit hatinya dan kebencian kepada kakaknya sudah mendarah daging tetapi sebagai seorang adik sebesar apapun rasa bencinya, saat melihat kakanya menangis sejujurnya hati kecilnya ikut merasakan kesedihan.
Selama ini dirinya memang sengaja melakukan itu semua, karena ia ingin kakaknya merasakan rasa sakit hatinya dan ia sangat berharap sang kakak membencinya, namun ternyata kakaknya justru sangat menyanyangi dirinya walaupun ia terus menyakiti hatinya.
" ternyata, selama ini aku jahat banget ya sama kak Mila" tuturnya lirih
" iya, bahkan kamu sudah sangat keterlaluan sama kakak kamu " sahut Ricky yang tiba – tiba muncul dari belakang dan ikut bergabung dengannya.
" aku sebenarnya gak nyangka, kalo kak Mila sampai mohon – mohon ke Kak Kevin buat beliin rumah buat kita sebagai hadiah pernikahan yang awalnya aku kira dia bohong dan sama sekali aku gak percaya "
" tapi, ternyata semuanya benar kan? Kamu tau bahkan kakak kamu sampai rela di diemin sama Kevin, dia benar – benar sayang sama kamu walaupun kamu sering jahatin dia dengan sikap kamu yang udah kelewat batas kayak gini "
Ule menghela nafas sejenak sambil memejamkan kedua matanya, memori – memori lama saat ia menghina kakaknya pun terekam sangat jelas, air matanya pun perlahan mengalir dari sudut matanya.
" aku jahat banget ya sama Kak Mila, Rick aku benar – benar menyesal udah nyakitin hatinya dia, bahkan semalam dia masih belain aku di depan mama, kak Kevin dan juga Prilly "
Ricky menarik Ule ke dalam pelukannya, ia membiarkan Ule menangis menumpahkan segala perasaannya.
" yaudah nanti pas sebelum makan malam, kamu minta maaf sama Kak Mila, aku yakin kok dia pasti seneng banget dan aku jamin dia pasti maafin kamu sayang "
" makasih ya sayang, kamu selama ini udah dukung aku terus dan maafin aku ya kalo sikap aku selama ini bikin kamu kesal atau kadang bikin kamu malu, aku minta maaf ya "
Ricky tersenyum, ia mengecup puncak kepala calon isterinya tersebut, " aku udah maafin kamu, yang berlalu biarkan berlalu kita lupain masalah ini dan sama – sama kita perbaikin kesalahan kita yang kemarin "
" iya yang, aku mau semua keluargaku hadir di pernikahan kita besok, aku menyesal yang kemarin sempat bilang gak mau kalau sampai kak Mila hadir "
" yaudah nanti kamu langsung minta maaf sama Kak Mila, biar semua mau hadir di pernikahan kita, okay?"
Ule menganggukan kepalanya, seraya memberikan jawaban atas penuturan calon suaminya tersebut.
----
" Bos, gawat Ule rencananya mau minta maaf sama kakaknya hari ini dan itu artinya seluruh keluarganya dia akan hadir besok di pernikahannya "
" Argghhh sial! bagaimana ini, rencana gue bisa gagal total dong! " sahut seseorang wanita yang sedang menghirup sebatang rokok di sebuah apartemen mewah
" Tenang bos, saya ada ide "
" Sebutkan " sahutnya sambil mematikan rokok tersebut
Tiba – tiba setelah mendengar rencana dari anak buahnya, orang tersebut tersenyum sinis sambil memandang foto Ule bersama dengan dirinya dan Ricky
" Bagus juga ide lo dan gue yakin besok akan menjadi hari pernikahan terburuk buat dia! " sahutnya sambil tertawa sinis.
TO BE CONTINUED
Gimana part ini? lala butuh komen nih hehehe
Wah gak terasa ya sudah hampir 70 part, rencananya aku mau tamatin I love You Lelet sampai part ke 80 and rencananya juga aku mau bikin sequel buat anak - anaknya Kevin dan Mila, nah kalian mau lanjut sequelnya atau mau aku lanjut yang Me you love?
Komen di bawah sebanyak - banyaknyaaaa