ARKANARA (Selesai)

By RaniiShintiaaaa

2.3M 139K 3.6K

#FRINANDA SERIES 2 [SEKUEL OF MARRIED WITH ENEMY] (COVER AND ALL PICT FROM PINTEREST!!) Udah tamat, tapi jang... More

PROLOG
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Depalan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
💫 ArkaNara 💫
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
Empat Puluh Satu
Empat Puluh Dua
Empat Puluh Tiga
Empat Puluh Empat
Empat Puluh Lima
Empat Puluh Enam
Empat Puluh Tujuh
Empat Puluh Delapan
Empat Puluh Sembilan
Lima Puluh
Lima Puluh Satu
Lima Puluh Dua
Lima Puluh Tiga
Lima Puluh Empat
Lima Puluh Lima
Lima Puluh Enam
Lima Puluh Tujuh
Lima Puluh Delapan
Lima Puluh Sembilan
Enam Puluh
Enam Puluh Satu
Enam Puluh Dua
Spesial 😂
Enam Puluh Empat
Enam Puluh Lima (end)
EPILOG
Extra Part + Promosii
ARKANARA 2
Fanfiction Story'
NEW STORY!!!
NEW STORY!!!

Enam Puluh Tiga

27.8K 1.5K 8
By RaniiShintiaaaa

Jangan lupa VOTE, KOMEN, dan SHARE:)
.
.
.
HAPPY READING

Arka sudah kembali ke rumah sakit. Dia sedang berada diruangan Maura karena Maura sudah siuman.

"Gimana keadaan kamu dek?" tanya Arka.

"Gak papa" jawab Maura.

Dia memang tidak mengalami luka serius, hanya saja pipinya masih terasa sakit bahkan membiru. Begitu juga dengan sudut bibirnya yang membengkak.

"Kamu ngga trauma kan?" tanya Arka lagi.

"Trauma si ngga, mungkin ya agak sedikit takut aja" jawab Maura.

Arka menghela napasnya, bersyukur.

"Mending Kakak ke ruangan kak Nara, cek kondisinya" suruh Maura.

"Nara belum bangun" Arka berkata dengan lesu.

Baru saja mengucapkan itu, pintu ruangan Maura terbuka menampilkan sosok mama Nara dengan wajah paniknya.

"Arka" panggil mama Nara.

"Eh, iya tan. Kenapa?" tanya Arka bingung.

"Sebelumnya maaf mengganggu" Mama Nara berbicara dengan nada tidak enak.

Risha dan Delvin yang tengah duduk disofa mengangguk memaklumi, begitu juga dengan Maura. Sedangkan Arka sudah berdiri dihadapan Mama Nara.

"Ada apa tan?" tanya Arka lagi.

"Nara udah siuman, dia nanyain kamu" jawab Mama Nara.

"Oh, iya Arka kesana sekarang" Arka pergi begitu saja.

Risha dan Delvin hanya bisa menggelengkan kepala mereka melihat tingkah anak sulung mereka.

"Ya udah, saya kembali ke ruangan Nara. Sekali lagi maaf mengganggu" pamit mama Nara.

"Tidak apa-apa, nanti kita juga kesana" jawab Delvin diangguki Risha.

Dan diruangan Nara, kini Nara tengah menangis sambil berteriak ketakutan. Papa dan Mama Nara tidak berani mendekat karena Nara selalu berteriak meminta siapa pun yang mendekat untuk pergi. Dan hanya satu orang yang seperti nya dia percaya yaitu Arka.

Arka masuk kedalam ruangan Nara tanpa permisi. Lalu mulai mendekat kerahan Nara yang masih menangis sambil menunduk.

"Nara" panggil Arka pelan.

Nara mendongak, matanya kemudian menatap Arka dengan tatapan sendunya. Arka yang melihat itu juga ikut merasakan apa yang Nara rasakan.

Hiks.. Hiks..

Isakan Nara terus terdengar.

Arka semakin mendekat, dengan perlahan dia memelum tubuh mungil Nara.

"Jangan nangis" kata Arka sambil mengelus rambut dan punggung Nara.

"Takut, hiks" gumam Nara sambil memeluk Arka erat.

"Ada gue, jangan takut oke" Arka berusaha meyakinkan Nara.

Nara masih terus menangis dipelukan Arka. Arka sudah meminta Mama Nara untuk memanggilkan dokter, dan sekarang dokter pun datang diikuti kedua orang tua Nara.

Arka menguraikan pelukan mereka, dokter mendekat untuk memeriksa kondisi Nara.

"Jangan, hiks. Pergi  jangan deket-deket. Hiks, pergi!!" tangis Nara semakin menjadi.

Arka yang melihat itu kembali memeluk Nara, dan Nara sedikit tenang saat Arka kembali memeluknya.

Dokter mendekat, kemudian menyuntikkan obat penenang untuk Nara.

Detik berikutnya, Nara tertidur dipelukan Arka akibat dari obat penenang itu.

Arka menidurkan Nara perlahan, lalu menarik selimut hingga setengah tubuh Nara.

"Cepet sembuh, jangan kaya gini. Lo bikin gue khawatir" gumam Arka sambil mengelus rambut Nara yang basah akibat keringatnya.

"Tante, Arka disini ya buat jagain Nara" pinta Arka.

"Iya Ar" jawab Mama Arka.

"Tante sama Om gak papa kalo mau pulang, biar Nara Arka yang jaga" kata Arka lagi.

"Ya sudah tante pulang mau ambil baju ganti buat Nara. Tante titip Nara dulu ya Ar" kata Mama Nara.

"Iya Ar, Om titip Nara. Kita kesini besok pagi" kali ini papa Nara yang berbicara.

"Iya om, tan. Arka bakal jagain Nara" kata Arka.

"Ya udah kita pamit ya" setelah itu. Hanya ada Arka dan Nara diruangan Nara.

Arka duduk disamping brankar Nara, menggenggam tangan kiri Nara yang terbebas dari selang infus. Mengelus nya pelan.

"Bangun ya, jangan buat gue khawatir"

"Gue sayang banget sama lo"

"Gue gak mau kehilangan lo"

Arka menunduk. Ini semua karena dia. Kesalah pahaman dimasa lalu membuat orang-orang yang dia sayang menerima akibatnya.

Tanpa sadar pintu ruangan Nara terbuka. Menampilkan Via, Eza, Gara dan Ronal.

"Jangan sedih dong  nanti Nara tambah sedih liat lo" Gara menepuk pundak Arka membuat Arka mendongak.

"Loh, kalian datang kapan?" tanya Arka.

"Baru aja kok" jawab Eza.

"Reno sama Roni mana?" tanya Arka.

"Mereka diruangan adik lo, ada Reval sama Ersya juga kok disana" jawab Ronal.

"Terus kenapa kalian kesini?" tanya Arka lagi.

"Mereka mah baru dateng jadi ke ruangan Maura dulu. Kalo kita udah, jadi ya kesini" kali ini Via yang menjawab.

"Oh" hanya itu respons Arka.

Eza, Ronal dan Via duduk di sofa sedangkan Gara masih berdiri disamping Arka.

"Masih belum siauman?" tanya Gara.

"Udah tadi, tapi ya gitu nangis terus sambil teriak-teriak. Jadi ya dikasih obat penenang" jawab Arka.

"Dia cuma tenang kalo sama gue, sama orang tua nya aja dia takut" lanjut Arka.

"Lo yang sabar. Nara pasti sembuh" Gara memberi semangat.

"Iya, gimana urusan Ferry udah kelar?" tanya Arka.

"Udah" jawab Gara dan Arka mengangguk.

"Kalian mau nginep apa pulang?" tanya Arka.

"Nginep kayaknya nemenin lo" jawab Gara.

"Thanks" Arka berterima kasih kepada para sahabatnya yang selalu setia ada disampingnya.

"Santai, kaya sama siapa aja" setelah mengatakan itu Gara pergi bergabung bersama Ronal, Eza dan Via yang tengah anteng duduk disofa.

.
.
.
.
TBC

Beberapa part menuju ending euyy
Maaf kalo ada typo

Baca cerita ku yang lain yuk
- The Perfect Couple
- Kenzio

Dijamin seru 😅😀

17 Juni 2020

Rani Shintia

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 140K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
262K 24.8K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
1.7M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
4.9M 388K 37
[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SA...