Jangan lupa VOTE, KOMEN dan SHARE 😉
.
.
.
💜 Happy Reading 💜
Bel Pulang sekolah sudah berbunyi, membuat semua murid berhamburan menuju gerbang. Untuk hari ini Nara pulang bersama Via karena tidak mungkin dia pulang bersama Arka disaat statusnya bukan lagi sepasang kekasih.
Mereka berdua berjalan beriringan dengan sesekali mengobrol. Saat melewati parkiran ternyata masih ada Arka dan kawan-kawannya yang masih disana, karena dilihat dari personil nya, masih ada yang kurang yaitu Reno dan Ronal.
"Via!" teriak Eza.
Via yang merasa nama nya dipanggil pun langsung menengok, begitu juga dengan Nara.
"Sini!" panggil Eza lagi sambil melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Via menghampiri nya.
Via menatap Nara sebentar, "Kesana ngga?" tanya Via.
Via yang memang sudah tahu hubungan Arka dengan Nara pun meminta persetujuan. Barangkali Nara sedang tidak mau menemui Arna terlebih dahulu. Tapi dugaan nya salah, Nara mengangguk menyetujui ajakan Via.
Mereka berdua pun berjalan menghampiri Arka dan kawan-kawan.
"Kenapa?" tanya Via saat sudah sampai di hadapan Eza.
"Pulang bareng yuk" ajak Eza.
"Gas teros gas!" teriak Gara dengan nada meledek.
"Iya dong, barangkali ada yang nikung" kata Eza.
"Em gimana ya, soalnya gue mau pulang bareng Nara" kata Via.
"Nara biar sama Arka lah, mereka kan pacaran" kata Eza diangguki Roni.
Mereka semua memang belum tahu jika Nara dan Arka sudah putus, kecuali Gara.
Kemudian, datanglah Reno dan Ronal.
"Ayo ah balik" ajak Ronal.
"Lo abis ngapain si lama bener?" tanya Gara.
"Nunggu si Reno nih" jawab Ronal.
"Ya udah ayo balik" ajak Eza.
"Ya udah gue sama Nara juga balik deh, ayo Nar" ajak Via.
"Eits, lo balik bareng gue" tahan Eza.
Via kembali menatap Nara, lagi dan lagi Nara mengangguk.
"Kalian pulang duluan aja" suruh Arka.
"Ya udah aku juga pulang" kata Nara.
Tapi, tangannya lebih dulu ditahan oleh Arka. Membuat Nara mau tak mau hanya diam.
Mereka semua sudah pergi dengan motor masing-masing. Dan kini tersisalah Arka dan Nara.
"Mata lo masih bengkak" kata Arka sambil mengusap kedua mata Nara.
Nara menunduk, "Ayo pulang" ajak Arka.
Nara menggeleng, "Aku pulang sendiri aja. Mau move on soalnya" kata Nara menatap Arka kemudian tersenyum.
"Bareng gua aja" kata Arka lagi.
"Maksa" cibir Nara.
"Ayo" ajak Arka lagi.
"Ya udah deh kalo maksa" kata Nara.
Mereka berdua pun langsung menaiki motor Arka, setelah itu motor pun melaju meninggalkan area sekolah.
Selama perjalanan, mereka berdua sama-sama diam. Bahkan Nara duduk diam diatas jok motor Arka tanpa berpegang. Membuat Arka langsung menarik tangan Nara agar memeluknya.
Nara kaget tentu saja, tapi detik berikutnya dia mempererat pelukannya. Bahkan Nara pun menyandarkan kepalanya dibahu Arka.
Perjalanan yang biasanya hanya ditempuh dengan waktu kurang lebih tiga puluh menit, kini bahkan terasa sangat lama bagi mereka berdua.
Nara kembali meneteskan air matanya, sungguh Nara tidak rela jika harus berpisah dengan Arka. Tapi memang ini sudah jalannya, jadi Nara harus menerima dan ikhlas.
Jika memang Arka dan dirinya ditakdirkan bersatu, sejauh apapun mereka telah berpisah pasti mereka berdua akan kembali bersama.
Mereka berdua sudah sampai didepan rumah Nara, dengan segera Nara pun turun.
"Makasih kak" kata Nara.
Arka mengangguk, "Hati-hati di jalan" kata Nara lagi.
"Emang gue gak ditawarin masuk dulu?" tanya Arka.
"Eh, emang mau mampir?" Nara malah balik bertanya.
"Boleh?" tanya Arka lagi.
"Ayo" ajak Nara.
Arka pun turun dari motornya, kemudian mengikuti langkah Nara dari belakang.
"Assalamualaikum" kata Nara saat memasuki rumah.
"Waalaikumsalam" jawab Mama Nara yang datang dari dapur.
Nara dan Arka pun mencium punggung tangan mama Nara.
"Eh, ada calon menantu" kata Mama Nara.
Nara dan Arka hanya tersenyum.
"Ayo duduk" suruh Mama Nara.
"Iya tan" kata Arka kemudian duduk disofa diikuti oleh Nara.
"Mama buat minum dulu" kata Mama Nara.
Mama Nara pun pergi ke dapur, dan kini hanya ada Arka dan Nara yang sama-sama diam.
Nara yang selalu cerewet kini menjadi pendiam. Arka yang selalu menggoda Nara kini juga sama diamnya.
"Mending Kakak pulang" suruh Nara.
"Lo ngusir gue?" tanya Arka.
"Bukan gitu, kalo kakak disini terus ntar aku ngga bisa move on" jawab Nara.
Arka tersenyum. "Ya udah gue pulang ya" pamit Arka yang bertepatan dengan datangnya Mama Nara.
"Eh mau kemana?" tanya Mama Nara.
"Arka mau pulang tan" pamit Arka.
"Eh, baru aja dibuatin minum" kata Mama Nara.
"Gak papa tante, maaf ngerepotin" kata Arka.
"Gak papa, ya udah hati-hati" kata Mama Nara.
Arka mengangguk, kemudian mencium punggung tangan Mama Nara, "Assalamualaikum" pamit Arka.
"Waalaikumsalam" jawab Mama Nara.
"Sana anterin" suruh Mama.
Nara mengangguk kemudian menyusul Arka yang sudah keluar lebih dulu.
Sampai didepan gerbang, Arka sudah menaiki motornya, "Gue pulang" kata Arka.
Nara mengangguk, "Hati-hati" pesan Nara.
Arka mengangguk, setelah itu motor pun melaju. Nara langsung masuk kembali kedalam rumah. Ternyata mama nya sudah masuk kedalam kamar. Jadi Nara pun ikut masuk kedalam kamarnya.
Sampai dikamar, Nara mengunci pintu kemudian langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur.
"Kok mau nangis lagi si" gumam Nara.
"Jangan nangis" katanya lagi.
"Move on pokoknya move on" katanya memberi semangat kepada diri sendiri.
.
.
.
.
.
.
TBC
13 Mei 2020
Revisi : 6 Juni 2020
Rani Shintia