Affected [COMPLETED]

By tenfullsun_

58.1K 7.6K 4.4K

"Jadilah pacarku, hanya 6 bulan. Kau bisa mengatur kontraknya." - Jung Jaehyun (Completed) (Berlanjut ke Dadd... More

Coffe
He Was My Ex
Agreement
First Meeting
Late Night Date
Healing
Trouble
Sunday Morning
Apple Cheeks
Daddy's Little Girl
Lost
Premenstrual Syndrome
Fellow
Encounter
Persevere
Spesial Chapter: Cousin
No Manner
Revealed
Special Chapter: Hangover
He Loves Her
Baby
Runaway
Unfulfilled Promises
High Tension
Special Chapter: Babysitting
Decision
Daydream
He (Still) Loves Her
Dreams Come True
Sorry
Daddy's
Reconciliation
Final Chapter: Her
New World

Special Chapter: Missing (U)

1.3K 220 110
By tenfullsun_

Electric, electric shock~
Electric, electric shock~

Mungkin baru beberapa menit aku tertidur, aku merasa terganggu dengan suara ponselku yang terus bergetar. Sepertinya aku tidak pernah memasang alarm untuk jam malam begini. Dengan setengah hati aku membuka mata, namun belum sempat aku menggapainya dia sudah mati duluan.

Baiklah, kalau begitu aku lanjut tidur saja. Lelah sekali hari ini, seharian aku diajak pergi Ten. Setelah makan, dia mengajakku ke tempat biasa dia pergi untuk street dance. Ternyata si Jungwoo itu juga ikut. Tidak heran jika mereka bisa kenal akrab walaupun berbeda umur dan jurusan. Sekarang aku tahu kenapa Jungwoo bisa sepopuler itu, kukira dia modal tampang saja.

Electric, electric shock~
Electric, electric shock~

Lagi-lagi hpku berdering tapi setelah aku menggapainya dia mati lagi. Setelah mengeceknya, ternyata itu bukan alarm. Ada keterangan 2 panggilan tidak terjawab dan itu dari Jung Jaehyun. Rasa kantukku jadi hilang sepenuhnya. Untuk beberapa saat aku merasa senang tapi kemudian bingung. Kenapa dia menelponku malam-malam begini? Apakah aku harus menelponnya balik? Kalau memang penting harusnya dia menelpon lagi kan?

Saat sedang sibuk dengan pikiranku sendiri, ponselku kembali berbunyi. Ada satu pesan yang Jaehyun kirimkan kepadaku. Alih-alih langsung membukanya, aku hanya melihatnya melalui notifikasi yang muncul.

Jaehyun
Ahra, kau sudah tidur?

Bagaimana ya? Aku harus membalasnya atau hanya membiarkannya?

Terlarut dengan pikiranku, satu pesan kembali masuk, mengejutkanku, dan membuatku tidak sengaja membuka pesan dari Jaehyun.

Jaehyun
Aku merindukanmu.

Apa?! Oh tidak!!

Sebenarnya aku tidak berencana membuka pesan Jaehyun. Aku hanya ingin mengecek melalui preview notifikasi dan berpura-pura sudah tidur. Tapi sekarang Jaehyun kembali menelponku. Tanda seen itu memberitahunya jika aku belum tidur.

Bermaksud memantapkan diri, aku berhitung dalam hati,

1,

2,

3.

Aku mengangkat telpon dari Jaehyun dan menempelkan ponsel ke telinga.

"Hai," Suara Jaehyun menyapa dari seberang sana.

"Hmm?"

"Kau belum tidur?" aku berdeham lagi sebelum kembali berbicara.

"Belum." bohongku.

"Sepertinya tidak. Aku membangunkanmu ya?"

"Itu kau tahu." tidak tahu kenapa aku jadi sedikit kesal. Jaehyun malah tertawa diseberang sana.

"Aku ganti jadi video call ya?"

Astaga! Kenapa? Secara tidak jelas aku menjadi gugup.

"Jangan! Aku tidak mau."

"Kenapa?" tanya Jaehyun cepat.

"Tidak apa-apa."

"Sebentar saja. Ya?"

"Kenapa?" Aku ganti bertanya. Jujur saja aku merasa aneh dengan sikap Jaehyun yang seperti ini.

"Tidak apa-apa."

Aku berdecak namun hanya menerima kekehan darinya. Beberapa saat kami diam. Aku tidak tahu harus berbicara apa. Rasanya susah untuk berpikir dan mencari topik disaat seperti ini.

"Ahra?"

"Hmm?"

"Angkat ponselmu, gelap."

"Hah?"

"Angkat dulu dari telingamu." Aku menarik ponselku dan melihatnya.

Astaga, benar-benar Jung Jaehyun!!

Aku reflek menutup wajahku dengan bantal. Di layar, Jung Jaehyun lagi-lagi tertawa. Menyebalkan sekali.

"Kenapa ditutupi?"

"Ck, kenapa diganti video call sih?"

"Memangnya kenapa?"

Aku malu.

Tapi tentu saja aku hanya mengucapkannya dalam hati.

"Tidak biasa saja."

"Kalau begitu dibiasakan. Bagaimana?" Jaehyun tersenyum.

"Ish, serius sedikit." sergahku pada Jaehyun yang membuatnya tertawa untuk kesekiankalinya.

"Baiklah, tapi singkirkan dulu bantalnya. Aku mau melihat wajahmu."

"Kenapa sih?" sengan berat hati aku menyingkirkan bantalku.

"Dibilang rindu."

Ck, bisa tidak sih dia berhenti bersikap seperti ini?

"Kenapa diam saja?" Jaehyun bertanya karena aku tidak memberi respon.

"Hari ini cuacanya bagus. Apa yang kau lakukan? Pasti cuma rebahan ya? Jujur saja seharian ini aku kepikiran terus."

"Apa?" tanyaku.

"Kau." Aku mendengus geli. Berusaha menahan diri untuk tidak tersenyum ge-er.

"Tiba-tiba?" tanyaku penasaran. Aku kembali memeluk bantalku, menutup sebagian wajahku.

"Tidak juga. Hanya baru berani bilang sekarang saja." aku cuma bisa diam.

Apa-apaan sih dia ini. Suka sekali menggodaku.

Untuk beberapa saat kami saling diam menatap layar masing-masing. Sebenarnya aku merasa malu ditatap seperti ini. Tapi tidak mau bohong, aku juga ingin melihat wajahnya yang selalu flawless itu.

Dasar orang tampan!

"Kau tidak tidur?" tanyaku memecah keheningan di antara kami.

"Sebentar lagi." jawabnya singkat. Aku masih menunggu sambil mencari topik supaya kami tidak hanya saling diam seperti ini.

"Jaehyun, kau mau-" seseorang di seberang sana memanggil Jaehyun.

"Ah, kau sedang menelpon? Maaf." Jaehyun mengangguk lalu terdengar suara pintu ditutup.

"Temanmu mencarimu?" Jaehyun mengangguk lagi.

"Kau tidak pergi?" tanyaku lagi merasa tidak puas dengan responnya.

"Nanti saja." Aku menghela nafas lalu menurunkan bantalku dari wajah.

"Kau harus menemuinya, siapa tau penting. Sudah sana, aku juga mau tidur. Kau juga harus segera tidur."

"Ini memang kau perhatian atau kau memang sudah tidak sabar ingin tidur?" Jaehyun bertanya, wajahnya berubah menjadi tengil.

"Dua-duanya. Sudah sana!" Aku mengibaskan tanganku, membuat Jaehyun tertawa.

"Iya, iya. Kau tidak ingin bilang sesuatu kepadaku?"

Hah? Apa? Kenapa dia jadi sok tahu seperti cenayang? Aku hanya diam saja sampai Jaehyun terlihat berdiri, mungkin mau keluar menemui temannya.

"Tidak ada ya? Ya sudah, selamat-"

"Ada."

Aku memotong ucapan selamat malam Jaehyun. Anak itu kembali duduk dan menunggu apa yang akan keluar dari mulutku.

"Jaehyun,"

"Hmm?"

"Aku merindukanmu juga." aku langsung mematikan sambungan tanpa melihat reaksi Jaehyun. Wajahku rasanya panas. Sumpah, malu sekali bilang seperti itu.

Sebenarnya tadi aku tidak berniat untuk mengatakannya, tapi entah bagaimana kalimat itu keluar begitu saja. Secara tidak sadar aku sudah terbiasa dengan keberadaannya. Jadi saat dia benar-benar tidak menghubungi rasanya aneh. Walaupun sebenarnya sudah lega mengatakannya tapi masih ada yang mengganjal di hatiku. Kenapa dengan Jaehyun dan kenapa denganku?

Bukankah ini bahaya? Sadarlah Ahra, kontrak kalian hanya enam bulan. Sisa tiga setengah bulan dan kontrak kalian berakhir. Aku tidak boleh terbiasa dengan sikapnya yang kadang boyfriend material itu. Jaehyun akan baik-baik saja saat nanti kami berpisah. Tapi tidak denganku jika aku masih membiarkan perasaan nyaman ini tumbuh.

Bodoh sekali. Seharusnya aku tidak mengatakannya tadi. Seharusnya aku bisa menahannya dan menyimpan perasaan ini untuk diriku sendiri. Semoga saja Jaehyun tidak terlalu menganggap omonganku tadi. Aku yakin ada banyak gadis lain yang juga melakukan hal yang sama kepadanya.

Iya, kan?

Pasti Jaehyun sudah terbiasa kan? Kuharap seperti itu. Jadi aku tidak perlu merasa terlalu malu dan segera melupakannya.

Kau juga harus berusaha profesional Lee Ahra. Hubungan ini hanya hubungan pura-pura. Tidak perlu melibatkan perasaan. Aku dibayar untuk melakukan ini. Jaehyun pasti akan menertawakanku jika dia tahu. Aku yakin setelah dia mendengar pengakuanku tadi dia pasti tertawa sampai menangis.

Sialan, membayangkannya saja sudah membuatku kesal.

Ahra
Jangan menghubungiku lagi malam-malam seperti ini kalau tidak penting

Dan lagi, yang tadi itu aku hanya bercanda

Jaehyun
Iya sayang, selamat malam juga. Miss u too, so much 💋


F*ck Jung Jaehyun!!!!!




🍑🍑🍑



*Ekspresi Jaehyun waktu Ahra nutup video call secara sepihak*


*Cuma keliatan separo aja ganteng*
😭😭😭😭😭

Continue Reading

You'll Also Like

246K 29.4K 44
Joshua Hong dan Park Hana sepakat untuk menjalani pernikahan palsu demi kepentingan masing - masing. Tapi mereka melupakan satu hal, mereka hanya sep...
76.9K 6.5K 27
[Completed] [Mature content ⚠] [Tidak dianjurkan untuk pembaca yang berusia dibawah 19 tahun 🚫] © Copyright _______///___________///________________...
23.1K 2.9K 36
~"Let's Talk About Love", menceritakan kedua orang ibu yang menginginkan seorang menantu dari kedua anak kesayangan mereka terlebih lagi keduanya sud...
1.9M 93.1K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...