Affected [COMPLETED]

By tenfullsun_

58.1K 7.6K 4.4K

"Jadilah pacarku, hanya 6 bulan. Kau bisa mengatur kontraknya." - Jung Jaehyun (Completed) (Berlanjut ke Dadd... More

Coffe
He Was My Ex
Agreement
First Meeting
Late Night Date
Healing
Trouble
Sunday Morning
Apple Cheeks
Daddy's Little Girl
Lost
Premenstrual Syndrome
Fellow
Encounter
Special Chapter: Missing (U)
Spesial Chapter: Cousin
No Manner
Revealed
Special Chapter: Hangover
He Loves Her
Baby
Runaway
Unfulfilled Promises
High Tension
Special Chapter: Babysitting
Decision
Daydream
He (Still) Loves Her
Dreams Come True
Sorry
Daddy's
Reconciliation
Final Chapter: Her
New World

Persevere

1.2K 219 96
By tenfullsun_

Voment juseyo~

Let me know how you think about my work :)

🍑🍑🍑

Gila! Aku pasti sudah gila!

Bisa-bisanya aku bermimpi mencium Jaehyun duluan? Apakah sebesar itu obsesiku padanya?

Kau memang sudah gila Lee Ahra!

Pagi ini aku terbangun dengan jantung berdebar kencang. Rasanya seperti habis marathon. Kepalaku juga rasanya pusing. Apakah ini masih sehat?

Aku mendudukkan diri dan lagi-lagi dibuat senam jantung. Kenapa di lantai ada kemeja Jaehyun? Aku yakin kemarin Jaehyun memakainya dan seingatku dia tidak ganti baju saat kami pergi ke kelab malam. Mataku seketika menyapu kamar dengan cepat, mencari hal lain yang aneh.

"Astaga!!!" Aku menutup mulutku saat tidak sengaja berteriak.

Di belakangku aku melihat Jaehyun tidur meringkuk di dalam selimut. Mungkin akibat teriakanku, Jaehyun menggeliat sebentar sebelum membuka mata. Untuk beberapa saat aku membeku saat mata kami bertemu. Anak itu lalu mendudukkan diri sambil menyandar di headboard.

Astaga! Astaga!
Kenapa dia tidak pakai baju?

Aku langsung mengalihkan pandangan lalu mengecek tubuhku sendiri. Aku masih menggunakan pakaian lengkap walau kancing atas kemejaku tidak terpasang dengan sempurna. Aku sungguh tidak mengerti. Kegilaan macam apa ini? Apa yang terjadi semalam?

"Kau kenapa?" Jaehyun menyadarkanku dari perang batin, membuatku sedikit merinding karena suara serak khas bangun tidurnya. Buru-buru aku memperbaiki kancing kemejaku sebelum Jaehyun melihat.

"Tidak apa-apa." jawabku mencoba tenang.

Tidak berapa lama aku mendengar Jaehyun terkekeh lalu ia beranjak turun dari ranjang. Ia berjalan mengambil kemejanya lalu kembali duduk disampingku.

"Kau jangan pernah minum dengan orang lain kecuali aku." kata Jaehyun sambil mengancingkan baju. Aku menatapnya bingung namun hanya mendapat kekehan.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak. Kita hanya tidur bersama, tidak melakukan apapun."

"Kau yakin?!" tanyaku cepat. Jaehyun mendekat lalu berbisik di telingaku.

"Kalau berciuman termasuk yang tidak-tidak atau bukan?" dengan reflek aku memukul dada Jaehyun membuat anak itu meringis.

"Hei sakit tahu!"

Aku tidak peduli. Ada hal yang harus kupastikan terlebih dahulu. "Apa yang terjadi semalam? Kenapa kau tidak pulang setelah mengantarku? Hhh bagaimana jika ibu tahu coba-"

"Katamu ibu sedang ke Jeju."

Tunggu, bagaimana dia tahu? Ibu kan berangkat sebelum Jaehyun ke sini. Namun belum sempat aku bertanya, tiba-tiba kelebatan kejadian tadi malam berputar di kepalaku.

Aku memberitahu Jaehyun saat di depan rumah. Lalu kami masuk dan Jaehyun memberiku minum. Astaga aku benar-benar gila. Kenapa aku berani mencium Jung Jaehyun? Jadi yang semalam itu bukan mimpi? Dan ingatanku berakhir saat Jaehyun membawaku ke kamar dan kembali menciumku.

Aku ragu. Benarkah tidak terjadi apa-apa di antara kami?

"Kenapa ibumu ke Jeju? Liburan?" pertanyaan Jaehyun kembali membuatku sadar.

"Iya. Mengunjungi pamanku."

Kryuuuuuk~

Astaga, bisa-bisanya aku lapar di saat seperti ini.

"Hm? Kau lapar?" Jaehyun bertanya sambil tertawa geli. Aku hanya bisa mendengus kesal lalu beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana?"

Aku mengabaikan Jaehyun. Ada yang lebih penting sekarang. Perutku harus diisi, lagipula ini memang sudah masuk jam makanku.

Sampai di dapur aku bisa melihat hasil dari kekacauan semalam. Beberapa barang di meja counter bergeser dari tempatnya. Pasti gara-gara semalam aku duduk di sana.

Gila! Aku memang sudah gila!!

Akhirnya aku membereskannya terlebih dahulu, mengembalikan mereka ke tempat semula lalu mencuci gelas yang kugunakan semalam. Setelah semuanya selesai, aku membuka kulkas lalu mengeluarkan sereal dan susu. Sebenarnya ibu sudah memasak beberapa lauk untukku tapi aku malas untuk memanaskannya, lagipula aku juga belum memasak nasi.

"Belum bu. Ahra sedang makan sereal."

Tunggu, Jaehyun berbicara dengan siapa?

Anak itu menghampiriku lalu menyerahkan ponselnya kepadaku. Oh ini punyaku dan ternyata ibu yang menelpon.

"Hai bu. Ada apa?" aku menyapa ibu.

"Tidak apa-apa. Malas saja." aku melirik Jaehyun yang dengan seenaknya memakan serealku.

"Iya nanti siang kumakan."

"Tidak, Jaehyun sudah mau pulang." Merasa sedang dibicarakan, Jaehyun memfokuskan atensinya kepadaku.

"Tidak, tidak usah. Sudah ya kututup, dah~"

Fyuh, aku harus segera menutup telepon karena Lee Jiyeon ingin berbicara dengan calon menantu impiannya.

"Kata siapa aku mau pulang?"

"Kau ini, kenapa makan punyaku?" aku protes karena serealku tinggal setengah.

"Hei, siapa ini?" Jaehyun menunjuk foto yang kujadikan lockscreen di hpku.

"Ten."

"Dia siapamu?"

"Kakakku."

"Jangan bohong! Kau anak tunggal!" nada bicara Jaehyun cukup membuatku terkejut. Kenapa sepertinya dia tidak terima?

"Dia seniorku di kampus tapi sudah kuanggap kakak sendiri."

"Ck, kebanyakan orang yang pacaran awalnya juga merasa seperti kakak adik." Jaehyun kembali berujar sinis, tidak jelas juga alasannya.

Aku cuma bisa tertawa mendengar teori yang Jaehyun lontarkan. Kalaupun aku dan Ten berpacaran nantinya, tidak masalah kan? Selama aku sudah tidak terikat kontrak dengannya saja.

"Aku? Dengan Ten? Ya tidak apa-apa sih." akhirnya aku menjawab santai. Walaupun aku yakin hal itu tidak akan pernah terjadi. Kalian pasti punya kan teman lawan jenis yang benar-benar kalian anggap teman. Seseorang yang membuat kalian yakin bahwa tidak akan ada hubungan khusus diantara kalian. Itulah yang kurasakan pada Ten. Dan aku yakin Ten juga seperti itu.

"Ahra kau lupa dengan status kita?"

Aku berhenti tersenyum. Jaehyun benar-benar terlihat serius sekarang. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya begitu berlebihan dengan hubungan kami. Jujur saja, aku tidak suka dengan sikapnya yang seolah-olah menganggap hubungan kami adalah serius. Apalagi sampai mencampuri urusan pertemananku.

"Jaehyun, aku hanya mengingatkan kalau saja kau lupa. Kita hanya pura-pura pacaran." Aku tidak bisa membaca dengan jelas ekspresi Jaehyun. Aku sendiri sibuk menahan diri supaya tidak meledak saat ini. Namun apa yang dilontarkan Jaehyun selanjutnya membuatku benar-benar kehilangan kesabaran. Kendati begitu aku juga tidak tahu harus berkata apa.

"Tapi kita punya kontrak dan kau kubayar untuk ini. Kau tidak bisa seenaknya melakukan keinginanmu apalagi sampai melanggarnya." Jujur saja walaupun yang dikatakannya benar tapi sebagian harga diriku merasa terluka. Seperti yang dikatakan Jaehyun, aku adalah wanita bayaran.

"Aku bisa mengembalikan uangmu sekarang dan kita bisa akhiri kontraknya." Jaehyun tampak terkejut setelah mendengar keputusanku.

"Lagipula tidak ada hubungan lebih di antara kami berdua. Apa yang kau takutkan?" Setelahnya aku meninggalkan Jaehyun untuk mencuci mangkok. Aku yakin sekarang dia juga sedang menahan diri agar tidak meledak.

Aku tahu ini sama sekali tidak profesional, tapi aku tidak terima dengan perlakuannya. Terlebih jika dia sampai membatasi pergaulanku. Lagipula dari awal dia sendiri yang meminta bantuanku, aku pun tidak keberatan jika dia tidak membayarku waktu itu.

"Ahra, kau tidak bisa seenaknya memutuskan kontrak seperti itu. Kau kira kita sedang bermain-main?" Jaehyun membalik tubuhku.

"Jadi apa maumu?"

"Kau masih tidak mengerti? Kau tinggal melakukannya sesuai kontrak kita. Aku tidak mau hubungan kita yang pura-pura ini ketahuan hanya karena orang berprasangka saat kau jalan berdua dengan temanmu. Apalagi sampai berpose sedekat itu."

Apa salahnya sih?! Ten kan hanya merangkulku.

"Tidak. Jika kau mempermasalahkan urusan pertemananku aku tidak bisa terima. Lebih baik kita akhiri saja."

"Kenapa sepertinya kau keberatan sekali untuk menjauh sementara darinya? Kau menyukainya?!" nada bicara Jaehyun barusan cukup membuatku terintimidasi. Aku melangkah mundur untuk sedikit memberi jarak. Aku tidak tahu kalau Jaehyun bisa semenyeramkan ini saat marah, tapi aku tidak mau sampai terlihat takut di hadapannya.

"Sudah kubilang dia seperti kakakku. Dia keluargaku. Tidak akan ada yang berubah dari hubungan kami dan kuharap kau bisa menghormati itu." sekali lagi aku mencoba membuat Jaehyun mengerti tentang posisi kmi masing-masing. Jaehyun mengusak rambutnya lalu kembali duduk. Aku membiarkannya dan kembali pada kegiatanku yang tertunda.

Ck, padahal ini hanyalah hubungan pura-pura. Kenapa kami harus bertengkar betulan hanya karena manusia seperti Ten?

Aku yakin jika tidak mengetahui duduk perkaranya, orang akan mengira Jaehyun cemburu pada Ten. Dan aku, tentu saja akan dicap sebagai perempuan centil tukang selingkuh. Benar-benar menguras energi, aku jadi lapar lagi.

Mungkin karena kebanyakan melamun aku jadi terkejut ketika Jaehyun tiba-tiba menggeser tubuhku. Anak ini tidak berkata apa-apa dan yang lebih membuatku bingung, kenapa dia malah mencuci beras?

"Ibumu tadi bertanya apa kau sudah memasak nasi." tuturnya saat mengerti arti pandanganku.

Tanpa memintanya, aku menggeser tubuh Jaehyun hendak mengambil alih beras. Namun belum juga badan Jaehyun tergeser, dengan mudah dia menggeserku balik. "Biar aku saja. Kau siapakan lauk sana!"

Ck, apa-apaan! Memerintah seenaknya.

"Sini biar aku saja. Kau pula-"

"Aku tidak akan pulang sebelum kau makan."

Hhhh, apa sih Jung Jaehyuuun!!!!

😳😳😳😳😳

🍑🍑🍑

*Dah lah ga tau mau ngomong apa*

*Stay safe everyone*

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 9.8K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
10.3K 2.3K 51
Shin Jihyo adalah gadis yang dikenal barbar dan penggila game online. Walaupun begitu, ia adalah lulusan terbaik di jurusan ilmu komputer dan berusah...
1.9M 92.9K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
76.9K 6.5K 27
[Completed] [Mature content ⚠] [Tidak dianjurkan untuk pembaca yang berusia dibawah 19 tahun 🚫] © Copyright _______///___________///________________...