Affected [COMPLETED]

By tenfullsun_

58.1K 7.6K 4.4K

"Jadilah pacarku, hanya 6 bulan. Kau bisa mengatur kontraknya." - Jung Jaehyun (Completed) (Berlanjut ke Dadd... More

Coffe
He Was My Ex
Agreement
First Meeting
Late Night Date
Healing
Trouble
Sunday Morning
Apple Cheeks
Daddy's Little Girl
Lost
Premenstrual Syndrome
Fellow
Special Chapter: Missing (U)
Persevere
Spesial Chapter: Cousin
No Manner
Revealed
Special Chapter: Hangover
He Loves Her
Baby
Runaway
Unfulfilled Promises
High Tension
Special Chapter: Babysitting
Decision
Daydream
He (Still) Loves Her
Dreams Come True
Sorry
Daddy's
Reconciliation
Final Chapter: Her
New World

Encounter

1.2K 214 92
By tenfullsun_

Setelah diajak Ten ke Itaewon waktu itu aku jadi lebih sering bertemu Jungwoo saat di kampus. Padahal fakultas kami berbeda, entah kenapa aku jadi sering melihatnya ada di mana-mana. Mungkin dulu sebenarnya kami juga sering berpapasan, tapi tidak sadar karena tidak saling kenal.

Jujur saja sekarang kami malah jadi seperti teman dekat. Dia anak yang sangat seru dan lucu. Entah bagaimana sekarang aku punya grup chat khusus dengan mereka. Mereka yang kumaksud adalah Ten, Jungwoo dan Doyoung. Aku tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa aku bisa secepat itu dekat dengan Jungwoo dan Doyoung.

Sehubungan dengan itu, aku juga tidak menyangka bahwa Doyoung akan minta ditemani mencari hadiah untuk teman perempuannya. Sebenarnya dia mengajak Ten dan Jungwoo untuk pergi juga agar kami bisa berkumpul bersama. Sayangnya Ten ada kerjaan sedangkan Jungwoo sibuk belajar untuk ujian. Karena ujianku sudah selesai dan kafe sedang tutup, hari ini secara tidak langsung aku adalah pengangguran makanya aku menyanggupi permintaannya.

"Ahra! Lee Ahra!!" Aku menoleh pada sumber suara dan mendapati Doyoung melambaikan tangannya. Aku menghampiri laki-laki yang sedang mengantri beli minuman itu.

"Maaf sedikit terlambat. Kau sudah menunggu lama?"

"Tidak juga. Kau mau pesan apa?" tanyanya sambil melihat papan menu.

"Aku mau Choco Hazelnut, tidak usah pakai boba." jawabku. Doyoung menyebutkan pesanan lalu membayarnya. Kami tidak perlu menunggu lama karena pesanan kami dibuat dengan cepat.

"Kau sudah tahu mau beli apa?" tanyaku pada Doyoung. Sekarang kami sedang di eskalator untuk naik ke lantai dua.

"Belum, masih bingung. Kau ada ide?"

"Siapa yang mau kau beri hadiah? Pacar? Teman? Keluarga?" Doyoung tampak berpikir sebelum menjawab.

"Teman."

Ck, ketahuan sekali bohongnya.

"Eeyyy, kau yakin hanya teman? Kenapa harus berpikir sebelum menjawab?" mendengar cibiranku anak itu langsung tertawa.

"Benar, dia cuma teman."

"Ck, ya sudah kalau tidak mau jujur." Aku jalan mendahului Doyoung saat eskalator sudah mencapai atas.

"Hei, hei, Lee Ahra!" Doyoung menggapai pundakku dari belakang lalu menggamit lenganku.

"Iya, iya. Doakan saja supaya tidak jadi teman lagi." aku tertawa karena Doyoung akhirnya mengaku.

"Apa yang disukainya? Buku? Fashion? Atau dia suka memasak?" rasanya saat kita ingin memberi hadiah pada seseorang pasti adalah pada hal yang ia sukai kan?

"Hmm, entahlah. Dia tidak suka memasak."

"Ck, kau ini bagaimana sih? Katanya suka tapi tidak tahu apa yang disukainya. Lalu apa yang kau suka darinya?"

"Dia, cantik." Ck, oke aku bisa melihatnya. Alasan klasik saat laki-laki menyukai seseorang perempuan karena parasnya.

"Kalau dipikir-pikir dia seperti dirimu, suka mengomel." aku melirik Doyoung yang sedang tertawa.

"Jadi kau suka aku juga?" mendengar pertanyaanku yang sedikit tidak masuk akal Doyoung langsung mendelik.

"Kenapa? Aku kan juga cantik, setidaknya menurut ibuku."

"Tapi bukan berarti aku menyukaimu." aku hanya bisa tertawa menanggapi Doyoung.

"Sudahlah. Ayo kita cari kalung saja. Dia pasti makin cantik kalau pakai itu."

🍑🍑🍑


Setelah tidak ada kabar lagi setelah malam itu, akhirnya Jaehyun kembali menghubungiku. Aku tidak tahu kenapa anak itu suka sekali muncul tiba-tiba. Lebih tepatnya membuat janji secara mendadak. Barusan dia menanyakan posisiku sedang di mana, kujawab saja seadanya dan sekarang dia sedang perjalanan menuju kesini. Benar-benar tidak terduga.

"Doyoung, temanku mau kesini. Apa tidak apa-apa?" tanyaku meminta persetujuan dari Doyoung. Jika dia keberatan maka aku akan pamit duluan. Lagipula kami sudah mendapatkan hadiahnya.

"Tentu saja tidak apa-apa. Santai saja." Pemuda itu tertawa kecil sebelum melirik jenaka.

"Laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki, kenapa?"

"Wah, Lee Ahraa. Pacarmu ya?"

"Iya. Eh tapi bukan sih." Doyoung malah semakin tertawa lebar.

Ish, bagaimana cara menjelaskannya.

Belum sempat aku menjelaskan, telpon dari Jaehyun masuk. Aku lalu sedikit mejauh untuk menerima panggilannya.

"Kau dimana? Aku sudah sampai."

"Naik saja ke lantai dua, aku ada di depan toko buku."

"Oke." Jaehyun langsung mematikan sambungan.

Karena takut nanti terjadi insiden cari mencari, aku memutuskan untuk menunggu di pagar pembatas supaya bisa melihat Jaehyun saat dia ada di eskalator.

"Dia sudah sampai?" aku mengangguk sebagai jawaban.

"Dia bukan pacarku." Doyoung menoleh padaku.


"Belum menjadi pacar? Masih tahap pendekatan?"

"Bukan juga. Aku cuma pura-pura jadi pacarnya." Doyoung mengernyitkan dahi begitu mendengar penjelasanku.

"Panjang ceritanya. Pokoknya aku cuma pacar kontraknya." Doyoung menghela nafas pelan.

"Tapi kau suka betulan padanya tidak?"

"Oh itu dia." Aku melihat Jaehyun baru saja masuk dan berjalan ke arah eskalator.

"Mana?"

"Itu yang pakai hoodie hitam."

Aku mencoba melambai pada Jaehyun tapi anak itu sedang asik dengan hpnya. Akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya.

"Apa? Aku sedang naik."

"Aku tahu. Lihat ke atas." Aku langsung mengakhiri panggilanku begitu Jaehyun melihat ke atas. Netranya menyusuri area atas sampai berhenti di tempatku berada. Aku melambaikan tangan lagi padanya.

"Ahra,"

"Ya?" Aku menoleh pada Doyoung. Untuk sesaat aku lupa jika sedang bersamanya.

"Aku mendadak harus pergi. Tidak apa-apa kan? Lagipula sudah ada pacarmu juga." melihat wajah Doyoung yang sedikit panik membuatku berpikir mungkin memang baru saja terjadi sesuatu. Aku tidak mau terlalu banyak bertanya untuk menahannya lebih lama. Jadi aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Terima kasih sudah menemaniku hari ini. Hubungi aku jika sudah sampai rumah." aku mengangguk lagi.

"Hati-hati di jalan ya." Doyoung mengangguk lalu berbaik pergi.

Sepertinya memang mendesak sekali, anak itu sampai berlari kecil. Setelah Doyoung menghilang dari pandanganku, aku berjalan menghampiri Jaehyun yang sudah sampai. Anak itu tersenyum aneh dengan tangan terlipat di dada.

"Kau kenapa senyum-senyum seperti itu?" tanyaku saat sudah sampai.

"Kau tidak mau memelukku?" Apa-apaan, baru datang sudah mau cari kesempatan.

"Tidak. Untuk apa? Kurang kerjaan sekali."

"Kemarin katanya merindukanku juga?"

Aduh, kenapa dia harus membahasnya sekarang sih. Aku kan jadi malu. Aku berdeham sebentar sebelum menjawab.

"Kapan aku bilang begitu?"

"Ck, tidak mau mengaku, hm?" Dengan tiba-tiba Jaehyun mendekatkan wajahnya di depan wajahku. Buru-buru aku mendorongnya dan malah membuatnya tertawa.

Kenapa sih dia suka membuatku kesal?

"Oh iya, temanmu mana? Temanmu yang tadi pakai hoodie hitam dan topi putih kan?" tanyanya sambil melihat ke sekitar.

"Iya, dia ada urusan mendadak jadi pamit duluan." Jaehyun mengangguk paham lalu tiba-tiba ekspresinya berubah jadi serius.

Dia gangguan bipolar atau bagaimana?

"Kau ini harus dihukum."

"Apa? Kenapa?"

"Kau melanggar kontrak kita. Bukankah sudah kubilang, jangan jalan berdua dengan laki-laki lain kalau tidak penting."

Aku? Melanggar kontrak? Dia itu yang melanggar kontrak. Tidak sadar ya sudah mencuri first kiss-ku. Dasar tidak tahu diri. Lagipula kenapa dia harus mengatur aku mau jalan dengan siapa.

"Melanggar kontrak apa? Yang benar kau yang melanggar kontrak."

"Aku? Oh kau berbicara tentang ciuman itu? Kan kau sendiri yang bilang kalau darurat tidak apa-apa." Aku benci melihat senyuman itu. Menyebalkan sekali melihat Jung Jaehyun tersenyum seperti itu.

"Darurat pantatmu ya. Sudahlah, anggap saja kita impas." Setelah mengatakan itu aku pergi meninggalkan Jaehyun. Samar-samar kudengar anak itu tertawa di belakangku.

Baru ketemu sudah membuat kesal hhhh.

🍑🍑🍑

*Mau post foto Bang Doyi dulu ah*

Hai sebenarnya aku udah mau post cerita dua hari yang lalu. Tapi gara-gara moody pms jadi males review ulang cerita dan batal post he-he.

Btw thanks all, sekarang udah 1000 reads astaga. Walaupun masih minim comment tapi gapapa deh, aku masih mau berterima kasih buat kalian yang selalu support cerita haluku ini hu-hu.

*Waktu masih akur, belum terlibat skandal*

p.s.
Ada yang merasa aneh dengan percakapan Jaehyun-Ahra pas baru ketemu ga? Ayo comment disini, nanti kalo tebakannya bener aku post spesial chapter yang kutulis waktu haluku baru tinggi-tingginya wkwk

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 93.2K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
246K 29.4K 44
Joshua Hong dan Park Hana sepakat untuk menjalani pernikahan palsu demi kepentingan masing - masing. Tapi mereka melupakan satu hal, mereka hanya sep...
99.8K 8.9K 40
160401 - 161108 ♡ [Completed] Jeon Wonwoo dan Kang Seulgi adalah sepasang suami istri yang awalnya saling mencintai. Awalnya? Ya, seiring berjalannya...
23.1K 2.9K 36
~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sud...