Can You See Me (Aliando-Prill...

By StoryForFun

855K 32.9K 70

More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
END--

Chapter 35

11.2K 467 4
By StoryForFun

Sekitar pukul 10 gritte dan arif sudah sampai di rumah prilly. Prilly membukakan pintu dan mempersilahkan mereka untuk duduk di ruang tv.

"Prill, hari ini lo pergi gak? Jalan yuk?" Tanya gritte menghibur prilly.

"Gue nanti siang mau ketemu orang" jawab prilly tak terlalu bersemangat.

"Siapa?"

"Audrey" saat mendengar nama audrey, gritte sontak menoleh ke arah prilly.

"Audrey? Ngapain? Bukannya ali udah ngejalanin tugasnya hari ini? Buat apa lagi dia nemuin lo? Belum cukup?" Tanya gritte emosi.

"Tte, lo kenapa sih? Audrey orang baik kok. Ya gue juga gatau" jelas prilly yang mulai kesal dengan sikap gritte. Sejujurnya gritte merasakan ada aura negatif dari audrey, namun ia sendiri belum tau mengapa.

"Sorry sorry.. gue cuma bingung aja buat apa" suara gritte melembut. Arif hanya memandang istri dan temannya itu sambil menggelengkan kepala. Arif sudah diceritakan semuanya oleh gritte, namun arif belum tau pasti bagaimana kejadiannya karna gritte hanya menceritakan intinya saja.

"Udah lah gausah bahas itu. Bentar ya gue ambilin minum" ujar prilly dan langsung menuju dapur. "Sayang.. itu tadi kenapa?" Tanya arif pada gritte.

"Itu, si audrey minta ketemuan sama prilly ntar siang. Padahal hari ini ali udah mulai ngejagain dia, sesuai sama permintaannya. Aku takutnya terjadi yang aneh-aneh nanti" jelas gritte sambil menatap prilly yang sedang berada di dapur.

"Aku tuh merasa ada yang gak beres deh sama audrey. Tapi aku gatau apa" lanjutnya.

"Udahlah, audrey kan punya penyakit. Dan berat penyakitnya, biarin lah dia bahagia dulu sama ali" ujar arif.

"Tapi kasian prill...." belum sempat gritte melanjutkan ucapannya, prilly sudah berada di dekat mereka sambil menaruh minum.

Prilly, arif dan gritte mengobrol cukup lama sampai akhirnya prilly harus bersiap.

"Tte, gue udah harus siap-siap nih. Harus nemuin audrey di taman aprill" ujar prilly.

"Taman aprill? Dia ngajak ketemu lo di taman itu?" Tanya gritte. Ya, taman aprill adalah tempat yang sering prilly dan ali kunjungi, apakah audrey sengaja?

"Gue anterin deh prill, sekalian mau tau audrey yang mana" lanjutnya.

"Yaudah, tp lo gausah macem-macem ya sama dia"

"Iyalah ngapain juga" prilly pun menaiki tangga untuk berganti baju, sedangkan gritte dan arif melanjutkan perbincangan yang sempat terpotong karna kehadiran prilly. Prilly turun dan mereka segera menuju taman aprill.

Sesampainya di taman aprill, terlihat audrey sedang duduk bersama ali di kursi yang khusus untuk ali dan prilly. Gritte melihatnya semakin bingung. Apa maksud audrey duduk di tempat itu? Entah gritte yang memang terlalu curiga atau memang audrey yang licik. "Prill, ngapain sih audrey sama ali milih disitu? Tempat duduk kan banyak" ujar gritte sedikit emosi.

"Yaudah lah tte, audrey juga kan gatau itu tempat biasa gue sama ali" prilly turun dan langsung menghampiri ali dan audrey. Gritte memutuskan untuk memata-matai mereka. Kecurigaan gritte sangatlah besar pada audrey. "Hai" sapa prilly di hadapan audrey dan ali. "Hai prill" balas audrey. Prilly kemudian duduk di kursi yang tak jauh dari tempat ali dan audrey. Ali mengernyitkan kening "kok prilly disini?" Tanya ali pada audrey. Bukan ali tak mau melihat prilly, bukan ali tak senang prilly hadir di tengah ia dan audrey. Justru ali tak tega kalau prilly melihatnya dan audrey. Ali sebisa mungkin bersikap biasa dengan audrey sesuai permintaan prilly, tapi di sisi lain ia tak bisa mengacuhkan prilly begitu saja. Ditambah ia sendiri pun sudah sangat rindu dengan prilly.

"Gapapa, emang gaboleh ada prilly disini? Dia udah aku anggap temen sendiri" jelas audrey.

Gritte dan arif yang sudah berdiri dibalik pohon sedikit bingung dengan ucapan audrey. Kecurigaan gritte pun semakin bertambah.

Audrey sesekali mengajak prilly bicara, namun aktifitasnya lebih terfokus pada ali.

"Sayang, tau gak sih? Aku seneng banget kamu disini. Makasih ya udah mau relain waktu kamu buat aku" ucap audrey pada ali.

"Maaf ya, dulu aku ninggalin kamu tanpa kasih sebab. Aku gamau kamu susah sayang sama penyakit aku" lanjutnya.

Prilly tertunduk dan mengeturkan keningnya. 'Sayang?' Tanyanya dalam hati. Sejak kapan audrey memanggil ali dengan sebutan sayang? Dada prilly terasa sesak mendengarnya. Prilly menyuruh ali untuk berada di sisi audrey, bukan untuk menjalin hubungan dengannya.

"Eh? Iya sama-sama" balas ali yang senyumnya sedikit dipaksakan. Ali kemudian melirik prilly dan terlihat prilly yang sedang menundukan pandangannya. Ali cemas.

Disisi lain, gritte dan arif saling pandang dan membulatkan matanya mendengar kata 'sayang' keluar dari bibir audrey.

"Sayang, aku seneng banget deh bisa balikan sama kamu" ujar audrey sambil menaruh kepala di bahu ali manja.

Sejujurnya ali sedikit bingung dengan ucapan audrey.

"Sejak kapan kita balikan?" Pertanyaan itu muncul di benak ali. Ali fikir mungkin audrey salah mengartikan kehadirannya, ali hanya diam mencoba untuk mengerti.

"Eh iya prill, maaf ya kamu jadi di diemin" ucap audrey lembut pada prilly. Prilly menoleh dan tersenyum manis pada audrey "iya gapapa kok" saat prilly tersenyum, ali melihat dengan jelas bulir air mata yang sudang menggantung di ujung mata prilly. Prilly menangis. Rasanya ingin ali jelaskan semuanya dan memeluk prilly, namun ini sudah tugas ali untuk berada di sisi audrey selama ia hidup.

Audrey dan ali sibuk dengan tawa dan lulucon yang mereka buat, sedangkan prilly hanya sesekali ikut tertawa namun rasa sakit di hatinya cukup besar. Prilly melihat kebahagiaan dari wajah audrey, prilly senang karna ia dapat membahagiakan audrey walau harus merelakan ali. Sepertinya masa-masa SMP mereka kembali, bahkan ali sudah sangat asyik dengan audrey. "Mungkinkah ada rasa yang timbul lagi?" Batin prilly. Prilly semakin pesimis dengan rencananya yang akan menikah dengan ali. Akankah itu semua gagal? Prilly hanya diam sambil menahan air matanya. Hubungan yang sudah ia jalin selama lebih dari 7 tahun harus kandas begitu saja. "Aaww" terdengar teriakan audrey, prilly yang tertunduk langsung menoleh dan terlihat audrey yang memegangi kepalanya sambil menahan rasa sakit. Ali yang panik langsung meraih audrey dan terlihat cemas, prilly sontak menghampiri mereka dan bertanya.

"Audrey kenapa?" Tanya prilly pada ali. Tercipta suasana canggung diantara mereka.

"Aku juga gatau, tiba-tiba dia kesakitan gini" jelas ali. 'Aku' kata itu masih terucap di bibir ali. Prilly tersenyum mendengarnya. "Yaudah dibawa kerumah sakit aja, takutnya kenapa-kenapa" ujar prilly tak kalah khawatir.

"Udah gausah, gue gapapa" ucap audrey yang sepertinya rasa sakit itu sudah mereda.

Sekitar pukul 3 siang, ali mengantar audrey kerumahnya, prilly pulang naik ojek. Prilly hanya dijadikan sebagai obat nyamyk antara ali dan audrey, audrey mengajaknya bicara hanya 2 kali, selebihnya audrey asik dengan ali. Prilly berusaha mengerti keadaan audrey, ia benar-benar butuh kasih sayang saat ini. Dan prilly harap ali dapat menbahagiakannya. °SKIP°

Sudah 3 hari ali menjalankan tugasnya, sudah 3 hari pula prilly tidak pernah berkomunikasi dengan ali. Prilly hanya diam dirumah dan sesekali pergi kerumah salsa / gritte. Hari-harinya sepi tanpa kehadiran ali.

Hari ini prilly memutuskan untuk menenangkan diri di taman aprill. Pukul 8 prilly sudah siap dan akan berangkat.

"Sayang, mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya mama prilly yang sedang menonton tv.

"Mau ke taman aprill ma. Hirup udara segar" jawab prilly.

"Ooh, sama ali?" Tanya mama lagi. Prilly yang sedang melahap roti sontak berhenti mendengar nama ali.

"Hmmm... iya ma" jawab prilly bebohong. Mama, papa dan raja memang belum tau tentang audrey, prilly belum ada niat untuk menceritakannya. Hanya gritte, arif dan kevin yang tau masalah ini.

"Ngomong-ngomong ali kok udah jarang kerumah prill? Mama kangen sama ali" ujar mamanya.

"Iya kak, gue juga kangen sama bang ali" sambar raja yang baru keluar dari kamarnya.

Prilly hanya tersenyum tak menanggapi. Ia berharap semoga mama / raja tak menyuruhnya mengajak ali kerumah. "Prill, nanti habis ketemu ali ajak kesini dong. Mama kangen" namun benar saja, mama menyuruhnya. Prilly bingung harus berkata apa.

Air mata prilly rupanya sudah menggenang di matanya. Prilly buru-buru menghapusnya.

"Insha Allah ya ma. Nanti aku tanyain" jawab prilly.

Prilly pamit pada mama nya dan langsung melajukan mobil ke taman aprill.

Sesampainya di taman aprill prilly langsung mencari sosok dimas yang sudah lama tak ia jumpai. Prilly ingin bercerita semua yang ia alami pada dimas, moodbusternya. Prilly menjelajahi seluruh taman mencari sosok dimas, namun langkahnya terhenti melihat ali dan audrey sedang berpelukan sambil tertawa lepas. Rasanya kaki prilly terasa lemas melihat itu.

***

Continue Reading

You'll Also Like

70K 576 11
MINOR DNI!! BOYPUSSY, LOCAL PORN TOLONG YA JANGAN SALAH LAPAK, DISINI TEMPAT KAPAL NCT
306K 33.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
945K 77.4K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
1.1M 11.6K 20
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...